Kostum Karnaval Bali Curi Perhatian di World Travel Lifestyle Expo 2019
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menghadirkan beragam warna budaya nusantara di World Travel Lifestyle Expo 2019 (WTE 2019), Manila. Kostum karnaval Bali yang dihadirkan menjadi favorit pengunjung yang hadir di event tersebut.
"Semua minta foto, minta selfie, bahkan tidak jarang ikut bergoyang dengan tarian nusantara dan kostum karnaval di booth Kemenpar. WTE saat ini menjadi daya tarik terbaik publik Manila, Filipina," ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar M Ricky Fauziyani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2019).
WTE 2019 berlokasi di zona strategis SMX Comvention Centre Manila dan digelar dari tanggal 5 sampai dengan 7 April 2019. Kemenpar memalui booth-nya di WTE 2019 secara penuh menyajikan warna eksotis Bali, Jakarta, Yogyakarta hingga Manado.
"Kami kenalkan warna-warna budaya yang ada di nusantara melalui kostum kepada publik Manila dan Filipina secara umum. Indonesia ini kaya dengan budaya dan nilai tradisi yang luar biasa. Saat ini pun warisan terbaik ini masih terpelihara dengan baik. Respons publik sejauh ini sangat bagus. Mereka sangat antusias menggali informasi budaya yang ditampilkan," kata Ricky.
Bukan hanya eksotis, sambung dia, kostum representasi budaya nusantara ini juga sarat filosofi. Tampilannya elegan dengan nilai dan makna yang dalam karena konsep ini menampilkan kecantikan tradisional melalui wajah yang dibingkai dengan paes.
"Indonesia memang destinasi terbaik. Warna budaya yang dimiliki beragam dan kuat. Semua memberi banyak pengetahuan baru dan inspirasi. Apa yang ditampilkan di pameran ini hanya sebagian kekayaan dari Indonesia. Silahkan datang ke negara kami, akan semakin banyak budaya yang akan Anda temui," papar Ricky mengenai tampilan yang disajikan booth Kemenpar pada para pengunjung.
Merepresentasikan kecantikan nusantara, kostum karnaval Bali ini memberikan pesan penawar energi negatif. Komposisi utama dari kostum adalah penunggul, pengapit, penitis, dan godheg. Berada tepat di tengah dahi, penunggul ini memberikan makna paling tinggi, besar, dan baik. Berada di antara dua alis, penunggul memiliki filosofi penyeimbang. Pengapit ini juga menjaga hati tetap bersih.
Pada sisi pengapit, terdapat penitis yang menjadi simbol kearifan. Kostum juga menampilkan godheg. Bentuknya menyerupai cambang dengan makna asal usul penciptaan manusia. Artinya, setiap yang hidup kelak akan kembali kepada asal penciptanya. Harapannya ada kesempurnaan amal. Pada sisi pengapit, terdapat penitis yang menjadi simbol kearifan. Yogya Paes Ageng juga menampilkan godheg.
Godheg ini berbentuk seperti cambang dengan makna asal usul penciptaan manusia. Artinya, setiap yang hidup kelak akan kembali pada asal penciptanya. Harapannya, ada kesempurnaan amal kebajikan. Keindahan paes disempurnakan dengan prada. Warna keemasan yang menjadi simbol kemewahan. Ricky menambahkan, wisatawan Filipina bisa mengalami banyak hal bila berada langsung di Indonesia.
"Ada banyak pemaknaan besar terkait hidup dan tujuannya. Semuanya mengerucut kepada pemahaman individu dalam memaknai hidupnya. Silahkan publik Filipina datang langsung ke Indonesia. Anda bisa menggali kekayaan dan nilai tinggi nusantara secara utuh," ujarnya.
Kekayaan nusantara lain dipotret melalui konsep busana Garuda Wisnu Kencana. Konsep ini menjadi warna terbaik Bali. Kostum Garuda Wisnu Kencana ini mengadopsi sifat pemelihara dari Dewa Wisnu. Ada pesan kebaikan yang disampaikan, seperti misi pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan. Cara termudahnya yaitu menjaga alam sekitar beserta seluruh potensinya.
Lebih lanjut, konsep Garuda Wisnu Kencana menjadi bukti Indonesia sebagai bangsa besar. Melestarikan warisan masa lalu, sekaligus membangun peradaban baru melalui beragam mahakarya. Karya tersebut dimulai dari gagasan baru hingga keberanian memiliki mimpi besar. Berikutnya, melakukan lompatan untuk mewujudkan semua tujuan.
Kostum yang ditampilkan di pameran ini sangat bagus. Detailnya luar biasa. Warna yang ditampilkan sangat menarik. Inilah warna sebenarnya dari destinasi wisata di Indonesia. Semuanya eksotis dengan harmoni yang kuat," terang Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri.
Menegaskan warna terbaik nusantara, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar mengungkapkan, konsep jelas harus diberikan kepada publik Filipina. "Filipina menjadi pasar penting bagi Indonesia. Untuk itu, konsep terbaiklah yang ditampilkan di sana. Bukan hanya indah, tapi juga ada nilai pengetahuan yang bisa dibagikan," tutupnya.
