Migrain Bisa Mempengaruhi Asma hingga Jantung

Selasa, 13 November 2018 - 23:26 WIB
Migrain Bisa Mempengaruhi Asma hingga Jantung
Migrain Bisa Mempengaruhi Asma hingga Jantung
A A A
JAKARTA - Migrain telah dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, mulai depresi, asma hingga penyakit jantung.

Ada beberapa jalur yang dapat menyebabkan migrain dan setiap orang berbeda saat mengalami masalah ini. Itu sebab migrain sulit diatasi. Pasalnya, apa yang berhasil diatasi untuk satu orang, mungkin tidak berhasil untuk yang lain.

Seperti dilansir Boldsky, ada beberapa kondisi lain yang dapat mempengaruhi kesehatan saat seseorang mengalami migrain. Berikut ini beberapa penyakit yang dikaitkan dengan penyakit ini.

1. Depresi
Jika Anda mengalami migrain episodik, maka Anda memiliki dua kali lipat risiko depresi daripada seseorang tanpa migrain. Jika Anda memiliki migren kronis, maka risiko Anda berlipat tiga kali.

2. Kecemasan
Orang-orang dengan migren kronis cenderung memiliki gangguan kecemasan. Pasien yang memiliki kecemasan lebih mungkin mengembangkan migrain dan sebaliknya.

3. Stroke
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara stroke dan migrain. Orang yang mengalami migrain dengan aura memiliki risiko stroke dua kali lipat dibandingkan dengan populasi umum.

4. Epilepsy
Epilepsy dan migraine bisa melibatkan gangguan sensorik dan perubahan mood. Memiliki satu dapat menggandakan risiko Anda untuk yang lain, tetapi Anda dapat memiliki salah satunya.

5. Penyakit Jantung
Baik pria dan wanita dengan migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Sebuah penelitian menemukan bahwa penderita migrain cenderung memiliki faktor risiko, seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi dan diabetes.

6. Asma
Penyebut umum untuk kedua kondisi ini bisa peradangan. Peradangan pembuluh darah di luar otak dapat menyebabkan rasa sakit yang berdenyut yang merupakan tanda migrain. Ini adalah salah satu penyakit utama yang terkait dengan migrain.

7. Obesitas
Jika Anda mengalami migrain, maka berat berlebih dapat memperburuk keadaan. Jika Anda belum pernah mengalami migrain, maka kegemukan bahkan bisa memicu itu. Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang mendapatkan lebih banyak berat badan lembur lebih cenderung memiliki migrain.

8. Gangguan Nyeri
Banyak gangguan nyeri, termasuk fibromyalgia dan nyeri kronis pada leher, punggung dan bahu cenderung berjalan seiring dengan jenis migrain lainnya.

9. Masalah Pencernaan

Orang dengan migrain memiliki prevalensi lebih tinggi dari sejumlah masalah terkait GI, termasuk sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus dan penyakit celiac.

10. Restless Leg Syndrome (RLS)

RLS adalah gangguan yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan tidur. Hubungan antara RLS dan migrain telah dikaitkan dengan dopamine, neurotranmitter di otak yang terlibat dalam gerakan dan migrain.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6911 seconds (0.1#10.140)