Diangkat ke Layar Lebar, Preman Pensiun Dibuat Lebih Kompleks
A
A
A
JAKARTA - Sukses dengan serial "Preman Pensiun" yang ditayangkan di layar kaca RCTI tiga tahun lalu, MNC Pictures melanjutkan cerita dari serial televisi favorit tersebut ke layar lebar. Dengan judul yang sama, "Preman Pensiun" akan mengobati kerinduan banyak penggemar terhadap serial populer tersebut.
"Film Preman Pensiun tahun 2015, kami membuat sinetronnya. Sinetron itu mengalami kesuksesan, kalau bahasa agensi iklannya, engagement yang kuat ke masyarakat sampai kita membuat sesi dua dan tiga," ungkap EVP MNC Pictures, Muhammad Sofan saat press screening film Preman Pensiun di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (10/1).
"Kita sendiri di MNC Group enggak menyangka penerimaan sesi satu seperti itu. Itu enggak cuma tontonan tapi juga kebanggan masyarakat Jawa Barat dan ikon khususnya Jawa Barat dan banyak juga orang mengaku latar belakang preman mengaku bertobat karena menonton ini," tambahnya.
Sebagaimana versi layar kacanya, film yang digarap Aris Nugraha ini masih menyuguhkan latar belakang budaya Sunda yang kental. Namun bedanya kisah di film Preman Pensiun kini dibuat lebih kompleks namun tidak meninggalkan ciri khas versi serial televisinya.
"Kita syuting tahun 2018 di bulan April. Ketika bulan itu kendala cuaca. Cuaca naik turun, panas, hujan. Karena cuaca enggak menentu, hampir semua set beda, semua enggak ada yang sama. Itu kendala kita. Kita tetap menjaga kekhasan dan packaging film," papar Produser MNC Pictures, Miftha Syahya.
Komedi satir yang dikemas dalam dialog-dialog yang ringan dan pas, juga masih kental disajikan di film Preman Pensiun yang bisa disaksikan keluarga Indonesia. Selain itu, dialog yang berkelanjutan yang telah menjadi ciri khas Preman Pensiun tetap dihadirkan di film ini dan dijamin akan menghibur setiap penonton.
"Skenario saya buat 14 hari sebelum syuting. Tanpa revisi satu huruf pun. Kalau saya mau nulis skenario, saya ke Cicaheum, nongkrong di pasar, pulang, tidur, sholat buat lenturin badan, habis itu nulis sampai subuh," jelas Aris Nurgraha yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skenario dan ide cerita.
Tak hanya menghibur, film yang diperankan Epy Kusnandar ini juga memberikan banyak pesan. Epy pun berharap, hadirnya film Preman Pensiun diharapkan dapat menghibur banyak orang. "Mudah-mudahan kerja keras kita membawa hasil," tutur Epy.
"Film Preman Pensiun tahun 2015, kami membuat sinetronnya. Sinetron itu mengalami kesuksesan, kalau bahasa agensi iklannya, engagement yang kuat ke masyarakat sampai kita membuat sesi dua dan tiga," ungkap EVP MNC Pictures, Muhammad Sofan saat press screening film Preman Pensiun di Epicentrum XXI, Jakarta, Kamis (10/1).
"Kita sendiri di MNC Group enggak menyangka penerimaan sesi satu seperti itu. Itu enggak cuma tontonan tapi juga kebanggan masyarakat Jawa Barat dan ikon khususnya Jawa Barat dan banyak juga orang mengaku latar belakang preman mengaku bertobat karena menonton ini," tambahnya.
Sebagaimana versi layar kacanya, film yang digarap Aris Nugraha ini masih menyuguhkan latar belakang budaya Sunda yang kental. Namun bedanya kisah di film Preman Pensiun kini dibuat lebih kompleks namun tidak meninggalkan ciri khas versi serial televisinya.
"Kita syuting tahun 2018 di bulan April. Ketika bulan itu kendala cuaca. Cuaca naik turun, panas, hujan. Karena cuaca enggak menentu, hampir semua set beda, semua enggak ada yang sama. Itu kendala kita. Kita tetap menjaga kekhasan dan packaging film," papar Produser MNC Pictures, Miftha Syahya.
Komedi satir yang dikemas dalam dialog-dialog yang ringan dan pas, juga masih kental disajikan di film Preman Pensiun yang bisa disaksikan keluarga Indonesia. Selain itu, dialog yang berkelanjutan yang telah menjadi ciri khas Preman Pensiun tetap dihadirkan di film ini dan dijamin akan menghibur setiap penonton.
"Skenario saya buat 14 hari sebelum syuting. Tanpa revisi satu huruf pun. Kalau saya mau nulis skenario, saya ke Cicaheum, nongkrong di pasar, pulang, tidur, sholat buat lenturin badan, habis itu nulis sampai subuh," jelas Aris Nurgraha yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis skenario dan ide cerita.
Tak hanya menghibur, film yang diperankan Epy Kusnandar ini juga memberikan banyak pesan. Epy pun berharap, hadirnya film Preman Pensiun diharapkan dapat menghibur banyak orang. "Mudah-mudahan kerja keras kita membawa hasil," tutur Epy.
(nug)