"Semua minta foto, minta selfie, bahkan tidak jarang ikut bergoyang dengan tarian nusantara dan kostum karnaval di booth Kemenpar. WTE saat ini menjadi daya tarik terbaik publik Manila, Filipina," ungkap Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar M Ricky Fauziyani dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2019).
WTE 2019 berlokasi di zona strategis SMX Comvention Centre Manila dan digelar dari tanggal 5 sampai dengan 7 April 2019. Kemenpar memalui booth-nya di WTE 2019 secara penuh menyajikan warna eksotis Bali, Jakarta, Yogyakarta hingga Manado.
"Kami kenalkan warna-warna budaya yang ada di nusantara melalui kostum kepada publik Manila dan Filipina secara umum. Indonesia ini kaya dengan budaya dan nilai tradisi yang luar biasa. Saat ini pun warisan terbaik ini masih terpelihara dengan baik. Respons publik sejauh ini sangat bagus. Mereka sangat antusias menggali informasi budaya yang ditampilkan," kata Ricky.
Bukan hanya eksotis, sambung dia, kostum representasi budaya nusantara ini juga sarat filosofi. Tampilannya elegan dengan nilai dan makna yang dalam karena konsep ini menampilkan kecantikan tradisional melalui wajah yang dibingkai dengan paes.
"Indonesia memang destinasi terbaik. Warna budaya yang dimiliki beragam dan kuat. Semua memberi banyak pengetahuan baru dan inspirasi. Apa yang ditampilkan di pameran ini hanya sebagian kekayaan dari Indonesia. Silahkan datang ke negara kami, akan semakin banyak budaya yang akan Anda temui," papar Ricky mengenai tampilan yang disajikan booth Kemenpar pada para pengunjung.
Merepresentasikan kecantikan nusantara, kostum karnaval Bali ini memberikan pesan penawar energi negatif. Komposisi utama dari kostum adalah penunggul, pengapit, penitis, dan godheg. Berada tepat di tengah dahi, penunggul ini memberikan makna paling tinggi, besar, dan baik. Berada di antara dua alis, penunggul memiliki filosofi penyeimbang. Pengapit ini juga menjaga hati tetap bersih.
Pada sisi pengapit, terdapat penitis yang menjadi simbol kearifan. Kostum juga menampilkan godheg. Bentuknya menyerupai cambang dengan makna asal usul penciptaan manusia. Artinya, setiap yang hidup kelak akan kembali kepada asal penciptanya. Harapannya ada kesempurnaan amal. Pada sisi pengapit, terdapat penitis yang menjadi simbol kearifan. Yogya Paes Ageng juga menampilkan godheg.
Godheg ini berbentuk seperti cambang dengan makna asal usul penciptaan manusia. Artinya, setiap yang hidup kelak akan kembali pada asal penciptanya. Harapannya, ada kesempurnaan amal kebajikan. Keindahan paes disempurnakan dengan prada. Warna keemasan yang menjadi simbol kemewahan. Ricky menambahkan, wisatawan Filipina bisa mengalami banyak hal bila berada langsung di Indonesia.
"Ada banyak pemaknaan besar terkait hidup dan tujuannya. Semuanya mengerucut kepada pemahaman individu dalam memaknai hidupnya. Silahkan publik Filipina datang langsung ke Indonesia. Anda bisa menggali kekayaan dan nilai tinggi nusantara secara utuh," ujarnya.
Kekayaan nusantara lain dipotret melalui konsep busana Garuda Wisnu Kencana. Konsep ini menjadi warna terbaik Bali. Kostum Garuda Wisnu Kencana ini mengadopsi sifat pemelihara dari Dewa Wisnu. Ada pesan kebaikan yang disampaikan, seperti misi pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan. Cara termudahnya yaitu menjaga alam sekitar beserta seluruh potensinya.
Lebih lanjut, konsep Garuda Wisnu Kencana menjadi bukti Indonesia sebagai bangsa besar. Melestarikan warisan masa lalu, sekaligus membangun peradaban baru melalui beragam mahakarya. Karya tersebut dimulai dari gagasan baru hingga keberanian memiliki mimpi besar. Berikutnya, melakukan lompatan untuk mewujudkan semua tujuan.
Kostum yang ditampilkan di pameran ini sangat bagus. Detailnya luar biasa. Warna yang ditampilkan sangat menarik. Inilah warna sebenarnya dari destinasi wisata di Indonesia. Semuanya eksotis dengan harmoni yang kuat," terang Kabid Pemasaran Area Sulawesi & Filipina Kemenpar Ni Putu Gayatri.
Menegaskan warna terbaik nusantara, apresiasi pun diberikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Menpar mengungkapkan, konsep jelas harus diberikan kepada publik Filipina. "Filipina menjadi pasar penting bagi Indonesia. Untuk itu, konsep terbaiklah yang ditampilkan di sana. Bukan hanya indah, tapi juga ada nilai pengetahuan yang bisa dibagikan," tutupnya.
(fjo)