Diet Rendah Karbo Bisa Perpendek Usia
A
A
A
JAKARTA - Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Public Health menunjukkan diet rendah karbohidrat bisa memperpendek usia. Penelitian ini melibatkan 15.400 responden yang diminta mengisi kuesioner perihal makanan dan minuman yang dikonsumsi beserta porsinya.
Selanjutnya, peneliti mengikuti responden selama 25 tahun. Hasilnya ditemukan, mereka yang konsumi 50-55% karbohidrat sehari-hari memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi karbohidrat terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Sementara, mereka yang mengonsumi kurang dari 40% atau lebih dari 70% karbohidrat dari konsumsi sehari-hari memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Dari hasil temuan ini peneliti menyimpulkan bahwa idealnya karbohidrat dikonsumsi sebanyak 50%. Dengan konsumsi karbohidrat 50%, mereka yang berusia 50 tahun diprediksi hidup 33 tahun lebih lama. Jumlah ini, empat tahun lebih lama dibandingkan mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat serta satu tahun lebih lama dibandingkan mereka yang menjalani diet tinggi karbohidrat.
“Diet rendah karbohidrat yang menggantikan karbohidrat dengan protein atau lemak sering dipilih masyarakat sebagai strategi penurunan berat badan dan kesehatan. Namun, data kami menunjukkan sebaliknya. Diet rendah karbohidrat mungkin terkait dengan rentang hidup yang lebih pendek secara keseluruhan,” kata peneliti Dr Sara Seidelmann.
Namun, jika tetap ingin menjalani diet rendah karbohidrat, Dr Sara menyarankan untuk mengganti karbohidrat dengan lebih banyak lemak dan protein nabati. "Mungkin dapat membuat tubuhnya sehat dalam jangka panjang termasuk di masa tuanya,” sarannya seperti dilansir Evening Standard.
Selanjutnya, peneliti mengikuti responden selama 25 tahun. Hasilnya ditemukan, mereka yang konsumi 50-55% karbohidrat sehari-hari memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi karbohidrat terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Sementara, mereka yang mengonsumi kurang dari 40% atau lebih dari 70% karbohidrat dari konsumsi sehari-hari memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Dari hasil temuan ini peneliti menyimpulkan bahwa idealnya karbohidrat dikonsumsi sebanyak 50%. Dengan konsumsi karbohidrat 50%, mereka yang berusia 50 tahun diprediksi hidup 33 tahun lebih lama. Jumlah ini, empat tahun lebih lama dibandingkan mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat serta satu tahun lebih lama dibandingkan mereka yang menjalani diet tinggi karbohidrat.
“Diet rendah karbohidrat yang menggantikan karbohidrat dengan protein atau lemak sering dipilih masyarakat sebagai strategi penurunan berat badan dan kesehatan. Namun, data kami menunjukkan sebaliknya. Diet rendah karbohidrat mungkin terkait dengan rentang hidup yang lebih pendek secara keseluruhan,” kata peneliti Dr Sara Seidelmann.
Namun, jika tetap ingin menjalani diet rendah karbohidrat, Dr Sara menyarankan untuk mengganti karbohidrat dengan lebih banyak lemak dan protein nabati. "Mungkin dapat membuat tubuhnya sehat dalam jangka panjang termasuk di masa tuanya,” sarannya seperti dilansir Evening Standard.
(tdy)