Susy Susanti: All Love Angkat Kisah Legenda Badminton Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kisah perjuangan hidup dan cinta pebulutangkis legendaris Indonesia, Susy Susanti, akan diangkat menjadi film layar lebar. Film berjudul Susy Susanti: Love All tersebut dijadwalkan rilis di bioskop pada 2019.
Film layar lebar hasil kolaborasi antara DAMN! I Love Indonesia Movies bersama Oreima Films dan East West Synergy ini menghadirkan cinta dan perjuangan Susy dalam mengharumkan nama bangsa lewat olahraga bulutangkis. Produser film Daniel Mananta mengatakan, film tersebut memuat tema utama tentang cinta yang universal kepada negara, keluarga serta dedikasi kepada olahraga.
"Film ini bertemakan soal cinta merupakan sebuah kekuatan yang membuat Susy Susanti berada seperti sekarang ini. Ada banyak cinta yang dimaksud, cinta kepada Tuhan, kepada negara, kepada olahraga badminton, juga kepada pasangan," kata Daniel Mananta kepada Sindonews.com pada konferensi pers film di Gedung Istora Senayan, Rabu (19/9/2018).
Meski sempat menghadapi kesulitan dalam pembuatan film, tapi Daniel mengaku bahagia, karena banyak menemukan lokasi-lokasi syuting yang masih mempertahankan suasana lawas. Mantan kekasih Marissa Nasution itu ingin menampilkan secara sempurna suasana kehidupan Susy saat memenangkan Olimpiade Barcelona tahun 1992.
"We have so much fun ya kayak di Indonesia ini tahun 90-an masih banyak lokasi-lokasi yang temanya 90-an gitu jadi gue senang banget set-set di Tasikmalaya, di Jakarta, masih yang bernuansa 90-an. Masalahnya kalau kita shoot bundaran Semanggi harus banyak diedit karena bundaran Semanggi sekarang sudah beda banget," kata Daniel.
Di film ini, Laura Basuki didapuk untuk memerankan tokoh Susy. Laura mengaku terbebani dengan perannya itu. "Ya pastinya beban yah. Saya selalu ingin memberikan yang terbaik dalam setiap film saya," ucapnya.
Beban bertambah ketika Laura tahu bahwa Susy menyaksikan langsung casting-nya. ”Pas ketemu sama Mbak Susy, dia bilang, 'Saya lihat hasil casting kamu' gitu. Wah, ternyata ditonton sama Susy Susanti. Pasti grogi yah," ujar dia.
Untuk lebih menyelami karakter Susy, Laura pun mendalami rasa dan juga perjuangan Susy dalam setiap pertandingan yang dimainkannya. "Terus saya juga tanya siapa sih lawan yang paling ditakuti, atau apa sih rasanya jadi juara yang dielu-elukan semua orang, dan apa sih rasanya ketika sudah selesai dari dunia badminton itu seperti apa. Kayak gitu sih," papar dia.
Susy Susanti: Love All merupakan film layar lebar pertama Sim F yang belasan tahun berpengalaman menggarap iklan televisi dan video musik. Proses pengambilan gambar sudah berlangsung sejak Agustus 2018.
"Rencananya proses syuting sampai Oktober, lokasinya di Jakarta, Barcelona, dan Tasikmalaya. Film ini adalah milik semua, semoga bisa menginspirasi generasi milenial," kata Sim, yang menyutradarai film ini.
Mengisahkan tentang riwayat hidup Susy, film tentunya tak bisa lepas dari sang suami, pebulu tangkis Alan Budikusuma. Pada Olimpiade Barcelona 1992, baik Susi maupun Alan sama-sama mendapatkan medali emas untuk Indonesia. Di film ini, tokoh Alan diperankan Dion Wiyoko.
Film layar lebar hasil kolaborasi antara DAMN! I Love Indonesia Movies bersama Oreima Films dan East West Synergy ini menghadirkan cinta dan perjuangan Susy dalam mengharumkan nama bangsa lewat olahraga bulutangkis. Produser film Daniel Mananta mengatakan, film tersebut memuat tema utama tentang cinta yang universal kepada negara, keluarga serta dedikasi kepada olahraga.
"Film ini bertemakan soal cinta merupakan sebuah kekuatan yang membuat Susy Susanti berada seperti sekarang ini. Ada banyak cinta yang dimaksud, cinta kepada Tuhan, kepada negara, kepada olahraga badminton, juga kepada pasangan," kata Daniel Mananta kepada Sindonews.com pada konferensi pers film di Gedung Istora Senayan, Rabu (19/9/2018).
Meski sempat menghadapi kesulitan dalam pembuatan film, tapi Daniel mengaku bahagia, karena banyak menemukan lokasi-lokasi syuting yang masih mempertahankan suasana lawas. Mantan kekasih Marissa Nasution itu ingin menampilkan secara sempurna suasana kehidupan Susy saat memenangkan Olimpiade Barcelona tahun 1992.
"We have so much fun ya kayak di Indonesia ini tahun 90-an masih banyak lokasi-lokasi yang temanya 90-an gitu jadi gue senang banget set-set di Tasikmalaya, di Jakarta, masih yang bernuansa 90-an. Masalahnya kalau kita shoot bundaran Semanggi harus banyak diedit karena bundaran Semanggi sekarang sudah beda banget," kata Daniel.
Di film ini, Laura Basuki didapuk untuk memerankan tokoh Susy. Laura mengaku terbebani dengan perannya itu. "Ya pastinya beban yah. Saya selalu ingin memberikan yang terbaik dalam setiap film saya," ucapnya.
Beban bertambah ketika Laura tahu bahwa Susy menyaksikan langsung casting-nya. ”Pas ketemu sama Mbak Susy, dia bilang, 'Saya lihat hasil casting kamu' gitu. Wah, ternyata ditonton sama Susy Susanti. Pasti grogi yah," ujar dia.
Untuk lebih menyelami karakter Susy, Laura pun mendalami rasa dan juga perjuangan Susy dalam setiap pertandingan yang dimainkannya. "Terus saya juga tanya siapa sih lawan yang paling ditakuti, atau apa sih rasanya jadi juara yang dielu-elukan semua orang, dan apa sih rasanya ketika sudah selesai dari dunia badminton itu seperti apa. Kayak gitu sih," papar dia.
Susy Susanti: Love All merupakan film layar lebar pertama Sim F yang belasan tahun berpengalaman menggarap iklan televisi dan video musik. Proses pengambilan gambar sudah berlangsung sejak Agustus 2018.
"Rencananya proses syuting sampai Oktober, lokasinya di Jakarta, Barcelona, dan Tasikmalaya. Film ini adalah milik semua, semoga bisa menginspirasi generasi milenial," kata Sim, yang menyutradarai film ini.
Mengisahkan tentang riwayat hidup Susy, film tentunya tak bisa lepas dari sang suami, pebulu tangkis Alan Budikusuma. Pada Olimpiade Barcelona 1992, baik Susi maupun Alan sama-sama mendapatkan medali emas untuk Indonesia. Di film ini, tokoh Alan diperankan Dion Wiyoko.
(alv)