Kemegahan Budaya Ditampilkan dalam Bangka Culture Wave 2019
A
A
A
SUNGAILIAT - Siap-siaplah menyambut Bangka Culture Wave (BCW) 2019, 2-7 April. Berbagai kemegahan budaya akan ditampilkan dalam even ini. Bangka Cultural Wave akan menyajikan 7 even. Venue utama berada di De’Locomotief, Pantai Wisata Tonaci, Sungailiat, Bangka.
Bangka Cultural Wave 2019 mengusung tema ‘Home Coming’. Beragam budaya ditampilkan dalam even ini. Ada musik dan tari dari berbagai wilayah di Nusantara hingga dunia. Secara umum, ada 7 even dalam kegiatan ini. Ada Bangka Art Wave, Bangka Wave Carnival, dan Bangka Ethnic Wave Festival. Ada juga Bangka Ethnic Music Festival, Workshop & Bazaar, Competition, juga Performance.
“Bangka Cultural Wave 2019 digelar lebih meriah. Budaya Nusantara hingga mancanegara akan disajikan. Kontennya sangat padat karena waktunya lebih pendek. Dengan durasi sekitar sepekan, kemeriahannya pasti lebih terasa. Kami harap festival ini memberi banyak inspirasi bagi pengunjung,” papar Owner Tongacie de'Locomotif Anton Soegito Poetra, Kamis (21/3/2019).
Bangka Art Wave juga akan menyajikan pertunjukan dan pameran seni para perupa lokal hingga nasional. Komposisinya terdiri dari mural, body painting, pameran lukisan, hingga instalasi seni. Kanal ini akan memberi demo melukis dari 12 pelukis pada kanvas sepanjang 10 meter.
“Semua pelukis dari berbagai aliran akan berkumpul di sini. Mereka akan unjuk skill melukis khususnya di kanvas raksasa. Mereka akan melanjutkan goresan yang diberikan oleh tokoh atau pejabat yang hadir. Untuk itu, kami mengundang semuanya untuk hadir di BCW 2019. Akan ada banyak kemeriahan yang bisa dinikmati di festival ini,” terang Anton lagi.
Selain itu, ada parade yang akan menampilkan kostum dari bahan daur ulang. BCW 2019 juga menampilkan Bangka Ethnic Wave Festival. Konten ini berisi tarian lokal dan mancanegara.
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti mengungkapkan, Bangka Cultural Wave 2019 merupakan event luar biasa.
“Karena acara dan kemasannya sangat bagus. Tahun 2019 ini kontennya sangat banyak. Mereka tetap menampilkan seniman internasional. Apa yang ditampilkan ini tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Esthy.
Untuk memberikan pengalaman ke wisatawan, Bangka Ethnic Music Festival tetap ditampilkan. Panggung besar disediakan bagi warna musik tradisional dan kontemporer. Membagikan inspirasinya, ada Workshop dan Bazaar. Konten yang ditampilkan, yaitu workshop Fashion Art Costum, Parade Kopi Nusantara, beragam teknik melukis, Video Blog & Photography, hingga bazaar kuliner plus craft.
Untuk konten Competition menampilkan 11 slot. Ada Barongsai Competition, Spot Dance, Mahjong & Catur Tiongkok, hingga Coffee & Barista. Komposisi lombanya terdiri dari Kreasi Lagu Daerah, Kreasi Pasir Pantai, Kreasi Tari Tradisi, hingga Lomba Lukis Anak. Konten Performance juga punya 9 turunan. Beberapa diantaranya, Chinese Kolosal Threatical & Traditional Chinese Heritage hingga Live Music.
“Komposisi terbaik memang dimiliki BCW 2019. Kami yakin, festival ini akan dikunjungi lebih banyak wisatawan. Ada banyak experience yang bisa dibagikan di festival ini. Jadi, momentum terbaik ini jangan sampai terlewatkan. Ayo bergabung di BCW 2019 lalu dapatkan pengetahuan baru di sini,” tegas Esthy.
Bangka Cultural Wave 2019 membidik target kunjungan 5.000 wisman. Slot jumbo pengunjung hingga 50.000 orang ditarget dari wisnus. Optimisme ini mengacu pada realisasi pengunjung event tahun sebelumnya. Pada edisi BCW 2018, festival dikunjungi 1.500 wisman lalu ada 30.000 wisnus. Esthy menjelaskan, BCW ditopang infrastruktur terbaik.
“Target event tahun ini masih realistis. Peminat dari BCW selalu besar setiap tahunnya. Destinasi ini juga memiliki infrastruktur bagus. Mobilitas wisatawan juga mudah,” jelasnya lagi.
Lokasi Bangka Cultural Wave 2019 berjarak 30 kilometer dari Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang. Jarak tempuhnya sekitar 1 jam. Transportasi menuju ke Sungailiat juga mudah karena akses darat sangat lancar. Kelebihannya, jalan darat menyajikan view pantai yang eksotis. Untuk penginapannya, ada banyak pilihan.
Wisatawan bisa menginap di Pesona Bay Sea View Hotel dengan banderol Rp 661 ribu per malam. Ada juga Novotel Bangka yang dibanderol Rp 550 ribu semalam. Harga Rp 537 ribu menjadi penawaran Puri Ansel Villas. Parai Beach Resort & Spa dibanderol Rp 490 ribu, lalu ada Tanjung Pesona Beach Resort yang dihargai Rp 455 ribu.
