Spirit Burgerkill dan Deadsqua Kembangkan Musik Metal Tanah Air
A
A
A
Dua band besar metal Indonesia Burgerkill dan Deadsquad akan menginvasi pecinta musik metal di berbagai belahan dunia lewat gelaran tour konser beberapa kota di benua Eropa dengan kegaharan musik mereka pada akhir tahun 2018 ini.
Berkolaborasi dengan supermusic dalam perhelatan Supermusic Invasion 2018, dua band yang sudah malang melintang di kancah musik metal ini setidaknya akan menyambangi enam sampai lima negara di benua biru.
Dalam beberapa tahun terakhir memang industri musik rock maupun metal terus berkembang ditandai dengan hadirnya berbagai festival musik serta lahirnya bermacam band metal dan rock Tanah Air. Mereka mampu memberikan nafas dan semangat untuk perkembangan musik genre itu sendiri dan adanya kolaborasi antara
SUPERMUSIC sebuah media musictainment up to date untuk anak muda saat ini bersama Burgerkill, dan Deadsquad yang akan diwujudkan dalam program tour konser berjudul Super Invasion 2018. Keberangkatan Burgerkill, dan Deadsquad dalam Super Invasion 2018 ini diharapkan akan mengguncang publik metal di Eropa lewat aksi dua band metalcore Indonesia dengan karakter yang berbeda.
"Lewat program Super Invasion, kami ingin menunjukan dukungan kuat dan mendorong musisi Indonesia untuk memperluas eksistensi mereka ke mancanegara," ujar Adjie Aditya Purwaka, Perwakilan SUPERMUSIC kepada KORAN SINDO dalam jumpa pers di Panhead Resto kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SUPERMUSIC telah konsisten mendukung pergerakan musisi dan industri musik Indonesia setelah sebelumnya mendukung band The Hydrant, The SIGIT, Mooner dan Kelompok Penerbang Roket menginvasi benua Australia dan Amerika pada tahun 2016 dan 2017.
Di tahun ini SUPERMUSIC berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan Deadsquad dan Burgerkill pada program Super Invasion 2018, "Apalagi kita tahu bahwa kedua band ini memiliki prestasi yang hebat di dalam negeri!" tandanya.
Sebelumnya, Supermusic juga sudah konsisten mendukung pergerakan musisi dan industri musik Indonesia setelah sebelumnya mendukung band The Hydrant (Bali), The SIGIT, Mooner (Bandung), dan Kelompong Penerbang Roket (Jakarta) menginvasi benua Australia dan Amerika pada tahun 2016 dan 2017.
"Di tahun ini Supermusic berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan Deadsquad dan Burgerkill pada program Super Invasion 2018, apalagi kita tahu bahwa kedua band ini memiliki prestasi yang hebat di dalam negeri," kata Adjie.
Burgerkill yang berasal dari Bandung akan berangkat lebih dulu pada 15 Oktober 2018. Perancis menjadi negara yang pertama mereka kunjungi untuk kemudian lanjut ke Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, hingga Polandia.
Ini bukan pertama kalinya Burgerkill tampil di panggung musik Eropa. Sebelumnya di tahun 2015, Burgerkill juga pernah tampil di Wacken Open Air Festival yang merupakan salah satu festival musik metal ternama. Namun ada sedikit perbedaan untuk lokasi tur konser di Eropa ini.
"Saya juga berharap Tour Invasion 2018 ini akan semakin membuka mata publik mancanegara terhadap musisi-musisi Indonesia dan kita tentu menyiapkan segalanya termasuk merchandise juga. Buat band baru yang ke negara sana media propagandanya ya merchandise," kata Vokalis Burgerkill, Vicky Mono.
Berkolaborasi dengan supermusic dalam perhelatan Supermusic Invasion 2018, dua band yang sudah malang melintang di kancah musik metal ini setidaknya akan menyambangi enam sampai lima negara di benua biru.
Dalam beberapa tahun terakhir memang industri musik rock maupun metal terus berkembang ditandai dengan hadirnya berbagai festival musik serta lahirnya bermacam band metal dan rock Tanah Air. Mereka mampu memberikan nafas dan semangat untuk perkembangan musik genre itu sendiri dan adanya kolaborasi antara
SUPERMUSIC sebuah media musictainment up to date untuk anak muda saat ini bersama Burgerkill, dan Deadsquad yang akan diwujudkan dalam program tour konser berjudul Super Invasion 2018. Keberangkatan Burgerkill, dan Deadsquad dalam Super Invasion 2018 ini diharapkan akan mengguncang publik metal di Eropa lewat aksi dua band metalcore Indonesia dengan karakter yang berbeda.
"Lewat program Super Invasion, kami ingin menunjukan dukungan kuat dan mendorong musisi Indonesia untuk memperluas eksistensi mereka ke mancanegara," ujar Adjie Aditya Purwaka, Perwakilan SUPERMUSIC kepada KORAN SINDO dalam jumpa pers di Panhead Resto kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, belum lama ini.
SUPERMUSIC telah konsisten mendukung pergerakan musisi dan industri musik Indonesia setelah sebelumnya mendukung band The Hydrant, The SIGIT, Mooner dan Kelompok Penerbang Roket menginvasi benua Australia dan Amerika pada tahun 2016 dan 2017.
Di tahun ini SUPERMUSIC berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan Deadsquad dan Burgerkill pada program Super Invasion 2018, "Apalagi kita tahu bahwa kedua band ini memiliki prestasi yang hebat di dalam negeri!" tandanya.
Sebelumnya, Supermusic juga sudah konsisten mendukung pergerakan musisi dan industri musik Indonesia setelah sebelumnya mendukung band The Hydrant (Bali), The SIGIT, Mooner (Bandung), dan Kelompong Penerbang Roket (Jakarta) menginvasi benua Australia dan Amerika pada tahun 2016 dan 2017.
"Di tahun ini Supermusic berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan Deadsquad dan Burgerkill pada program Super Invasion 2018, apalagi kita tahu bahwa kedua band ini memiliki prestasi yang hebat di dalam negeri," kata Adjie.
Burgerkill yang berasal dari Bandung akan berangkat lebih dulu pada 15 Oktober 2018. Perancis menjadi negara yang pertama mereka kunjungi untuk kemudian lanjut ke Belgia, Belanda, Jerman, Ceko, hingga Polandia.
Ini bukan pertama kalinya Burgerkill tampil di panggung musik Eropa. Sebelumnya di tahun 2015, Burgerkill juga pernah tampil di Wacken Open Air Festival yang merupakan salah satu festival musik metal ternama. Namun ada sedikit perbedaan untuk lokasi tur konser di Eropa ini.
"Saya juga berharap Tour Invasion 2018 ini akan semakin membuka mata publik mancanegara terhadap musisi-musisi Indonesia dan kita tentu menyiapkan segalanya termasuk merchandise juga. Buat band baru yang ke negara sana media propagandanya ya merchandise," kata Vokalis Burgerkill, Vicky Mono.
(don)