Manfaat Panggilan Sayang di Hari Valentine yang Bikin Hubungan Lebih Intim
A
A
A
JAKARTA - 14 Februari dikenal sebagai hari kasih sayang atau lebih familier dengan sebutan Hari Valentine . Pada hari ini, banyak pasangan kekasih yang merayakan dengan makan malam romantis berdua atau aktivitas lain bersama pasangan atau orang terkasih.
Berbicara soal pasangan dan kasih sayang, memiliki panggilan sayang adalah salah satu hal yang lumrah bagi para pasangan. Rupanya, tak hanya menjadi gambaran intimasi kedua pasangan, panggilan sayang ini juga membawa manfaat yang tak bisa disepelekan.
Umumnya, tiap pasangan memiliki panggilan sayang masing-masing, seperti honey, baby atau sayang. Dari banyaknya panggilan, baby atau biasa juga disingkat beb merupakan salah satu yang cukup umum digunakan. Padahal, jika dilihat dari definisinya, kata itu berarti bayi. (Baca juga: 5 Ide Merayakan Valentine yang Menyenangkan untuk Para Jomblo! ).
Lantas, mengapa banyak pasangan yang menggunakan baby sebagai panggilan sayangnya? Baby adalah istilah yang biasanya digunakan ibu di negara-negara berbahasa Inggris untuk memanggil anak-anaknya ketika masih bayi. Ahli neuroantropologi dari Florida State University, Dean Falk, percaya bahwa alasan orang menggunakan panggilan sayang tersebut untuk pasangannya disebabkan oleh rasa nostalgia yang dibawa tentang masa kecilnya.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Sindonews, banyak orang merasa panggilan ini mengingatkan mereka kepada cinta pertamanya, yaitu ibunya. Nostalgia yang dirasakan akan memicu keluarnya dopamin yang berperan menciptakan perasaan bahagia.
Panggilan yang memicu rasa bahagia inilah yang kemudian disimpulkan oleh Dean Falk sebagai cara menunjukkan kasih sayang kepada pasangannya. Pendapat bernada positif mengenai panggilan sayang ini juga disampaikan oleh Frank Nuessel, dosen bahasa dari University of Louisville.
Nuessel berpendapat bahwa panggilan sayang akan membantu orang merasa lebih terbuka dan nyaman dengan pasangannya. Hal inilah yang nantinya akan berguna untuk membangun ikatan batin yang cukup kuat dan intim antara Anda dan pasangan.
Berbicara soal pasangan dan kasih sayang, memiliki panggilan sayang adalah salah satu hal yang lumrah bagi para pasangan. Rupanya, tak hanya menjadi gambaran intimasi kedua pasangan, panggilan sayang ini juga membawa manfaat yang tak bisa disepelekan.
Umumnya, tiap pasangan memiliki panggilan sayang masing-masing, seperti honey, baby atau sayang. Dari banyaknya panggilan, baby atau biasa juga disingkat beb merupakan salah satu yang cukup umum digunakan. Padahal, jika dilihat dari definisinya, kata itu berarti bayi. (Baca juga: 5 Ide Merayakan Valentine yang Menyenangkan untuk Para Jomblo! ).
Lantas, mengapa banyak pasangan yang menggunakan baby sebagai panggilan sayangnya? Baby adalah istilah yang biasanya digunakan ibu di negara-negara berbahasa Inggris untuk memanggil anak-anaknya ketika masih bayi. Ahli neuroantropologi dari Florida State University, Dean Falk, percaya bahwa alasan orang menggunakan panggilan sayang tersebut untuk pasangannya disebabkan oleh rasa nostalgia yang dibawa tentang masa kecilnya.
Berdasarkan keterangan pers yang diterima Sindonews, banyak orang merasa panggilan ini mengingatkan mereka kepada cinta pertamanya, yaitu ibunya. Nostalgia yang dirasakan akan memicu keluarnya dopamin yang berperan menciptakan perasaan bahagia.
Panggilan yang memicu rasa bahagia inilah yang kemudian disimpulkan oleh Dean Falk sebagai cara menunjukkan kasih sayang kepada pasangannya. Pendapat bernada positif mengenai panggilan sayang ini juga disampaikan oleh Frank Nuessel, dosen bahasa dari University of Louisville.
Nuessel berpendapat bahwa panggilan sayang akan membantu orang merasa lebih terbuka dan nyaman dengan pasangannya. Hal inilah yang nantinya akan berguna untuk membangun ikatan batin yang cukup kuat dan intim antara Anda dan pasangan.
(alv)