Greatmind Ajak Pembacanya Berpikir Mendalam tentang Kehidupan

JAKARTA - Hiruk pikuk aktivitas padat masyarakat kota yang menjadi tuntutan hidup sehari-hari nyatanya membuat banyak orang pun menjadi tertekan. Tuntutan serba cepat secara tak sadar membuat manusia jarang berpikir mendalam tentang kehidupan di sekitarnya.

Melihat fenomena tersebut, Greatmind.Id, sebuah platform slow content media yang berisi pemikiran para publik figur tentang pikiran, ide, aspirasi dan advokasi akan suatu topik kehidupan hadir untuk mengajak pembaca melihat kehidupan lebih dalam. Terdapat 125 penulis konten yang terdiri dari publik figur, penulis, serta aktivis sosial dan lingkungan.

Platform slow content ini dibuat seiring dengan meningkatnya kesadaran orang akan hidup yang lebih baik dan berani keluar dari zona nyaman serta hiruk pikuk kehidupan. Terdapat kebutuhan untuk media berkualitas di tengah maraknya 'junk food' fast content yang beredar. Dengan alasan itulah Greatmind.id hadir untuk menginspirasi pembacanya.

Ide unik ini muncul dari pemikiran yang kemudian menjadi pendiri Greatmind yakni Ben Soebiakto dan didukung dewan editor yang dipimpin David Irianto, Gupta Sitorus dan Primo Rizky.

"Media ini bisa jalan kalau dimiliki oleh community. Apa yang saya harapkan adalah influencer dan key opinion leader di Indonesia bisa menciptakan konten. Sebagai opinion leader mereka bisa memberi sudut pandang yang positif," ungkap Ben Soebiakto, pendiri Greatmind kepada SINDO dalam peluncurannya di Jakarta, belum lama ini.

Ben bersama tim Greatmind ingin menebarkan pengaruh positif untuk pembacanya. Dia ingin membuka perspektif baru serta menyikapi secara bijak naik-turunnya hidup. Greatmind hadir untuk mengajak pembaca agar nyaman dan bersyukur akan kehidupan yang mereka miliki.

Pada saat yang sama, Dewan Editor, Gupta Sitorus berusaha untuk mencari kontributor dari berbagai macam profesi yang memberikan kontribusi dan menyuarakan pesan positif kepada masyakarat dari aktivitas yang mereka lakukan

"Kami ingin memberi pengaruh positif pada pembaca. Entah membuka perspektif mereka akan hal baru, menyikapi secara bijak naik turunnya hidup, atau sekadar mampu membuat pembaca merasa nyaman dan bersyukur akan diri mereka sendiri," ungkapnya.