Kylie Jenner Entrepreneur Muda Terkaya

Sabtu, 14 Juli 2018 - 12:30 WIB
Kylie Jenner Entrepreneur Muda Terkaya
Kylie Jenner Entrepreneur Muda Terkaya
A A A
NEW YORK - Usianya belum 21 tahun. Namun Kylie Jenner, si bungsu dari klan selebritas Jenner-Kardashian, telah menjadi entrepreneur muda terkaya di dunia dari bisnis kosmetik yang belum 3 tahun dilakoninya.

Kylie masih berusia 10 tahun ketika dia memulai debut dalam reality show ke luarganya, Keeping up with the Kardashians. Satu dekade kemudian, Kylie telah menjadi selebritas terkenal dengan pendapatan besar. Nama Kylie kini semakin menjadi sorotan karena kekayaannya melonjak tajam meski pun baru berusia 20 tahun.

Majalah Forbes menyatakan Kylie tahun ini memiliki kekayaan USD900 juta (sekitar Rp12,95 triliun) atau tiga kali lipat dari pundi-pundi ke kayaan saudara perempuan lainnya. Sebagian besar kekayaannya dihasilkan dari bisnis kosmetik dengan brand Kylie Cosmetics yang diluncurkannya pada 2015.

Forbes pun menjulukinya sebagai salah satu miliarder yang mengumpulkan uang dari hasil jerih payah sendiri. Penampilan Kylie yang selalu impresif di media sosial sangat membantu kesuksesan bisnisnya. Dia menjadi entrepreneur muda terkaya di dunia mengalahkan rekor Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, sepuluh tahun lalu yang meraih Rp1 triliun pertamanya pada usia 23 tahun.

Kylie Cosmetics tidak dijual di toko dan tidak memasang iklan di media mainstream seperti kebanyakan kompetitor kos metik lainnya. Kylie adalah ke kuatan utama di media sosial. Itulah yang menjadi andalannya. Dengan jumlah pengikut di Instagram mencapai 111 juta, umumnya anak muda dan perempuan menjadi target pasar yang jelas bagi Kylie.

Kesuksesan Kylie mampu mengubah arah promosi industri kecantikan global ke ranah media sosial dengan menghadirkan influencer dan vlogger. Kylie pertama kali meluncurkan brand lipstiknya pada November 2015. Produknya dipamerkan melalui internet. Awalnya hanya bersifat spekulatif.

Dia juga menampilkan produk kosmetiknya saat memamerkan tutorial make up di media sosial. Bukan pujian yang Kylie dapatkan, dia bahkan kerap diejek. Namun Kylie tetap percaya diri. Seiring waktu berjalan, pelan tapi pasti produk kosmetik Kylie mendapatkan respons positif melalui promosi di Instagram dan Snapchat.

Bahkan stok kosmetiknya ludes terjual dalam hitungan menit dan situsnya pun kerap down karena terlalu banyak orang yang mengakses. Kylie pun meluncurkan ulang brand Kylie Cosmetics pada 2016 dengan menghadirkan sejumlah produk kosmetik selain lipstik. Di pengujung 2016, Kylie dila porkan meraih USD19 juta (Rp273 miliar) hanya dalam satu hari.

Hingga 2017 lalu, dia sudah memiliki 30 produk kosmetik. Memasuki pertengahan 2018 ini, nilai penjualan Kylie Cosmetics dilaporkan telah menembus USD630 juta (Rp9 triliun). Dia mempertahankan metode penjualan berkonsep FOMO (fear of missing out) atau eks klusivitas.

Setiap produk dijual terbatas dan selalu ditandai dengan hitung mundur sebelum diluncurkan. Kylie juga memiliki brand lain, yakni Huda Beauty dan Anas tasia Beverly Hills, yang juga meroket beberapa tahun terakhir. Kekuatan YouTube menjadi modal utama yang dimi liki brand tersebut. Kylie tidak sendirian mengelola semua brandnya. Dia bekerja sama dengan beberapa saudaranya.

Hanya 12 Pegawai

Sebelum memulai bisnis, Kylie mengaku harus memutar otak bersama ibunya untuk memilih produk yang bisa dijual. Awalnya dia ingin fokus di dunia model setelah mendapatkan banyak sponsor. Namun dia memahami dirinya selalu memakai make up agar tampil lebih per caya diri.

Kylie pun akhirnya memutuskan untuk fokus mem produksi kosmetik. “Investasi awal saya USD250.000 (Rp3,5 miliar) untuk memproduksi 15.000 lip kit. Semua modal dari saya sendiri,” tuturnya kepada Forbes. Kylie Lips Kit terjual ludes kurang dari satu menit.

Harga asli kit tersebut hanya USD29 (Rp417.000). Namun di situs e-Bay bisa dilelang hingga USD1.000 (Rp14 juta). Forbes mengungkapkan, ukuran perusahaan Kylie sangat kecil. Dia hanya memiliki 12 pegawai dan 7 di antaranya adalah pegawai tetap.

Sebagian proses operasional dan produksi memanfaatkan perusahaan lain. Forbes mencatat bahwa start up memang harus ringan. Ope rasional brand Kylie pun seperti udara. Bisnis itu memangkas biaya pemasaran sehingga untungnya besar dan sebagian besar masuk ke kantong Kylie.

Demokratisasi Industri Kecantikan

Editor kecantikan di Fashionista,Stephanie Saltzman, mengung kapkan influencer dan marketing online sangat berpengaruh dalam pemasaran kosmetik saat ini. Menurut dia, ada perubahan seperti demokratisasi dalam industri kecantikan. “Dulu konsumen menggunakan kosmetik berdasarkan rekomen dasi ibu atau pergi ke pusat perbelanjaan. Kini kecantikan berkembang di media sosial,” katanya.

Brand make up tradisional juga sudah banyak menyesuaikan. Beberapa brand ternama sudah berkolaborasi dengan influencer dan vlogger kecantikan untuk menggaet generasi Z. Charlotte Libby, pakar kosmetik di grup analis Mintel, mengung kapkan, pelanggan muda menolak iklan tradisional.

Mereka menginginkan transparansi brand, khususnya kepribadian, kepercayaan, dan etika. “Crowd funding dan media sosial mampu mengangkat brand baru,” paparnya ke pada BBC. Media sosial, menurut Libby, mampu membuktikan influencer memiliki kemampuan menjual dan bermitra dengan produsen.

Kesuksesan Kylie juga diikuti langkah saudaranya, Kim Kardashian, yang memiliki produk parfum. Produk parfum yang dijual Kim juga laku cepat di pasaran. “Saya pikir ini (kesuksesan Kylie lewat media sosial) menjadi wake-up call bagi banyak industri kecantikan,” kata Saltzman,” sebut Saltzman.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4893 seconds (0.1#10.140)