Yang Baru di New York City
A
A
A
NEW YORK - KOTA New York tidak pernah habis memancarkan pesona modernnya. Tahun depan akan ada banyak tempat dan atraksi urban baru yang dibuka di sini.
Terspektakuler adalah Hudson Yards yang merupakan properti elite terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. New York adalah hutan beton tempat mimpi-mimpi dibangun. Ruas-ruas jalannya membuat siapa pun merasa “baru”. Lampu-lampu raksasanya menginspirasi. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan di sini.
Begitu kata Jay-Z dan Alicia Keys saat menggambarkan New York City (NYC) dalam lagu Empire State of Mind. NYC memang kota dunia penuh mimpi. Beragam ras dan budaya bisa melebur di sini. Magnet kuat tersebut membuat kota di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS), ini selalu ramai dikunjungi turis dari penjuru dunia.
Tercatat pada 2017, terdapat total 62,8 juta wisatawan yang menyambangi kota megapolitan ini. Dari angka tersebut, turis asing menyumbang 13,1 juta orang. Ini membuat NYC selalu masuk daftar 10 kota di dunia yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Menyadari hal tersebut, NYC & Company, perusahaan resmi pemasaran pariwisata di NYC, pun semakin giat berekspansi.
Pada Oktober lalu, perusahaan yang memiliki 17 kantor representatif di seluruh dunia ini membuka kantornya di Singapura. Tujuannya tidak lain untuk memikat hati warga kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk melancong ke NYC.
Pembukaan kantor representatif ini hanya berjarak seminggu dari pembukaan rute langsung penerbangan maskapai Singapore Airlines dari Bandara Changi, Singapura, ke Newark Liberty International Airport, NYC. Penerbangan selama 19 jam ini disebut sebagai penerbangan dengan rute langsung terpanjang di dunia.
Adanya penerbangan tersebut diharapkan mampu mendongkrak jumlah wisatawan dari Asia Tenggara ke kota markas PBB ini. Menurut Jacqueline Lee, Account Manager Tourism Market Development NYC & Company Southeast Asia, pada 2017 terdapat 227.000 turis Asia Tenggara yang datang ke NYC.
Filipina menguasai jumlah turis Asia Tenggara dengan menyumbang sebanyak 63.000 orang, diikuti 46.000 dari Vietnam dan 43.000 dari Singapura. “Kalau Indonesia sekitar 33.000 orang yang datang ke NYC, Thailand 23.000, dan Malaysia 19.000,” ujar Jacqueline dalam media gathering di Mandarin Oriental, Thamrin, pada akhir November silam.
Dengan akan dibukanya beberapa lokasi wisata baru di NYC, termasuk hotel, pada tahun depan, di antaranya properti raksasa Hudson Yards, instalasi urban raksasa Vessel, dan pusat kesenian The Shed, pesona NYC bagi turis mancanegara akan sulit dibendung. (Herita Endriana)
Terspektakuler adalah Hudson Yards yang merupakan properti elite terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. New York adalah hutan beton tempat mimpi-mimpi dibangun. Ruas-ruas jalannya membuat siapa pun merasa “baru”. Lampu-lampu raksasanya menginspirasi. Tidak ada yang tidak bisa dilakukan di sini.
Begitu kata Jay-Z dan Alicia Keys saat menggambarkan New York City (NYC) dalam lagu Empire State of Mind. NYC memang kota dunia penuh mimpi. Beragam ras dan budaya bisa melebur di sini. Magnet kuat tersebut membuat kota di negara bagian New York, Amerika Serikat (AS), ini selalu ramai dikunjungi turis dari penjuru dunia.
Tercatat pada 2017, terdapat total 62,8 juta wisatawan yang menyambangi kota megapolitan ini. Dari angka tersebut, turis asing menyumbang 13,1 juta orang. Ini membuat NYC selalu masuk daftar 10 kota di dunia yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara. Menyadari hal tersebut, NYC & Company, perusahaan resmi pemasaran pariwisata di NYC, pun semakin giat berekspansi.
Pada Oktober lalu, perusahaan yang memiliki 17 kantor representatif di seluruh dunia ini membuka kantornya di Singapura. Tujuannya tidak lain untuk memikat hati warga kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk melancong ke NYC.
Pembukaan kantor representatif ini hanya berjarak seminggu dari pembukaan rute langsung penerbangan maskapai Singapore Airlines dari Bandara Changi, Singapura, ke Newark Liberty International Airport, NYC. Penerbangan selama 19 jam ini disebut sebagai penerbangan dengan rute langsung terpanjang di dunia.
Adanya penerbangan tersebut diharapkan mampu mendongkrak jumlah wisatawan dari Asia Tenggara ke kota markas PBB ini. Menurut Jacqueline Lee, Account Manager Tourism Market Development NYC & Company Southeast Asia, pada 2017 terdapat 227.000 turis Asia Tenggara yang datang ke NYC.
Filipina menguasai jumlah turis Asia Tenggara dengan menyumbang sebanyak 63.000 orang, diikuti 46.000 dari Vietnam dan 43.000 dari Singapura. “Kalau Indonesia sekitar 33.000 orang yang datang ke NYC, Thailand 23.000, dan Malaysia 19.000,” ujar Jacqueline dalam media gathering di Mandarin Oriental, Thamrin, pada akhir November silam.
Dengan akan dibukanya beberapa lokasi wisata baru di NYC, termasuk hotel, pada tahun depan, di antaranya properti raksasa Hudson Yards, instalasi urban raksasa Vessel, dan pusat kesenian The Shed, pesona NYC bagi turis mancanegara akan sulit dibendung. (Herita Endriana)
(nfl)