Pesan Feminitas yang Anggun di Balik Busana Era 80-an

Jum'at, 02 November 2018 - 12:05 WIB
Pesan Feminitas yang Anggun di Balik Busana Era 80-an
Pesan Feminitas yang Anggun di Balik Busana Era 80-an
A A A
TREN busana terus bergulir setiap tahunnya menangkap realitas yang terjadi di kehidupan fashion people. Memasuki musim Fall/Winter 2018, high fashion brand berputar kembali ke gaya era 1980-an atau 1990-an ke dalam koleksi terbarunya.

Tom Ford, misalnya, desainer pakaian asal Amerika Serikat ini menghadirkan inspirasi dari busana era '80-an yang penuh dengan siluet sensual dan motif glamor seperti animal print dan berbagai embellisment kemilau.

Di tangannya, leopard print berwarna merah terang bisa jadi teman setia untuk kencan panas yang romantis pada akhir tahun. Modelnya berupa minidress berlengan panjang dengan detail ruffle di ujung lengan yang dibanderol Rp85,8 juta. Motif ini juga diaplikasikan pada busana coat panjang dan tebal dengan kerah lebar. Harga untuk mendapatkan koleksi mewah ini adalah Rp151 juta.

Selain warna neon yang mencolok, nuansa hitam juga jadi salah satu koleksi highlight label ini, namun dengan sentuhan permainan detail yang unik semisal cut-out, tekstur seperti kulit dan sequins serta siluet. Seperti pada jumpsuit dengan model cut-out di bagian pinggang yang dilepas ke pasaran dengan harga Rp52,4 juta.

Ada juga model jaket dengan detail kristal, payet, dan sequins dalam berbagai warna seru. Terdapat juga cocktail jacket dengan warna metalik berpotongan dada rendah yang elegan dan sophisticated. Anda bisa mendapatkan koleksi ini dengan membelinya seharga Rp85,5 juta. Busana lebih santai juga tersedia seperti sweatshirt dengan detail sequin berwarna perak yang ditawarkan dengan harga Rp60,6 juta.

Uniknya, dia juga menyelipkan pesan feminis bagi perempuan yang mengalami pelecehan seksual di lingkungan kerja dalam sejumlah koleksinya, terutama untuk aksesori. Di antaranya terlihat pada koleksi handbag dan sepasang heels berwarna ungu yang berkilau dalam kristal yang bertuliskan “Pussy Power”.

Selain mendirikan rumah mode atas namanya sendiri, Tom juga sempat menjadi creative director untuk Gucci. Ciri khas rancangannya adalah bergaya classy dengan sentuhan flamboyan. Pria kelahiran Austin, Texas, Amerika Serikat pada 27 Agustus 1961 ini awalnya mengikuti kursus sejarah seni di New York University.

Di sela-sela itu dia mengikuti kursus menjadi aktor. Jadwal kursusnya keteteran ketika Tom mencoba peruntungan sebagai model. Dia lantas pindah ke Parsons School of Design di New York, belajar arsitektur interior, namun justru menyelesaikan sekolahnya di Paris, Prancis. Fashion brand kelas atas lainnya yang mengeluarkan koleksi baru adalah Bottega Veneta.

Label mode high end asal Italia ini menjadikan Kota New York sebagai inspirasi untuk koleksi terbaru. Tomas Maier, sang kreator label ini, menyajikan presentasi seperti keseharian karakter N ew Y orker yang memiliki identitas kuat.

Mulai dari busana model piyama berbahan silk sederhana, jaket sequin penuh warna, jaket bulu tebal, dominasi animal print pada luaran, celana dan suit, hingga anting chandelier sebagai pelengkap cerminan gemerlapnya kehidupan malam kota berjuluk Big Apple tersebut.

Busana yang bisa Anda lirik di antaranya gaun panjang dari bahan velvet yang glamor. Busana pesta bernuansa peach ini ditawarkan dengan harga Rp56,2 juta. Juga terdapat minidress dengan detail sequin-striped bernuansa hitam berlengan panjang yang dibanderol dengan harga Rp62,1 juta.

Atau mantel panjang bulu-bulu dengan model oversized bernuansa biru yang dibanderol dengan harga Rp57,6 juta. Anda juga bisa memiliki busana shirtdress dari bahan katun warna putih berlengan panjang. Koleksi dengan kancing depan dan detail gesper yang pas dikenakan saat ke kantor ini dihargai Rp18,5 juta.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3198 seconds (0.1#10.140)