Amy Search Sebut Saleem Iklim Sebagai Legenda Asia Tenggara

Minggu, 14 Oktober 2018 - 17:30 WIB
Amy Search Sebut Saleem Iklim Sebagai Legenda Asia Tenggara
Amy Search Sebut Saleem Iklim Sebagai Legenda Asia Tenggara
A A A
KUALA LUMPUR - Kepergian mantan vokalis band Iklim asal Malaysia, Saleem, menyisakan duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan penggemarnya, tapi juga para sahabat dan teman sesama artis di Malaysia. Para artis yang sudah lama mengenal Saleem pun merasa sangat kehilangan dirinya.

Salah satu orang yang merasa paling kehilangan atas kepergian Saleem adalah Amy Search. Vokalis band Search yang kondang dengan lagu Isabella pada masa 90an ini menuturkan bahwa Saleem adalah seorang legenda di Asia Tenggara yang tidak bisa tergantikan.

“Lagu Suci Dalam Debu adalah lagu yang indah dengan suaranya yang serak-serak itu. Itu membuatnya menjadi legenda di seluruh Asia Tenggara dan semuanya berduka atas kepergianmu. Salam takziah untuk keluarga Saleem Iklim,” tulis Amy di akun Instagramnya.

Dalam unggahan itu, dia juga menuliskan surat Al Fatihah untuk Saleem dalam bahasa Arab. Unggahan itu juga disertai sebuah foto hitam putih Saleem.

Selain Amy, Siti Nurhaliza juga turut mengungkapkan kesedihan atas kepergian Saleem untuk selamanya. “Duka cita mendalam untuk keluarga Saleem. Malaysia kehilangan seorang legenda yang musiknya dinikmati oleh semua orang. Al Fatihah,” tulis Siti.

Semasa hidupnya, Saleem dikenal sebagai sosok dengan suara yang khas dan banyak diidolai anak muda. Presiden Persatuan Karyawan (Seniman) Malaysia Datuk Freddie Fernandez menyebut Saleem sebagai ikon Malaysia dengan suara yang unik dan memancarkan kejujuran.

“Dia bisa menghipnosis ratusan orang dengan suaranya. Fans juga menyayanginya karena dia rendah hati dan tidak sok. Dan, sebagai anggota asosiasi kami, dia aktif juga,” papar Fernandez dalam sebuah wawancara dengan New Strait Times.

Menurut Fernandez, semasa hidupnya, Saleem tidak pernah membicarakan hal buruk tentang orang lain dan gampang bergaul. “Dia mungkin sudah tiada, tapi dia meninggalkan warisan musik rock yang tidak bisa dilupakan. Banyak penyanyi muda yang terinspirasi oleh Saleem,” kata dia.

Presiden Yayasan Kebajikan Artis Tanah Air (YKAT) Datuk DJ Dave mengatakan, dirinya kehilangan teman dekat yang suaranya adalah anugrah Tuhan. “Saya mengunjungi Saleem saat dia dirawat di Kajang Hospital dan YKAT membuatnya dipindahkan ke Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Centre yang memiliki fasilitas lebih bagus. Dia tidak bisa bicara dan keluarga melarangnya dijenguk. Tapi, ketika saya bertemu dia, dia mengacungkan ibu jarinya untuk memperlihatkan bahwa dia dalam semangat yang bagus dan sadar. Tapi, dia sudah tiada dan Malaysia kehilangan penghibur yang hebat, penghibur orang-orang yang bergairah dengan musik sampai akhir,” tutur David.

David menyebut Saleem sebagai seorang pria yang menghadapi semua tantangan hidup dengan tabah dan menghargai dukungan dan cinta penggemarnya. “Senang begitu tahu kalau dia dan keluarganya kian dekat. Musiknya akan abadi,” ujar David.

Saleem meninggal dunia pada Minggu (14/10/2018) setelah 22 hari mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat kecelakaan sepeda motor. Akibatnya, 12 tulang rusuknya patah, ada pembengkakan di otaknya dan parunya terluka. Dia sempat koma dan kemudian sadar, tapi kondisinya memburuk pada Sabtu (13/10/2018) lalu. Dia akan dimakamkan di Bukit Kiara Muslim Cemetery.

Saleem bersama bandnya, Iklim, sempat meraih kejayaan di era 90an. Lagu mereka, Suci dalam Debu, menjadi hit di era 90an. Pada 1996, Saleem meninggalkan band itu. Dia kembali bergabung dengan Iklim untuk reuni pada 2003—2004.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1969 seconds (0.1#10.140)