Kesibukan Tur Hambat Enslaved Garap Album baru
A
A
A
BERGEN - Band viking metal asal Norwegia, Enslaved sudah bersiap menyusun materi untuk album baru. Kali terakhir, band yang berdiri pada 1991 ini merilis album di tahun lalu dengan judul "E".
Kesibukan menjalani sejumlah tur dan tampil di banyak acara membuat band yang dimotori Grutle Kjellson itu sedikit kesulitan membuat materi baru. "Kami sangat sibuk setelah merilis 'E', bermain di banyak acara dan berada di beberapa tur," ucap Kjellson saat diwawancarai Diamond Oz of Metal Underground, belum lama ini.
Kemungkinan besar, Kjellson dkk bisa fokus menggarap materi anyar pada tahun depan, pasalnya di saat itu mereka sudah mulai tenang dan tidak terlalu banyak agenda manggung.
"Aktivitas kami akan sedikit lebih tenang tahun depan. Kami punya waktu untuk fokus pada menulis dan mengatur materi baru. Sesuatu pasti akan terjadi tahun depan," ucap pemain bass sekaligus vokalis tersebut.
Selain berbicara mengenai rencana album baru, Kjellson juga sempat membahas perbedaan album "E" yang dirilis tahun lalu dengan yang sebelumnya "In Times" rilis 2015. "Kami mendapat personel anyar saat album 'E'," tandasnya.
Dengan adanya personel baru, yakni Hakon Vinje (vokal, organ dan kibor) yang menggantikan Herbrand Larsen, Kjellson mengakui jika terdapat perubahan dalam dinamika band. "Ada lebih banyak energi pada 'E'," sahutnya.
Menurut Kjellson, skill Vinje sangat bagus. "Dia berasal dari prog rock, jazz rock, jadi dia benar-benar mewarnai rekaman dengan tangannya yang luar biasa. Itu adalah salah satu perbedaan terbesar," terang Kjellson.
Selain Kjellson dan Vinje, personel Enslaved lainnya adalah Ivar Bjornson (gitar), Arve "Ice Dale" Isdal (gitar) dan Iver Sandoy (drum).
Kesibukan menjalani sejumlah tur dan tampil di banyak acara membuat band yang dimotori Grutle Kjellson itu sedikit kesulitan membuat materi baru. "Kami sangat sibuk setelah merilis 'E', bermain di banyak acara dan berada di beberapa tur," ucap Kjellson saat diwawancarai Diamond Oz of Metal Underground, belum lama ini.
Kemungkinan besar, Kjellson dkk bisa fokus menggarap materi anyar pada tahun depan, pasalnya di saat itu mereka sudah mulai tenang dan tidak terlalu banyak agenda manggung.
"Aktivitas kami akan sedikit lebih tenang tahun depan. Kami punya waktu untuk fokus pada menulis dan mengatur materi baru. Sesuatu pasti akan terjadi tahun depan," ucap pemain bass sekaligus vokalis tersebut.
Selain berbicara mengenai rencana album baru, Kjellson juga sempat membahas perbedaan album "E" yang dirilis tahun lalu dengan yang sebelumnya "In Times" rilis 2015. "Kami mendapat personel anyar saat album 'E'," tandasnya.
Dengan adanya personel baru, yakni Hakon Vinje (vokal, organ dan kibor) yang menggantikan Herbrand Larsen, Kjellson mengakui jika terdapat perubahan dalam dinamika band. "Ada lebih banyak energi pada 'E'," sahutnya.
Menurut Kjellson, skill Vinje sangat bagus. "Dia berasal dari prog rock, jazz rock, jadi dia benar-benar mewarnai rekaman dengan tangannya yang luar biasa. Itu adalah salah satu perbedaan terbesar," terang Kjellson.
Selain Kjellson dan Vinje, personel Enslaved lainnya adalah Ivar Bjornson (gitar), Arve "Ice Dale" Isdal (gitar) dan Iver Sandoy (drum).
(nug)