Merger dengan Disney, Fox Tetap Teruskan Sejumlah Proyek X-Men
A
A
A
LOS ANGELES - Dibelinya studio 21st Century Fox oleh Disney tidak menyurutkan niat studio itu untuk mengembangkan salah satu franchisenya yang lumayan sukses. Masuknya Fox ke Disney diperkirakan akan mengubah lansekap media saat ini.
Franchise itu adalah X-Men. Meskipun sedang dalam proses pembelian, tapi, Fox tetap mengembangkan sejumlah proyek film X-Men. Produser X-Men dan juga sutradara X-Men: Dark Phoenix Simon Kinberg mengatakan kesepakatan Disney/Fox masih dalam tahap pending sehingga proyek film lain X-Men masih dikerjakan.
“Gambit punya skrip yang bagus dan kami berusaha memulai film itu awal tahun depan. Multiple Man, skripnya sedang dikerjakan sekarang. (Dengan X-Force), kami sedang menanti Drew Goddard selesai dengan merilis filmnya dalam beberapa pekan ke depan, dan dia akan memulai skrip itu untuk disutradarai,” tutur Simon kepada IGN.
Dikutip dari ComicBook.com, bagi sejumlah fans Marvel, ini tentu mengejutkan, apalagi setelah reaksi terhadap trailer pertama X-Men: Dark Phoenix. Laporan sebelumnya mengatakan, Dark Phoenix dan New Mutants akan menjadi film Marvel terakhir Fox sebelum proses pembelian itu rampung. Setelah itu, para karakter Marvel yang selama ini ada di Fox akan masuk Marvel Cinematic Universe (MCU) yang ada di Marvel Studios yang dibawahi Disney. Saat itu, ketika kesepatakan pembelian itu diumumkan, itu seperti membuat proyek Gambit dan yang lainnya dalam bahaya.
“Kalau Disney adalah sebuah tim NFL, maka, setiap film di kalender itu seperti sebuah pemenang Piala Heisman. Ini menaikkan level atas apa yang disebut sebuah perilisan teatrikal,” ujar seorang sumber dalam yang mengetahui kesepakatan ini kepada The Hollywood Reporter pada Desember lalu.
Kalau proyek seperti Gambit dan Multiple Man berusaha untuk terwujud—dan juga kontinuitas semesta X-Men saat ini—maka tidak perlu diragukan bahwa kesuksesan mereka akan berada di bawah kepemimpinan presiden Marvel Studios Kevin Feige.
“Saya kira itu masuk akal. Saya ingin hati-hati di sini karena apa yang sudah dikomunikasikan dengan teman-teman di Fox, tapi saya kira mereka tahu. Ini hanya masuk akal bagi Marvel untuk diawasi satu entitas. Seharusnya tidak ada dua Marvel,” papar CEO Disney Bob Iger.
Franchise itu adalah X-Men. Meskipun sedang dalam proses pembelian, tapi, Fox tetap mengembangkan sejumlah proyek film X-Men. Produser X-Men dan juga sutradara X-Men: Dark Phoenix Simon Kinberg mengatakan kesepakatan Disney/Fox masih dalam tahap pending sehingga proyek film lain X-Men masih dikerjakan.
“Gambit punya skrip yang bagus dan kami berusaha memulai film itu awal tahun depan. Multiple Man, skripnya sedang dikerjakan sekarang. (Dengan X-Force), kami sedang menanti Drew Goddard selesai dengan merilis filmnya dalam beberapa pekan ke depan, dan dia akan memulai skrip itu untuk disutradarai,” tutur Simon kepada IGN.
Dikutip dari ComicBook.com, bagi sejumlah fans Marvel, ini tentu mengejutkan, apalagi setelah reaksi terhadap trailer pertama X-Men: Dark Phoenix. Laporan sebelumnya mengatakan, Dark Phoenix dan New Mutants akan menjadi film Marvel terakhir Fox sebelum proses pembelian itu rampung. Setelah itu, para karakter Marvel yang selama ini ada di Fox akan masuk Marvel Cinematic Universe (MCU) yang ada di Marvel Studios yang dibawahi Disney. Saat itu, ketika kesepatakan pembelian itu diumumkan, itu seperti membuat proyek Gambit dan yang lainnya dalam bahaya.
“Kalau Disney adalah sebuah tim NFL, maka, setiap film di kalender itu seperti sebuah pemenang Piala Heisman. Ini menaikkan level atas apa yang disebut sebuah perilisan teatrikal,” ujar seorang sumber dalam yang mengetahui kesepakatan ini kepada The Hollywood Reporter pada Desember lalu.
Kalau proyek seperti Gambit dan Multiple Man berusaha untuk terwujud—dan juga kontinuitas semesta X-Men saat ini—maka tidak perlu diragukan bahwa kesuksesan mereka akan berada di bawah kepemimpinan presiden Marvel Studios Kevin Feige.
“Saya kira itu masuk akal. Saya ingin hati-hati di sini karena apa yang sudah dikomunikasikan dengan teman-teman di Fox, tapi saya kira mereka tahu. Ini hanya masuk akal bagi Marvel untuk diawasi satu entitas. Seharusnya tidak ada dua Marvel,” papar CEO Disney Bob Iger.
(alv)