Begini Prosedur Sedot Lemak Pipi yang Dijalani Ratna Sarumpaet
A
A
A
JAKARTA - Sedot lemak pada pipi yang dilakukan aktivis Ratna Sarumpaet menarik perhatian publik. Pasalnya, setelah melakukan prosedur tersebut, wajah ibu aktris Atiqah Hasiholan ini mengalami bengkak sehingga membuat dirinya menciptakan sebuah kebohongan.
Lalu, bagaimana sebenarnya prosedur sedot lemak atau yang juga dikenal dengan liposuction?
Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta, dr. Laksmi Achyati Sp.BP-RE menjelaskan bersama dengan pasien, dokter bedah plastik akan menentukan area tubuh di mana liposuction dapat dilakukan dan menandainya di tubuh pasien. Selanjutnya, prosedur diawali dengan penyuntikan cairan khusus yang mengandung obat bius (teknik tumescent) kelapisan bawah kulit.
"Obat bius ini hanya menimbulkan baal di area tempat liposuction dilakukan sehingga pasien tetap sadar sepanjang prosedur dilakukan. Namun, terdapat prosedur liposuction yang dilakukan dengan pembiusan total," tutur dr. Laksmi.
Setelah obat bius bekerja, prosedur utama pun dilakukan. Sebuah batang pengisap panjang yang terbentuk dari logam dimasukkan ke area tempat lemak terakumulasi melalui insisi kecil pada kulit. Alat tersebut terhubung dengan pompa vakum berkekuatan tinggi.
Dokter bedah plastik akan menggerakkan batang pengisap dengan gerakan maju-mundur untuk melepaskan perlekatan lemak dari jaringan sekitarnya. Dengan demikian, lemak yang terlepas dapat dihisap.
"Lokasi tempat dilakukannya penyedotan lemak sudah ditentukan secara hati-hati sehingga pembuluh darah dan serabut saraf di area tersebut tetap aman," kata dia.
Dilansir dari Enformy, sedot lemak pipi atau cheek liposuction merupakan operasi pengangkatan lemak pipi atau lemak bukal yang termasuk dalam bagian facial liposuction. Pada dasarnya, prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kelebihan lemak dalam jaringan di area pipi sehingga pipi yang tembem atau chubby menjadi lebih tirus.
Mereka yang menjalani sedot lemak pipi juga memilih wajah yang lebih berkontur. Lemak bukal yang mengacu pada lemak di bagian bawah pipi menjadi penyebab seseorang memiliki pipi yang chubby. Umumnya, dokter akan melakukan prosedur ini dengan cara membuat sayatan antara pipi dan gusi yang bertujuan menjangkau bantalan lemak pipi.
Setelah bantalan lemak terbuka, dokter akan mengeluarkan lemak bukal tersebut dan memotongnya. Prosedur pun tak berhenti sampai disitu. Selanjutnya, dokter akan mengembalikan bantalan lemak tersebut dan menjahitnya. Cara ini dinilai tergolong efektif untuk menghilangkan lemak pada area pipi serta mendapatkan wajah yang tirus.
Namun, sama seperti prosedur lainnya, sedot lemak pipi juga bisa menimbulkan efek samping seperti bekas luka, bengkak, rasa tidak nyaman pada area rahang serta rasa perih. Biasanya pembengkakan dan memar pada area pipi selama sekitar satu minggu setelah pengangkatan lemak bukal. Pasien juga mengalami mati rasa di daerah sekitar garis sayatan, garis rahang, dan bagian tengah pipi.
Lalu, bagaimana sebenarnya prosedur sedot lemak atau yang juga dikenal dengan liposuction?
Dokter spesialis bedah plastik dari Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Bina Estetika, Menteng, Jakarta, dr. Laksmi Achyati Sp.BP-RE menjelaskan bersama dengan pasien, dokter bedah plastik akan menentukan area tubuh di mana liposuction dapat dilakukan dan menandainya di tubuh pasien. Selanjutnya, prosedur diawali dengan penyuntikan cairan khusus yang mengandung obat bius (teknik tumescent) kelapisan bawah kulit.
"Obat bius ini hanya menimbulkan baal di area tempat liposuction dilakukan sehingga pasien tetap sadar sepanjang prosedur dilakukan. Namun, terdapat prosedur liposuction yang dilakukan dengan pembiusan total," tutur dr. Laksmi.
Setelah obat bius bekerja, prosedur utama pun dilakukan. Sebuah batang pengisap panjang yang terbentuk dari logam dimasukkan ke area tempat lemak terakumulasi melalui insisi kecil pada kulit. Alat tersebut terhubung dengan pompa vakum berkekuatan tinggi.
Dokter bedah plastik akan menggerakkan batang pengisap dengan gerakan maju-mundur untuk melepaskan perlekatan lemak dari jaringan sekitarnya. Dengan demikian, lemak yang terlepas dapat dihisap.
"Lokasi tempat dilakukannya penyedotan lemak sudah ditentukan secara hati-hati sehingga pembuluh darah dan serabut saraf di area tersebut tetap aman," kata dia.
Dilansir dari Enformy, sedot lemak pipi atau cheek liposuction merupakan operasi pengangkatan lemak pipi atau lemak bukal yang termasuk dalam bagian facial liposuction. Pada dasarnya, prosedur ini dilakukan untuk menghilangkan kelebihan lemak dalam jaringan di area pipi sehingga pipi yang tembem atau chubby menjadi lebih tirus.
Mereka yang menjalani sedot lemak pipi juga memilih wajah yang lebih berkontur. Lemak bukal yang mengacu pada lemak di bagian bawah pipi menjadi penyebab seseorang memiliki pipi yang chubby. Umumnya, dokter akan melakukan prosedur ini dengan cara membuat sayatan antara pipi dan gusi yang bertujuan menjangkau bantalan lemak pipi.
Setelah bantalan lemak terbuka, dokter akan mengeluarkan lemak bukal tersebut dan memotongnya. Prosedur pun tak berhenti sampai disitu. Selanjutnya, dokter akan mengembalikan bantalan lemak tersebut dan menjahitnya. Cara ini dinilai tergolong efektif untuk menghilangkan lemak pada area pipi serta mendapatkan wajah yang tirus.
Namun, sama seperti prosedur lainnya, sedot lemak pipi juga bisa menimbulkan efek samping seperti bekas luka, bengkak, rasa tidak nyaman pada area rahang serta rasa perih. Biasanya pembengkakan dan memar pada area pipi selama sekitar satu minggu setelah pengangkatan lemak bukal. Pasien juga mengalami mati rasa di daerah sekitar garis sayatan, garis rahang, dan bagian tengah pipi.
(alv)