Sammy Kewalahan Dorong Mobil, Della Dartyan Tidur di Samping Pocong
A
A
A
JAKARTA - Kembali ambil bagian dalam film horor di "Pocong: The Origin", salah satu pemeran dalam film tersebut, Samuel Rizal jadi mengingat pengalaman 14 lalu saat kali pertama bermain di film horor "Tusuk Jaelangkung". Namun, aktor berusia 38 tahun itu mengaku terdapat perbedaan 180 derajat dari film yang pernah diperankannya sebelumnya.
"Waktu awal main horor 14 tahun lalu, film pertama horor ketika baca script masih belum tahu, tapi sekarang begitu ditawarin langsung ayo, melihat ceritanya bagus plus dari gue merasa ada yang berbeda dari film horor sebelumnya semoga semua suka dengan peran baru saya," kata Samuel Rizal saat kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Aktor yang akrab disapa Sammy itu menceritakan pengalaman beratnya saat melangsungkan kegiatan syuting Pocong: The Orgin. Berperan sebagai seorang sipir bernama Yama, Samuel mengaku harus mendorong mobil yang mogok dalam sebuah adegan. Belum lagi dengan tambahan berat 110 kilogram dari Surya Saputra yang berperan sebagai Ananta. Dalam mobil tersebut, Ananta adalah mayat yang akan diantar oleh Yama ke kampung asalnya untuk dimakamkan.
"Yang paling susah dorong mobil. Mobilnya beratnya sudah tonan tuh, ada tambahan 110 kilogram lagi angkat badannya Surya Saputra sendirian. Meski sering angkat beban kerasa berat banget ya pantesan ada tambahan angkat orang kaya Surya," ucap Sammy sembari tersenyum.
Lebih lanjut, aktor kelahiran Jakarta, 26 November 1980 itu mengutarakan bahwa mendorong mobil kosong sudah sangat berat, apalagi ditambah beban penumpang di dalamnya. "Tetap aja mobil (kosong) aja berat," tandas Sammy yang membuat Surya yang berada di sisinya tertawa.
(Baca Juga: Penantian Panjang Monty Tiwa Buahkan Pocong: The Origin )
Selain menceritakan pengalaman beratnya, Samuel juga mengungkapkan tantangannya berperan sebagai Yama. Samuel mesti belajar bahasa Indonesia dengan logat Jawa. "Kenapa logat di sini bahasa Indonesia dengan logat Jawa. Pasti ada pertanyaan, kok logat Jawanya enggak dalam? Gua sengaja ingin Indonesia-Jawa," terangnya.
Pengalaman menarik juga dirasakan Della Dartyan, yang berperan sebagai Jayanthi, seorang jurnalis yang meliput kasus pembunuhan dalam Pocong: The Origin. Aktris yang sukses menyabet dua penghargaan dalam ajang Indonesia Movie Actor Award 2019 dalam kategori Aktris Pendatang Baru Terfavorit dan Aktris Pendatang Baru Terbaik dalam film Love For Sale ini pun tidak terlalu kesulitan mendalami karakternya sebagai seorang jurnalis.
Kendati demikian, terdapat adegan menarik yang membuat Della cukup ketakutan dalam film garapan rumah produksi Starvision Plus tersebut. "Yang menarik dari seluruh adegan Jayanthi menurut aku adalah adegan tidur. Aku tidur sama pocong," ungkap Della.
Meski Della tidak tidur di sisi pocong yang diperankan oleh Surya Saputra. Menurut Della, dirinya tetap saja takut tidur di sisi Surya yang memerankan karakter Ananta. "Untungnya diganti kasus beneran. Iya tetap saja (takut), nyender, (tidur di samping) pocong lagi," kata Della dengan ekspresi ketakutan.
Bagi Della, adegan tersebut menjadi pengalaman tidak terlupakan dalam bermain film horor. Apalagi secara keseluruhan, kata Della, adegan syuting dilakukan di luar ruangan. "Kami benar-benar setting (film) seluruhnya banyak di outdoor dan cukup berat," pungkasnya.
"Waktu awal main horor 14 tahun lalu, film pertama horor ketika baca script masih belum tahu, tapi sekarang begitu ditawarin langsung ayo, melihat ceritanya bagus plus dari gue merasa ada yang berbeda dari film horor sebelumnya semoga semua suka dengan peran baru saya," kata Samuel Rizal saat kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (11/4).
Aktor yang akrab disapa Sammy itu menceritakan pengalaman beratnya saat melangsungkan kegiatan syuting Pocong: The Orgin. Berperan sebagai seorang sipir bernama Yama, Samuel mengaku harus mendorong mobil yang mogok dalam sebuah adegan. Belum lagi dengan tambahan berat 110 kilogram dari Surya Saputra yang berperan sebagai Ananta. Dalam mobil tersebut, Ananta adalah mayat yang akan diantar oleh Yama ke kampung asalnya untuk dimakamkan.
"Yang paling susah dorong mobil. Mobilnya beratnya sudah tonan tuh, ada tambahan 110 kilogram lagi angkat badannya Surya Saputra sendirian. Meski sering angkat beban kerasa berat banget ya pantesan ada tambahan angkat orang kaya Surya," ucap Sammy sembari tersenyum.
Lebih lanjut, aktor kelahiran Jakarta, 26 November 1980 itu mengutarakan bahwa mendorong mobil kosong sudah sangat berat, apalagi ditambah beban penumpang di dalamnya. "Tetap aja mobil (kosong) aja berat," tandas Sammy yang membuat Surya yang berada di sisinya tertawa.
(Baca Juga: Penantian Panjang Monty Tiwa Buahkan Pocong: The Origin )
Selain menceritakan pengalaman beratnya, Samuel juga mengungkapkan tantangannya berperan sebagai Yama. Samuel mesti belajar bahasa Indonesia dengan logat Jawa. "Kenapa logat di sini bahasa Indonesia dengan logat Jawa. Pasti ada pertanyaan, kok logat Jawanya enggak dalam? Gua sengaja ingin Indonesia-Jawa," terangnya.
Pengalaman menarik juga dirasakan Della Dartyan, yang berperan sebagai Jayanthi, seorang jurnalis yang meliput kasus pembunuhan dalam Pocong: The Origin. Aktris yang sukses menyabet dua penghargaan dalam ajang Indonesia Movie Actor Award 2019 dalam kategori Aktris Pendatang Baru Terfavorit dan Aktris Pendatang Baru Terbaik dalam film Love For Sale ini pun tidak terlalu kesulitan mendalami karakternya sebagai seorang jurnalis.
Kendati demikian, terdapat adegan menarik yang membuat Della cukup ketakutan dalam film garapan rumah produksi Starvision Plus tersebut. "Yang menarik dari seluruh adegan Jayanthi menurut aku adalah adegan tidur. Aku tidur sama pocong," ungkap Della.
Meski Della tidak tidur di sisi pocong yang diperankan oleh Surya Saputra. Menurut Della, dirinya tetap saja takut tidur di sisi Surya yang memerankan karakter Ananta. "Untungnya diganti kasus beneran. Iya tetap saja (takut), nyender, (tidur di samping) pocong lagi," kata Della dengan ekspresi ketakutan.
Bagi Della, adegan tersebut menjadi pengalaman tidak terlupakan dalam bermain film horor. Apalagi secara keseluruhan, kata Della, adegan syuting dilakukan di luar ruangan. "Kami benar-benar setting (film) seluruhnya banyak di outdoor dan cukup berat," pungkasnya.
(nug)