Imunisasi MR Fase 2 Sasar 31 Juta Anak Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kampanye imunisasi MR fase II dilaksanakan pada Agustus-September 2018 dengan jumlah sasaran sekitar 31.963.154 anak di 28 provinsi, 395 kabupaten atau kota, 4.884 kecamatan, 6.369 Puskesmas, 52.482 desa di luar Pulau jawa.
Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Sasaran tersebut dipilih karena sekitar 80% virus campak dan rubella bersirkulasi pada usia kurang dari 15 tahun. Pada imunisasi MR fase II ini telah disiapkan vaksin MR sebanyak 43.949.340 dosis, alat suntik (auto disable syringe) 0,5 ml sebanyak 35. 159.472 dan 5 ml sebanyak 4.394.934 buah, dan safety box sebanyak 395.544 buah.
Pada Agustus ini imunisasi MR akan diberikan pada anak usia sekolah, seperti SD, MI atau sederajat, SMP, MTS atau sederajat. Sedangkan pada September, imunisasi akan diberikan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum bersekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah.
Jika cakupan imunisasi ini tercapai, maka dapat melindungi kelompok usia yang lebih tua termasuk ibu hamil agar tidak tertular virus rubella. Imunisasi MR secara massal ini sebagai salah satu cara mencapai eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit rubella atau congenital rubella syndrome pada 2020 sehingga anak-anak Indonesia dapat terlidungi dari penyakit berbahaya dan menimbulkan kecacatan.
Imunisasi ini dilakukan untuk memutus penularan virus campak dan rubella sehingga diperlukan cakupan imunisasi minimal 95% di seluruh tingkat wilayah. Selanjutnya imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin secara bertahap diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1 SD atau sederajat.
"Kalau kena rubella, mungkin tidak meninggal, tapi cacatnya luar biasa, bisa mengalami kebutaan, ketulian. Kita cegah ini dengan imunisasi," jelas Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Imunisasi MR diberikan pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Sasaran tersebut dipilih karena sekitar 80% virus campak dan rubella bersirkulasi pada usia kurang dari 15 tahun. Pada imunisasi MR fase II ini telah disiapkan vaksin MR sebanyak 43.949.340 dosis, alat suntik (auto disable syringe) 0,5 ml sebanyak 35. 159.472 dan 5 ml sebanyak 4.394.934 buah, dan safety box sebanyak 395.544 buah.
Pada Agustus ini imunisasi MR akan diberikan pada anak usia sekolah, seperti SD, MI atau sederajat, SMP, MTS atau sederajat. Sedangkan pada September, imunisasi akan diberikan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya untuk bayi dan anak yang belum bersekolah dan anak usia sekolah yang tidak bersekolah.
Jika cakupan imunisasi ini tercapai, maka dapat melindungi kelompok usia yang lebih tua termasuk ibu hamil agar tidak tertular virus rubella. Imunisasi MR secara massal ini sebagai salah satu cara mencapai eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit rubella atau congenital rubella syndrome pada 2020 sehingga anak-anak Indonesia dapat terlidungi dari penyakit berbahaya dan menimbulkan kecacatan.
Imunisasi ini dilakukan untuk memutus penularan virus campak dan rubella sehingga diperlukan cakupan imunisasi minimal 95% di seluruh tingkat wilayah. Selanjutnya imunisasi MR akan masuk ke dalam jadwal imunisasi rutin secara bertahap diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan dan anak kelas 1 SD atau sederajat.
"Kalau kena rubella, mungkin tidak meninggal, tapi cacatnya luar biasa, bisa mengalami kebutaan, ketulian. Kita cegah ini dengan imunisasi," jelas Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
(tdy)