Segarkan Ruangan dengan Ornamen Warna Merah di Tahun Baru Imlek
A
A
A
TAHUN baru Imlek segera tiba, untuk Anda merayakan Imlek, mendekorasi ruang dengan nuansa Imlek akan menambah meriahnya suasana. Ornamen warna merah serta hiasan khas, mampu memberikan atmosfer tersendiri di perayaan istimewa Anda. Menyambut tahun baru Imlek ini, mari bereksperimen dengan gaya yang berbeda, yaitu Chinoiserie style atau dekorasi gaya Negeri Tirai Bambu.
Style ini adalah perpaduan gaya Eropa dengan Asia yang lebih mengedepankan pada desain elegan dan simetris, karakter khas desainnya memadukan furnitur dan dekorasi gaya klasik Eropa dengan sentuhan aksen tradisional Asia. “Gaya chinoiserie merupakan perpaduan dua gaya yang menghasilkan desain tradisional Asia yang elegan. Gaya ini terlihat sangat ringan karena warna dan detail rumit yang sering terlihat pada gaya Oriental diminimalis sehingga terlihat lebih sederhana tapi berkelas, dan banyak menggunakan kombinasi warna biru dan putih,” kata arsitek Rizki Artando.
Untuk menambah cantiknya dekorasi chinoiserie ini, Anda bisa memadupadankannya dengan pilihan furnitur bergaya klasik yang menggunakan material utama kayu berwarna cokelat muda sehingga terkesan lebih warm atau warna vintage sehingga terkesan jadul. Anda pun bisa memberikan aksen bantal pada kursi atau sofa dengan upholster sutra berwarna biru, putih, atau hijau dengan motif tradisional Asia, seperti naga, ikan, burung dan figur mitologi China.
“Untuk mempertegas tema chinoiserie , kita bisa menggunakan wallpaper silk bermotif burung, bambu, atau lukisan tembok China, tentunya dengan warna dasar biru atau putih. Kita bisa meletakkan keramik China berupa guci, piring, serta teko beraneka ukuran,” saran Rizky.
Tak hanya tatanan gaya chinoiserie yang bisa dihadirkan dalam perayaan Imlek Anda. Tatanan dekorasi ala China peranakan juga bisa dijadikan ide untuk membuat tampilan rumah Anda semakin tampak berbeda. Akulturasi budaya China dengan budaya lokal di Asia Tenggara, seperti Melayu, Jawa, dan Sunda memang sudah berlangsung lama sejak zaman kolonial dan menghasilkan jejak budaya yang sangat unik. “Yang unik dari furnitur China peranakan ini adalah perpaduan gaya dari China daratan dan gaya lokal setempat yang dapat dilihat dari detail ukurannya,” kata arsitek asal kota kembang ini.
Menata interior ala China peranakan tentunya membutuhkan furnitur antik dari era kolonial. Namun, karena keterbatasan koleksi dan harga yang mahal, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan furnitur asli dari Indonesia. Furnitur tradisional Indonesia seperti kursi, lemari, atau amben berukir khas Madura dapat dijadikan pilihan untuk furnitur utama. Anda pun bisa menambahkan aksen Oriental dengan memberikan sentuhan bantal upholster dengan warna merah, biru, dan cokelat, tentunya dengan motif lukisan bergaya China.
“Selalu mix and match furnitur tradisional Nusantara dengan aksen tradisi China melalui keramik, koleksi piring, dan lukisan. Hiasan sederhana seperti baju cheongsam dan shanghai dress juga bisa dijadikan point of interest , apabila didisplay dengan baik,” saran Rizky. Sentuhan terakhir, jangan lupakan goresan warna dinding yang bisa memberikan nuansa Imlek Anda semakin hidup.
Beberapa orang mempercayai bahwa warna bisa membawa harmoni energi yang berbeda. Warna merah selalu menjadi pilihan utama dalam setiap perayaan tahun baru China ini. warna ini memang memiliki arti tersendiri karena memiliki karakter yang kuat dan dominan. Warna merah dalam filosofi China juga berkaitan dengan sifat hangat serta kemakmuran, memberikan perlindungan, sukacita, dan keberuntungan.
