Pantai Tiga Warna Malang Utamakan Konservasi Alam demi Keindahan

Rabu, 20 Februari 2019 - 14:30 WIB
Pantai Tiga Warna Malang...
Pantai Tiga Warna Malang Utamakan Konservasi Alam demi Keindahan
A A A
MALANG - Pantai Tiga Warna Malang menawarkan panorama cantik, dengan keindahan laut yang sangat terjaga. Bahkan tak sedikit yang memuji pesonanya mirip Raja Ampat di Papua. Di balik keelokan tersebut, pengelola Pantai Tiga Warna ternyata mengusung misi konservasi yang mulia. Seperti apa? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Travelingyuk.

Sebagian besar masyarakat Malang tentu sudah amat familiar dengan Pantai Sendang Biru di Kabupaten Malang. Objek wisata yang berada di seberang Pulau Sempu tersebut terkenal dengan Tempat Pelelangan ikan (TPI). Tak jauh dari sini, wisatawan bisa menemukan Pantai Tiga Warna, yang secara administratif masuk kawasan Desa Tambakrejo, Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Berada 71 km dari pusat Kota Malang, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar dua jam untuk menuju kawasan ini. Cukup arahkan kendaraan menuju wilayah Turen. Berikutnya, ikuti petunjuk arah menuju Sedang Biru atau Goa Cina. Tak perlu khawatir, jalan menuju Tiga Warna sudah cukup bagus dan bisa dilewati dengan mudah menggunakan kendaraan bermotor maupun roda empat. Dijamin perjalanan bakal terasa nyaman.

Pantai Tiga Warna sendiri merupakan bagian dari kawasan Clungup Mangrove Conservation (CMC), sebuah kawasan konservasi di Malang selatan yang mengutamakan prinsip keseimbangan ekosistem. Hal ini dilakukan demi menjaga keindahan dan lingkungan sekitar, tanpa sepenuhnya melarang kunjungan wisatawan. Saat masuk ke kawasan CMC wisatawan akan menemukan beberapa pantai menarik lain. Selain Pantai Clungup, ada Savana, Mini, Watu Pecah, Gatra serta kawasan konservasi mangrove.

Pantai Tiga Warna sendiri memiliki keunikan gradasi warna air lautnya. Kombinasi corak putih, biru muda, dan biru pekat, menjadi daya tarik utama para wisatawan untuk berkunjung ke sini. Selain itu, pemandangan bawah lautnya juga luar biasa. Tak heran jika destinasi ini juga memikat para pecinta snorkeling. Kawasan CMC Tiga Warna juga bebas dari sampah, membuatnya semakin cantik dan menawan. Ada sedikit rahasia di balik hal tersebut.

Sebelum memasuki kawasan pantai, barang bawaan wisatawan akan diperiksa terlebih dahulu. Terutama yang berpotensi menjadi sampah selama berada di sekitar pantai. Begitu pulang nanti, bawaan wisatawan akan kembali diperiksa di loket keluar. Setiap orang wajib membawa pulang sampah masing-masing. Apabila kurang dari yang sudah dicatat, pengelola takkan segan menjatuhkan denda yang lumayan

Jangan kaget ketika mengunjungi Pantai Tiga Warna, karena ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi. Salah satunya adalah melakukan reservasi sebelum kunjungan. Hal ini karena pengelola membatasi kunjungan wisatawan, maksimal hanya 100 orang per hari. Meski sedikit mengorbankan nilai ekonomi, keputusan tersebut diambil demi terus menjaga keseimbangan ekosistem.

Saat libur panjang di penghujung tahun dan Idul Fitri, CMC Tiga Warna justru menutup total kawasan wisata dari kunjungan wisatawan. Menurut pihak pengelola, intervensi manusia ketika peak season akan berbahaya terhadap ekologi di kawasan sekitar. Demi berlangsungnya proses rehabilitasi, pihak pengelola CMC Tiga Warna memberikan kesempatan pada alam untuk beristirahat dari kunjungan wisatawan. Bukan hanya nilai ekonomi saja yang diutamakan, namun juga keberlanjutan dari suatu objek wisata alam.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2600 seconds (0.1#10.140)