3 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut yang Kerap Dikeluhkan Orang
A
A
A
JAKARTA - Kebersihan mulut dan gigi yang buruk dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Praktisi Kesehatan Gigi, Drg. Yudha Rismanto, Sp.Perio mengatakan akibat kebiasaan buruk tersebut, setidaknya ada tiga masalah kesehatan mulut dan gigi yang kerap menjadi langganan banyak orang yakni gigi berlubang, peradangan gusi dan bau mulut tak sedap.
"Masalahnya dari dulu ada terus. Masalahnya cuma tiga, gigi berlubang, bau mulut dan gusi yang meradang," kata Drg. Yudha saat acara Ubah Dengan Suara bersama Listerine di DobleTree Hotel, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Gigi berlubang juga disebut karies adalah kondisi gigi yang telah rusak secara permanen dan bahkan mungkin memiliki lubang di dalamnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, makanan dan asam melapisi gigi dan membentuk plak. Asam pada gigi mulai menggerogoti email dan kemudian dentin yang mendasarinya, atau jaringan ikat. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Sedangkan radang gusi atau gingivitis, merupakan kondisi peradangan pada gusi. Radang gusi biasanya dipicu dari plak yang menumpuk di gigi karena kebiasaan menyikat gigi yang buruk. Radang gusi dapat membuat gusi membengkak dan berdarah saat menyikat atau menggunakan benang. Radang gusi yang tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis, infeksi yang lebih serius.
"Kuman-kuman penyebab plak itu pengaruh ke kondisi sistemik kita. Bakteri mulut yang meradang dapat dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan pada ibu hamil dan bayi lahir berat badan tidak normal serta lahir prematur," kata dia.
Senada dengan gigi berlubang dan radang gusi, bau mulut disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk. Menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang membuat partikel kecil makanan dapat menumpuk dan perlahan-lahan rusak sehingga menghasilkan bau. Bau mulut juga menjadi alasan paling umum ketiga bagi sejumlah orang mencari perawatan gigi setelah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Untuk mencegah tiga masalah kesehatan tersebut, Drg. Yudha menyarankan untuk menggosok gigi dua kali dan diakhiri dengan berkumur menggunakan obat kumur. Menyikat gigi, idealnya dilakukan sehabis makan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Cara ini bisa 100% melindungi gigi dari kuman penyebab masalah gigi berlubang, peradangan gusi hingga bau mulut tak sedap.
"Oleh karena itu setelah sikat gigi sehabis makan dan sebelum tidur, kita perlu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan diakhiri dengan berkumur menggunakan mouthwash. Berkumur atau rinsing dan dibantu dengan flossing dan kuman nggak akan rusak gusi dan gigi dan bau mulut ilang. Kalau pakai berkumur dan flossing akan 100% lebih bersih mulutnya," kata dia.
"Masalahnya dari dulu ada terus. Masalahnya cuma tiga, gigi berlubang, bau mulut dan gusi yang meradang," kata Drg. Yudha saat acara Ubah Dengan Suara bersama Listerine di DobleTree Hotel, Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Gigi berlubang juga disebut karies adalah kondisi gigi yang telah rusak secara permanen dan bahkan mungkin memiliki lubang di dalamnya. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh bakteri, makanan dan asam melapisi gigi dan membentuk plak. Asam pada gigi mulai menggerogoti email dan kemudian dentin yang mendasarinya, atau jaringan ikat. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Sedangkan radang gusi atau gingivitis, merupakan kondisi peradangan pada gusi. Radang gusi biasanya dipicu dari plak yang menumpuk di gigi karena kebiasaan menyikat gigi yang buruk. Radang gusi dapat membuat gusi membengkak dan berdarah saat menyikat atau menggunakan benang. Radang gusi yang tidak diobati dapat menyebabkan periodontitis, infeksi yang lebih serius.
"Kuman-kuman penyebab plak itu pengaruh ke kondisi sistemik kita. Bakteri mulut yang meradang dapat dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, diabetes, gangguan pada ibu hamil dan bayi lahir berat badan tidak normal serta lahir prematur," kata dia.
Senada dengan gigi berlubang dan radang gusi, bau mulut disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk. Menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang membuat partikel kecil makanan dapat menumpuk dan perlahan-lahan rusak sehingga menghasilkan bau. Bau mulut juga menjadi alasan paling umum ketiga bagi sejumlah orang mencari perawatan gigi setelah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
Untuk mencegah tiga masalah kesehatan tersebut, Drg. Yudha menyarankan untuk menggosok gigi dua kali dan diakhiri dengan berkumur menggunakan obat kumur. Menyikat gigi, idealnya dilakukan sehabis makan di pagi hari dan sebelum tidur di malam hari. Cara ini bisa 100% melindungi gigi dari kuman penyebab masalah gigi berlubang, peradangan gusi hingga bau mulut tak sedap.
"Oleh karena itu setelah sikat gigi sehabis makan dan sebelum tidur, kita perlu membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dan diakhiri dengan berkumur menggunakan mouthwash. Berkumur atau rinsing dan dibantu dengan flossing dan kuman nggak akan rusak gusi dan gigi dan bau mulut ilang. Kalau pakai berkumur dan flossing akan 100% lebih bersih mulutnya," kata dia.
(alv)