“Dalam penataan interior yang bergaya Oriental, warna merah banyak digunakan untuk tambahan dekorasi saja dan bukan dijadikan warna utama. Jika dilihat berdasarkan ilmu fengsuinya, warna merah tidak boleh digunakan untuk ruang makan, kamar tidur, dapur, dan juga ruang kerja,” kata Rizky. Jadi, sudah siapkah Anda untuk merombak gaya penataan yang istimewa untuk menyambut tahun yang baru? Selamat mencoba.
Style ini adalah perpaduan gaya Eropa dengan Asia yang lebih mengedepankan pada desain elegan dan simetris, karakter khas desainnya memadukan furnitur dan dekorasi gaya klasik Eropa dengan sentuhan aksen tradisional Asia. “Gaya chinoiserie merupakan perpaduan dua gaya yang menghasilkan desain tradisional Asia yang elegan. Gaya ini terlihat sangat ringan karena warna dan detail rumit yang sering terlihat pada gaya Oriental diminimalis sehingga terlihat lebih sederhana tapi berkelas, dan banyak menggunakan kombinasi warna biru dan putih,” kata arsitek Rizki Artando.
Untuk menambah cantiknya dekorasi chinoiserie ini, Anda bisa memadupadankannya dengan pilihan furnitur bergaya klasik yang menggunakan material utama kayu berwarna cokelat muda sehingga terkesan lebih warm atau warna vintage sehingga terkesan jadul. Anda pun bisa memberikan aksen bantal pada kursi atau sofa dengan upholster sutra berwarna biru, putih, atau hijau dengan motif tradisional Asia, seperti naga, ikan, burung dan figur mitologi China.
“Untuk mempertegas tema chinoiserie , kita bisa menggunakan wallpaper silk bermotif burung, bambu, atau lukisan tembok China, tentunya dengan warna dasar biru atau putih. Kita bisa meletakkan keramik China berupa guci, piring, serta teko beraneka ukuran,” saran Rizky.
Tak hanya tatanan gaya chinoiserie yang bisa dihadirkan dalam perayaan Imlek Anda. Tatanan dekorasi ala China peranakan juga bisa dijadikan ide untuk membuat tampilan rumah Anda semakin tampak berbeda. Akulturasi budaya China dengan budaya lokal di Asia Tenggara, seperti Melayu, Jawa, dan Sunda memang sudah berlangsung lama sejak zaman kolonial dan menghasilkan jejak budaya yang sangat unik. “Yang unik dari furnitur China peranakan ini adalah perpaduan gaya dari China daratan dan gaya lokal setempat yang dapat dilihat dari detail ukurannya,” kata arsitek asal kota kembang ini.
Menata interior ala China peranakan tentunya membutuhkan furnitur antik dari era kolonial. Namun, karena keterbatasan koleksi dan harga yang mahal, Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakan furnitur asli dari Indonesia. Furnitur tradisional Indonesia seperti kursi, lemari, atau amben berukir khas Madura dapat dijadikan pilihan untuk furnitur utama. Anda pun bisa menambahkan aksen Oriental dengan memberikan sentuhan bantal upholster dengan warna merah, biru, dan cokelat, tentunya dengan motif lukisan bergaya China.
“Selalu mix and match furnitur tradisional Nusantara dengan aksen tradisi China melalui keramik, koleksi piring, dan lukisan. Hiasan sederhana seperti baju cheongsam dan shanghai dress juga bisa dijadikan point of interest , apabila didisplay dengan baik,” saran Rizky. Sentuhan terakhir, jangan lupakan goresan warna dinding yang bisa memberikan nuansa Imlek Anda semakin hidup.
Beberapa orang mempercayai bahwa warna bisa membawa harmoni energi yang berbeda. Warna merah selalu menjadi pilihan utama dalam setiap perayaan tahun baru China ini. warna ini memang memiliki arti tersendiri karena memiliki karakter yang kuat dan dominan. Warna merah dalam filosofi China juga berkaitan dengan sifat hangat serta kemakmuran, memberikan perlindungan, sukacita, dan keberuntungan.
“Dalam penataan interior yang bergaya Oriental, warna merah banyak digunakan untuk tambahan dekorasi saja dan bukan dijadikan warna utama. Jika dilihat berdasarkan ilmu fengsuinya, warna merah tidak boleh digunakan untuk ruang makan, kamar tidur, dapur, dan juga ruang kerja,” kata Rizky. Jadi, sudah siapkah Anda untuk merombak gaya penataan yang istimewa untuk menyambut tahun yang baru? Selamat mencoba.
(don)