Buku Little Chief Goes To The Barbershop Ajak Anak Cukur Rambut

Selasa, 27 November 2018 - 14:30 WIB
Buku Little Chief Goes...
Buku Little Chief Goes To The Barbershop Ajak Anak Cukur Rambut
A A A
JAKARTA - Banyak anak laki-laki yang tidak suka cukur rambut. Sebagian besar merasa takut ketika rambut mereka akan dipangkas oleh tukang pangkas. Tak heran, jika banyak yang rewel dan menangis saat mereka akan dicukur.

Survei yang dilakukan Chief Company, perusahaan yang bergerak di industri barber, memperlihatkan 4 dari 10 anak laki-laki usia 1—10 tahun takut ketika akan dicukur ambutnya. Survei ini dilakukan terhadap 208 responden orang tua usia 24—45 tahun pada 11—12 November 2018.

Hasilnya, sekitar 40% responden yang terlibat survei ini mengatakan, putra mereka takut terhadap bunyi dan getaran alat clipper yang menimbulkan sensasi geli dan tidak nyaman. Tak hanya orang biasa, aktor Ringgo Agus Rahman dan presenter Irgi Fahrezi pun mengaku anak-anak mereka takut saat hendak cukur rambut.

“Sampai hari ini, saya belum berhasil mencukur Bjorka di barbershop. Dia selalu menangis ketika diberitahuakan dicukur,” tutur Ringgo.

Berbeda dengan Ringgo, masalah cukur rambut justru baru dialami Irgi dengan putra pertamanya di usia 9 tahun. “Zian punya banyak alasan untuk menolak cukur rambut. Sampai suatu hari pulang sekolah, dia akhirnya bersedia dibawa ke pangkas rambut karena sudah lebih dulu dipotong oleh guru di sekolahnya,” kata Irgi.

Masih berdasarkan survey Chief, hampir 70% orang tua mencari jalan pintas untuk menenangkan anak dengan mengalihkan perhatian menggunakan gadget selama proses cukur rambut. Sayangnya, dengan mengalihkan perhatiannya, sang anak justru kehilangan momen untuk merasakan pengalaman tiap tahapan cukur rambut.

Chief Company, dalam rangka memperingati hari anak sedunia, merilis sebuah buku anak berjudul Little Chief Goes To The Barbershop, pada 20 November lalu. Buku ini menceritakan tentang seekor landak kecil yang awalnya takut diajak ayahnya cukur rambut. Apa saja yang terjadi selama dicukur, dan bagaimana perasaan sang anak setelah selesai cukur rambut, digambarkan dengan ilustrasi yang menarik dankata–kata yang berima. Buku ini ditulis dalam bahasa Inggris, oleh Tascha Liudmila, seorang presenter berita televisi. Little Chief adalah buku kedua Tascha bersama illustrator Inez Tiara setelah sebelumnya sukses dengan buku Screen Time (2015).

Marketing Director Chief Company, Oky Andries berharap, buku ini bisa menggambarkan proses cukur sebagai rutinitas yang menyenangkan. “Tidak jarang kami mendapati anak yang histeris ketika akan dicukur rambutnya. Kami percaya bahwa cukur rambut harus dibiasakan sejak kecil, sehingga tidak ada ketakutan terhadap alat yang digunakan. Selain itu, rutinitas cukur rambut di barbershop diharapkan bisa menjadi ritual anak laki–laki bersama ayahnya,” ujar Oky.

Sejalan dengan itu, psikolog anak Elizabeth Santosa menambahkan bahwa ketakutan anak untuk cukur rambut lebih kepada tidak terbiasa dengan orang asing dan apa yang akan dikerjakan selama cukur rambut. “Orang tua bisa mulai dari mengajak anak ke tempat cukur rambut sehari sebelumnya–agar sang anak mengetahui suasana dan alat yang akan dipakai, bermain roleplay cukur rambut dengan boneka, hingga membacakan buku cerita tentang cukur rambut–agar anak mengetahui urutan cukur rambut,” kata dia.

Little Chief Goes To The Barbershop dijual sepaket dengan pomade khusus anak keluaran Chief Company dan bisa didapat di seluruh cabang Chief Barbershop atau melalui official store Chief Company di e-commerce.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)