“BCW 2019 harus menjadi destinasi utama berlibur. Varian atraksi yang ditawarkan sangat banyak. Para wisatawan juga bisa mengekplorasi sisi lain dari BCW 2019. Destinasi pantai-pantainya sangat eksotis. Bangka juga terkenal dengan kuliner nikmatnya. Variannya sangat banyak. Yang jelas, atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Bangka itu yang terbaik,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Bangka Cultural Wave 2019 mengusung tema ‘Home Coming’. Beragam budaya ditampilkan dalam even ini. Ada musik dan tari dari berbagai wilayah di Nusantara hingga dunia. Secara umum, ada 7 even dalam kegiatan ini. Ada Bangka Art Wave, Bangka Wave Carnival, dan Bangka Ethnic Wave Festival. Ada juga Bangka Ethnic Music Festival, Workshop & Bazaar, Competition, juga Performance.
“Bangka Cultural Wave 2019 digelar lebih meriah. Budaya Nusantara hingga mancanegara akan disajikan. Kontennya sangat padat karena waktunya lebih pendek. Dengan durasi sekitar sepekan, kemeriahannya pasti lebih terasa. Kami harap festival ini memberi banyak inspirasi bagi pengunjung,” papar Owner Tongacie de'Locomotif Anton Soegito Poetra, Kamis (21/3/2019).
Bangka Art Wave juga akan menyajikan pertunjukan dan pameran seni para perupa lokal hingga nasional. Komposisinya terdiri dari mural, body painting, pameran lukisan, hingga instalasi seni. Kanal ini akan memberi demo melukis dari 12 pelukis pada kanvas sepanjang 10 meter.
“Semua pelukis dari berbagai aliran akan berkumpul di sini. Mereka akan unjuk skill melukis khususnya di kanvas raksasa. Mereka akan melanjutkan goresan yang diberikan oleh tokoh atau pejabat yang hadir. Untuk itu, kami mengundang semuanya untuk hadir di BCW 2019. Akan ada banyak kemeriahan yang bisa dinikmati di festival ini,” terang Anton lagi.
Selain itu, ada parade yang akan menampilkan kostum dari bahan daur ulang. BCW 2019 juga menampilkan Bangka Ethnic Wave Festival. Konten ini berisi tarian lokal dan mancanegara.
Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti mengungkapkan, Bangka Cultural Wave 2019 merupakan event luar biasa.
“Karena acara dan kemasannya sangat bagus. Tahun 2019 ini kontennya sangat banyak. Mereka tetap menampilkan seniman internasional. Apa yang ditampilkan ini tentu menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Esthy.
Untuk memberikan pengalaman ke wisatawan, Bangka Ethnic Music Festival tetap ditampilkan. Panggung besar disediakan bagi warna musik tradisional dan kontemporer. Membagikan inspirasinya, ada Workshop dan Bazaar. Konten yang ditampilkan, yaitu workshop Fashion Art Costum, Parade Kopi Nusantara, beragam teknik melukis, Video Blog & Photography, hingga bazaar kuliner plus craft.
Untuk konten Competition menampilkan 11 slot. Ada Barongsai Competition, Spot Dance, Mahjong & Catur Tiongkok, hingga Coffee & Barista. Komposisi lombanya terdiri dari Kreasi Lagu Daerah, Kreasi Pasir Pantai, Kreasi Tari Tradisi, hingga Lomba Lukis Anak. Konten Performance juga punya 9 turunan. Beberapa diantaranya, Chinese Kolosal Threatical & Traditional Chinese Heritage hingga Live Music.
“Komposisi terbaik memang dimiliki BCW 2019. Kami yakin, festival ini akan dikunjungi lebih banyak wisatawan. Ada banyak experience yang bisa dibagikan di festival ini. Jadi, momentum terbaik ini jangan sampai terlewatkan. Ayo bergabung di BCW 2019 lalu dapatkan pengetahuan baru di sini,” tegas Esthy.
Bangka Cultural Wave 2019 membidik target kunjungan 5.000 wisman. Slot jumbo pengunjung hingga 50.000 orang ditarget dari wisnus. Optimisme ini mengacu pada realisasi pengunjung event tahun sebelumnya. Pada edisi BCW 2018, festival dikunjungi 1.500 wisman lalu ada 30.000 wisnus. Esthy menjelaskan, BCW ditopang infrastruktur terbaik.
“Target event tahun ini masih realistis. Peminat dari BCW selalu besar setiap tahunnya. Destinasi ini juga memiliki infrastruktur bagus. Mobilitas wisatawan juga mudah,” jelasnya lagi.
Lokasi Bangka Cultural Wave 2019 berjarak 30 kilometer dari Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang. Jarak tempuhnya sekitar 1 jam. Transportasi menuju ke Sungailiat juga mudah karena akses darat sangat lancar. Kelebihannya, jalan darat menyajikan view pantai yang eksotis. Untuk penginapannya, ada banyak pilihan.
Wisatawan bisa menginap di Pesona Bay Sea View Hotel dengan banderol Rp 661 ribu per malam. Ada juga Novotel Bangka yang dibanderol Rp 550 ribu semalam. Harga Rp 537 ribu menjadi penawaran Puri Ansel Villas. Parai Beach Resort & Spa dibanderol Rp 490 ribu, lalu ada Tanjung Pesona Beach Resort yang dihargai Rp 455 ribu.
“BCW 2019 harus menjadi destinasi utama berlibur. Varian atraksi yang ditawarkan sangat banyak. Para wisatawan juga bisa mengekplorasi sisi lain dari BCW 2019. Destinasi pantai-pantainya sangat eksotis. Bangka juga terkenal dengan kuliner nikmatnya. Variannya sangat banyak. Yang jelas, atraksi, amenitas, dan aksesibilitas di Bangka itu yang terbaik,” tutup Menteri Pariwisata Arief Yahya.
(akn)