Queen of Soul Aretha Franklin Meninggal Dunia dalam Usia 76 Tahun

Kamis, 16 Agustus 2018 - 22:30 WIB
Queen of Soul Aretha...
Queen of Soul Aretha Franklin Meninggal Dunia dalam Usia 76 Tahun
A A A
DETROIT - Setelah kondisi kesehatannya memburuk dalam beberapa hari belakangan, penyanyi Aretha Franklin akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (16/8/2018), di Detroit, Amerika Serikat (AS). Penyanyi yang dijuluki Queen of Soul itu meninggal dunia dalam usia 76 tahun.

Dikutip dari The Washington Post, kabar meninggalnya Aretha ini telah dikonfirmasikan oleh perwakilannya, Gwendolyn Quinn. Penyanyi yang memenangkan 18 Grammy itu meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas. Sebelumnya, keluarga mengabarkan bahwa Aretha dalam kondisi sakit berat dan meminta semua mendoakannya.

Keluarga Aretha mengatakan, mereka tidak mampu menemukan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan kesedihan mendalam di hati mereka. “Kami telah kehilangan sang matriarki dan sang pengguncang keluarga kami. Cinta yang dia berikan kepada anak-anaknya, cucunya, keponakannya dan sepupunya tidak ada batasannya,” ungkap keluarga Aretha dalam pernyataan yang dikutip Reuters.

Wali Kota Detroit Mike Duggan menyebut Aretha sebagai seorang penampil tanpa teman sebaya. “Selama hidupnya dan kariernya yang luar biasa, dia mendapatkan cinta—dan ya, hormat—dari jutaan orang, tidak hanya untuk dirinya dan kaum wanita di mana saja, tapi, juga untuk kota yang sangat dia cintai dan dia sebut rumah,” tutur Duggan.

Rasa duka cita juga diungkapkan sejumlah penyanyi. “Salute kepada sang Ratu. Vokalis terhebat yang pernah saya kenal,” tulis John Legend di akun Twitter-nya.

Dalam sebuah pernyataan, mantan AS Presiden Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, Aretha adalah salah satu harta nasional terhebat Amerika. “Selama lebih dari 50 tahun, dia mengaduk-aduk jiwa kita. Dia elegan, anggun dan benar-benar tanpa kompromi dalam seninya,” papar mereka dalam sebuah pernyataan.

Aretha sudah menyanyi sejak dia masih kecil. Lahir pada 25 Maret 1942, dia belajar menyanyi dari lagu gospel yang dia dengarkan di gereja di mana ayahnya menjadi pendeta. Dia kemudian mulai tur sebagai bagian dari show gospel sang ayah saat masih remaja. Dia lantas mendapatkan pendidikan musik dari para musisi gospel ternama saat itu, seperti Staple Singers, Soul Stirrers, James Cleveland dan The Mighty Clouds of Joy.

Pada 1961, karier Aretha mulai berubah setelah dia menandatangani kontrak dengan Columbia Records. Dia tidak teralu sukses bersama label rekaman itu yang bermasalah dengan gayanya dan berusaha membuat Aretha masuk jalur pop.

Lepas dari Columbia Records, Aretha kemudian dikontrak Atlantic Records pada pertengahan 60an. Saat itulah, produser Jerry Wexler tahu apa yang harus dia lalukan dengan Aretha. Dia menempatkan suara Aretha yang kuat dan mengombinasikannya dengan gospel, soul dan rock yang kemudian membuat sebagai seorang superstar. Aretha menyebut dia meng-Aretha-kan musik dalam autobiografinya.

Ini yang kemudian membuatnya menjadi salah satu penyanyi soul ternama bersama Otis Redding, Sam Cooke dan Wilson Pickett.

Kejayaan Aretha terus kokoh hingga awal 1970an ketika dia mendominasi tangga lagu dengan I Never Loved a Man (The Way I Love You), Baby, I Love You, Chain of Fools, Think, (You Make Me Feel Like) A Natural Woman, Do-Right Woman dan Respect, sebuah cover dari lagu Redding yang menjadi sebuah lagu yang menyemangati banyak orang di masa era hak sipil.

Populartitas Aretha sempat meredup. Namun, pada 1980an, dia kembali bangkit dengan Freeway of Love, I Knew You Were Waiting (For Me) yang merupakan duet dengan George Michael, Sisters Are Doin' It for Themselves, Who's Zoomin' Who? dan Jumpin' Jack Flash, sebuah cover lagu milik Rolling Stones.

Selama puluhan tahun, Aretha juga menginspirasi banyak penyanyi. “Musik pop sekarang kaya dengan suara gospel dan penyanyi wanita yang mirip Aretha. Aretha menjadi model bagi orang-orang seperti Chaka Khan, Natalie Cole, Donna Summer, Whitney Houston… Daftarnya panjang,” tulis Wexler dalam autobiografinya.

Sepanjang kariernya, Aretha dikenal sebagai pribadi yang pemalu, moody-an, arogan dan sulit. Dia sering kali tidak akur dengan penyanyi wanita lainnya, termasuk para saudarinya. Dia cepat memecat orang dan gampang berubah-ubah saat harus tampil di show dan perjanjian.

Aretha sering meminta dibayar dengan uang tunai sebelum tampil dan menganggap statusnya sebagai bangsawan musik dengan serius. Pada 2008, Beyonce memperkenalkan Tina Turner sebagai “sang ratu” pada upacara Grammy Awards, yang disebut Aretha sebagai “tembakan murahan” padanya.

Aretha tercatat menikah dua kali sepanjang hidupnya. Dia dikarunai empat orang anak.

Dikutip dari Reuters, Aretha menyanyi di upacara pemakaman pemimpin gerakan hak sipil Martin Luther King dan juga pada inagurasi Preside Barack Obama dan Bill Clinton. Pada 1987, dia menjadi wanita pertama yang masuk ke Rock and Roll Hall of Fame. Pada 2010, majalah Rolling Stone menobatkannya sebagai penyanyi nomor satu di era rock. Pada 2005, Presiden AS saat itu George W Bush menganugerahkan Presidential Medal of Freedom untuk Aretha.

Pada Academy Awards 2011, Aretha menjadi tema tribute. Pada awal tahun lalu, sebuah konser tribute untuknya juga digelar Carnegie Hall. Sayang, dia tidak menghadiri dua acara tersebut.

Selama bertahun-tahun, Aretha jarang tampil bernyanyi, salah satunya karena dia takut terbang setelah perjalanan yang tidak menyenangkan pada 1982. Dia akan bepergian dengan bus yang sudah dimodifikasi dan sering membatalkan penampilan dengan alasan kesehatan.

Pada 2017, dia mengatakan akan terus rekaman tapi pensiun dari tur setelah menggelar konser terbatas untuk album barunya, A Brand New Me. Aretha terakhir kali tampil pada 7 November 2017 untuk gala Elton John AIDS Foundation.

“Saya merasa sangat, sangat kaya dan puas dengan penghormatan pada darimana karier saya berasal dan di mana saat ini. Saya cukup puas, tapi saya tidak akan kemana-mana dan hanya akan duduk dan tidak melakukan apa-apa. Itu juga tidak bagus sama sekali,” papar Aretha kepada sebuah televisi Detroit pada 2017.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6886 seconds (0.1#10.140)