Batavia Madrigal Singers Pimpinan Avip Priatna Juara di Spanyol
A
A
A
JAKARTA - Kelompok paduan suara Batavia Madrigal Singers pimpinan Avip Priatna kembali mengharumkan nama Indonesia di dunia paduan suara internasional dengan meraih juara pertama pada 50th Tolosa Choral Contest, Tolosa, Spanyol.
Ketua Batavia Madrigal Singers Aksa Syadri mengatakan pada edisi khusus ini, panitia kompetisi menggelar acara kontes dengan cara yang tidak seperti biasa. Mereka tidak membuat audisi terbuka, melainkan hanya mengundang 16 kelompok paduan suara terpilih yang pernah menjadi juara di kompetisi tersebut dalam kurun 50 tahun ini.
Kelompok kelompok tersebut, diantaranya Batavia Madrigal Singers dari Indonesia, Kamer Koris (Latvia), Oreya (Ukraina), I Vocalisti dan KammerChor Saarbrücken (Jerman), Coro Entrevoces (Kuba), Salt Lake Vocal Artist (Amerika Serikat), Ateneo Chamber Singers (Filipina), Schola Cantorum (Norwegia), dan St Jacobs Vocal Ensemble (Swedia).
Dengan berkekuatan 44 penyanyi, BMS menampilkan program berdurasi 30 menit di babak penyisihan dan 18 menit di babak final. Karya-karya paduan suara yang ditampilkan, antara lain karya baru komposer dunia berkebangsaan Swiss, Ivo Antognini berjudul Gloria in excelsis, dan karya dari komposer muda Indonesia Ken Steven berjudul Fajar dan Senja II.
Selain itu BMS juga menampilkan aransemen lagu daerah terbaru dari Ken Steven berjudul Lisoi yang ditampilkan lengkap dengan balutan busana kain songket khas Sumatera Utara.
"Sampai ke titik ini merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian yang luar biasa bagi kami, mengingat paduan suara yang diundang dalam kompetisi ini adalah paduan suara kelas dunia. Semoga kedepannya kami dapat berkarya lebih baik lagi," kata konduktor Avip Priatna.
Ketua Batavia Madrigal Singers Aksa Syadri mengatakan pada edisi khusus ini, panitia kompetisi menggelar acara kontes dengan cara yang tidak seperti biasa. Mereka tidak membuat audisi terbuka, melainkan hanya mengundang 16 kelompok paduan suara terpilih yang pernah menjadi juara di kompetisi tersebut dalam kurun 50 tahun ini.
Kelompok kelompok tersebut, diantaranya Batavia Madrigal Singers dari Indonesia, Kamer Koris (Latvia), Oreya (Ukraina), I Vocalisti dan KammerChor Saarbrücken (Jerman), Coro Entrevoces (Kuba), Salt Lake Vocal Artist (Amerika Serikat), Ateneo Chamber Singers (Filipina), Schola Cantorum (Norwegia), dan St Jacobs Vocal Ensemble (Swedia).
Dengan berkekuatan 44 penyanyi, BMS menampilkan program berdurasi 30 menit di babak penyisihan dan 18 menit di babak final. Karya-karya paduan suara yang ditampilkan, antara lain karya baru komposer dunia berkebangsaan Swiss, Ivo Antognini berjudul Gloria in excelsis, dan karya dari komposer muda Indonesia Ken Steven berjudul Fajar dan Senja II.
Selain itu BMS juga menampilkan aransemen lagu daerah terbaru dari Ken Steven berjudul Lisoi yang ditampilkan lengkap dengan balutan busana kain songket khas Sumatera Utara.
"Sampai ke titik ini merupakan sebuah kebanggaan dan pencapaian yang luar biasa bagi kami, mengingat paduan suara yang diundang dalam kompetisi ini adalah paduan suara kelas dunia. Semoga kedepannya kami dapat berkarya lebih baik lagi," kata konduktor Avip Priatna.
(tdy)