; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Kejutan Manis Kenny G di Konser One Night Only di Jakarta
Kejutan Manis Kenny G di Konser One Night Only di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Selasa (6/11/2018) malam, Hall The Kasablanka tiba-tiba gemuruh. Sosok yang ditunggu-tunggu ternyata datang dari arah yang terduga. Semua orang yang berada di ruangan itu pun langsung mengalihkan pandangan kepada sosok tersebut.
Dengan memegang saksofon di tangan kanannya, pria berambut kriting ini muncul dari kerumunan penonton dekat pintu masuk ruangan tersebut. Seolah membelah kerumunan, pemilik nama asli Kenneth Gorelick berjalan ke arah panggung sambil meniup alat musik andalannya. Teriakan dan tepuk tangan penonton pun langsung membahana mengiringi langkah saksofonis yang beken dengan nama Kenny G itu.
Itulah kejutan pertama yang diberikan Kenny G untuk para fansnya di Indonesia yang hadir dalam konser bertajuk One Night Only di The Kasablanka, Hotel Kasablanka, Jakarta, Selasa 6 November 2018 malam.
Sebagai pembuka, Kenny membawakan Home yang dibawakannya secara ekspresif. Penonton pun langsung terbuai. Kejutan demi kejutan pun diberikan musikus asal Seattle, Amerika Serikat ini. Tidak hanya bermanuver dalam harmonisasi, Kenny juga memukau penonton dengan aksi tiupan saksofonnya tanpa henti selama lebih kurang dua menit.
Sebagai seorang bintang, Kenny seperti tidak ingin menonjol sendiri. Dia pun sempat menghilang dari atas panggung untuk memberikan kesempatan bagi personelnya untuk unjuk kebolehan alias solo.
Surprise juga diberikan pria berusia 62 tahun ini. Dia berusaha menyapa fansnya dengan menggunakan bahasa Indonesia. "Selamat datang, terima kasih," katanya langsung disambut tepuk tangan penonton.
Dia mengaku sering datang ke Jakarta. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menyapa dengan bahasa Indonesia. "Maaf bahasa Indonesia saya jelek, tapi saya coba," ujarnya.
"Terima kasih atas kedatangannya," lanjut Kenny yang disambut tertawa penonton disambung dengan tepuk tangan.
Dalam penampilannya, Kenny membawakan sebanyak 17 lagu, antara lain Havana, Forever in Love, Pieces, Going Home, Jasmine Flower Moon, The Moment, dan Songbird. Respons paling meriah diberikan penonton saat Kenny membawakan soundtrack film Titanic, My Heart Will Go On. Ditunjang dengan tata lampu yang ciamik, tiupan saksofon Kenny seolah menghiposis penonton.
Ternyata My Heart Will Go On di-setting untuk menjadi penutup penampilan Kenny G malam itu. Kenny bersama seluruh personel lain bergandengan memberikan salam hormat sebagai tanda menutup konser.
Penonton pun langsung berdiri sambil bertepuk tangan tanda puas atas penampilan Kenny. Bahkan tidak sedikit yang langsung berjalan menuju pintu keluar. Lampu ruangan pun menyala. Kenny bersama seluruh personel bergerak ke belakang panggung.
Tapi lagi-lagi kejutan kembali diberikan Kenny and friends. Mereka kembali ke posisi masing-masing lalu membawa dua lagu tambahan, salah satunya lagu lawas Somewhere over the Rainbow yang kali pertama dibawakan oleh Judy Garland tahun 1932.
Konser yang dipromotori CK Star Entertainment ini dibuka oleh penampilan musikus jazz Indonesia, Ardhito Pramono. Suaranya khas dipadu permainan keyboardnya yang apik membuat penampilan pemuda berkacamata ini sukses membuka konser Kenny G.
Dengan memegang saksofon di tangan kanannya, pria berambut kriting ini muncul dari kerumunan penonton dekat pintu masuk ruangan tersebut. Seolah membelah kerumunan, pemilik nama asli Kenneth Gorelick berjalan ke arah panggung sambil meniup alat musik andalannya. Teriakan dan tepuk tangan penonton pun langsung membahana mengiringi langkah saksofonis yang beken dengan nama Kenny G itu.
Itulah kejutan pertama yang diberikan Kenny G untuk para fansnya di Indonesia yang hadir dalam konser bertajuk One Night Only di The Kasablanka, Hotel Kasablanka, Jakarta, Selasa 6 November 2018 malam.
Sebagai pembuka, Kenny membawakan Home yang dibawakannya secara ekspresif. Penonton pun langsung terbuai. Kejutan demi kejutan pun diberikan musikus asal Seattle, Amerika Serikat ini. Tidak hanya bermanuver dalam harmonisasi, Kenny juga memukau penonton dengan aksi tiupan saksofonnya tanpa henti selama lebih kurang dua menit.
Sebagai seorang bintang, Kenny seperti tidak ingin menonjol sendiri. Dia pun sempat menghilang dari atas panggung untuk memberikan kesempatan bagi personelnya untuk unjuk kebolehan alias solo.
Surprise juga diberikan pria berusia 62 tahun ini. Dia berusaha menyapa fansnya dengan menggunakan bahasa Indonesia. "Selamat datang, terima kasih," katanya langsung disambut tepuk tangan penonton.
Dia mengaku sering datang ke Jakarta. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menyapa dengan bahasa Indonesia. "Maaf bahasa Indonesia saya jelek, tapi saya coba," ujarnya.
"Terima kasih atas kedatangannya," lanjut Kenny yang disambut tertawa penonton disambung dengan tepuk tangan.
Dalam penampilannya, Kenny membawakan sebanyak 17 lagu, antara lain Havana, Forever in Love, Pieces, Going Home, Jasmine Flower Moon, The Moment, dan Songbird. Respons paling meriah diberikan penonton saat Kenny membawakan soundtrack film Titanic, My Heart Will Go On. Ditunjang dengan tata lampu yang ciamik, tiupan saksofon Kenny seolah menghiposis penonton.
Ternyata My Heart Will Go On di-setting untuk menjadi penutup penampilan Kenny G malam itu. Kenny bersama seluruh personel lain bergandengan memberikan salam hormat sebagai tanda menutup konser.
Penonton pun langsung berdiri sambil bertepuk tangan tanda puas atas penampilan Kenny. Bahkan tidak sedikit yang langsung berjalan menuju pintu keluar. Lampu ruangan pun menyala. Kenny bersama seluruh personel bergerak ke belakang panggung.
Tapi lagi-lagi kejutan kembali diberikan Kenny and friends. Mereka kembali ke posisi masing-masing lalu membawa dua lagu tambahan, salah satunya lagu lawas Somewhere over the Rainbow yang kali pertama dibawakan oleh Judy Garland tahun 1932.
Konser yang dipromotori CK Star Entertainment ini dibuka oleh penampilan musikus jazz Indonesia, Ardhito Pramono. Suaranya khas dipadu permainan keyboardnya yang apik membuat penampilan pemuda berkacamata ini sukses membuka konser Kenny G.
(alv)
Explore More