Begini Tampilan Batik Pewarna Alam dari Jawa Barat
A
A
A
BATIK yang menggunakan pewarna alam memiliki tampilan warna yang khas serta lebih ramah lingkungan. Hal inilah yang ditampilkan di peragaan busana yang merupakan hasil kolaborasi Fashion First dengan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB). Belum lama ini, Fashion First berkolaborasi dengan YBJB menghadirkan koleksi batik yang menggunakan bahan pewarnaan alam.
Koleksi ini pun dihadirkan dalam sebuah acara peragaan busana bertajuk Halaman Negeri di kawasan Antasari. CEO dan Project Director Fashion First Deli Makmur menuturkan, pihaknya melibatkan 10 desainer dalam acara ini. Mereka di antaranya Amelia Kartikasari, Angelita Nurhadi, Auguste Soesastro, Deddy Iriawan, Deden Siswanto. Ada pula Jeffry Tan, Natalia Kiantoro, Patrick Owen, Rinda Salmun, dan Soetjipto Hoeijaja.
“Kami ingin menampilkan koleksi tradisional budaya Indonesia dengan gaya yang berbeda dan tetap relevan dengan kondisi kekinian,” ujar Deli, Rabu (10/4), di Goodrich Suites, Jakarta Selatan. Peragaan busana ini dihadiri Kepala Bekraf Triawan Munaf dan presenter kondang Ferry Salim.
Keduanya ditunjuk sebagai muse dan memperagakan pakaian batik. Peragaan busana ini menampilkan 20 koleksi batik yang dirancang dengan siluet kekinian dengan pewarna alam. Deli ingin ikut berpartisipasi dalam program pelestarian lingkungan yang sedang banyak dilakukan dalam berbagai industri, tidak terkecuali oleh industri fashion.
“Karena itu, kali ini kami memilih batik pewarna alam yang lebih ramah lingkungan untuk mencip takan koleksi yang diperagakan,” ujar Deli. Sementara itu, menurut Ketua Umum Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) Sendy Dede Yusuf, YBJB merupakan yayasan yang menaungi para perajin batik di Jawa Barat.
Pihaknya melakukan pembinaan, pelatihan, dan pemberdayaan para perajin batik. “Salah satu tugas kami adalah bagaimana agar karya para perajin ini lebih dikenal dan dimiliki masyarakat luas,” ujar Sendy.
Koleksi ini pun dihadirkan dalam sebuah acara peragaan busana bertajuk Halaman Negeri di kawasan Antasari. CEO dan Project Director Fashion First Deli Makmur menuturkan, pihaknya melibatkan 10 desainer dalam acara ini. Mereka di antaranya Amelia Kartikasari, Angelita Nurhadi, Auguste Soesastro, Deddy Iriawan, Deden Siswanto. Ada pula Jeffry Tan, Natalia Kiantoro, Patrick Owen, Rinda Salmun, dan Soetjipto Hoeijaja.
“Kami ingin menampilkan koleksi tradisional budaya Indonesia dengan gaya yang berbeda dan tetap relevan dengan kondisi kekinian,” ujar Deli, Rabu (10/4), di Goodrich Suites, Jakarta Selatan. Peragaan busana ini dihadiri Kepala Bekraf Triawan Munaf dan presenter kondang Ferry Salim.
Keduanya ditunjuk sebagai muse dan memperagakan pakaian batik. Peragaan busana ini menampilkan 20 koleksi batik yang dirancang dengan siluet kekinian dengan pewarna alam. Deli ingin ikut berpartisipasi dalam program pelestarian lingkungan yang sedang banyak dilakukan dalam berbagai industri, tidak terkecuali oleh industri fashion.
“Karena itu, kali ini kami memilih batik pewarna alam yang lebih ramah lingkungan untuk mencip takan koleksi yang diperagakan,” ujar Deli. Sementara itu, menurut Ketua Umum Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) Sendy Dede Yusuf, YBJB merupakan yayasan yang menaungi para perajin batik di Jawa Barat.
Pihaknya melakukan pembinaan, pelatihan, dan pemberdayaan para perajin batik. “Salah satu tugas kami adalah bagaimana agar karya para perajin ini lebih dikenal dan dimiliki masyarakat luas,” ujar Sendy.
(don)