Sambut Ramadan, Restoran Lara Djonggrang Perkenalkan Pasar Ta'jil
A
A
A
JAKARTA - Menyambut bulan suci Ramadan tahun ini, restoran Tugu Lara Djonggrang mengusung pasar ta'jil ke restoran fine dinning. Pasar Ta'jil Lara Djonggrang kali ini memiliki berbagai macam menu dari ta'jil panas dan ta'jil dingin.
Seperti yang diungkapkan Public Relations Manager Tugu Group, Christian Mangundap, pasar ta'jil merupakan pusat perkumpulan penjual dadakan yang diadakan setiap tahun saat bulan puasa.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
"Terdapat berbagai macam ta'jil yang dijual dari makanan pembuka, makanan utama bahkan sampai minuman dingin," terang Christian saat ditemui di Restoran Lara Djonggarang yang terletak di kawasan Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4) sore.
Sembari menanti saat berbuka puasa tiba, para tamu di restoran Lara Djonggrang bisa melihat secara langsung cara meracik makanan pembuka ta'jil dan minuman, yang kesemuanya ini disebut sebagai open pantry.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Di dalam ta'jil panas bisa ditemukan kolak pisang ketela manis, kolak labu kuning, bubur pisang nangka, bubur mutiara jahe, bubur ketan hitam dan bubur sumsum. Sedangkan ta'jil dingin pilihannya antara lain es kelapa muda, es kolak ubi muda, es cendol nangka, es campur mahameru, es dawet ketan hitam dan es cincau hijau djonggrang.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
"Setiap tamu yang datang cukup merogoh kocek sebesar Rp75.000++ untuk memperoleh tiga macam ta'jil, mau yang panas maupun yang dingin. Tamu juga bisa mengonsumsinya di restoran atau dibawa pulang," jelas Christian.
Bukan hanya pasar ta'jil, Lara Djonggrang juga menyiapkan set menu buka puasa imperial Indonesia cuisine, dengan dua pilihan paket. Pertama, set menu Mayu Gede yang dibanderol Rp275.000++/pax. Kemudian, pilihan lainnya adalah set menu Banten Gede dengan harga Rp350.000++/pax.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Christian pun memaparkan bahwa Mayu Gede terdiri dari ta'jil dingin dan ta'jil panas, soto ayam ta' kemplang, cumi goreng tepung saus bumbu lengkuas, ayam masak cabe hijau, gado-gado, lalapan timun, nasi putih, krupuk udang, sambal bawang, dan pisang goreng raja dhalu sebagai penutup.
Sementara itu, Banten Gede berisikan ta'jil dingin dan ta'jil panas, soto ayam daha, ikan gurame goreng, ayam bakar Lara Djonggrang, rendang Padang, lalapan, timun, nasi putih, krupuk udang, sambal terasi, dan es dawet ketan hitam sebagai makanan penutup.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Uniknya, seluruh masakan yang disajikan di restoran yang dibuka sejak 2005 ini bukan dibuat oleh chef yang mengenyam pendidikan memasak atau sejenisnya. "Bukan koki yang seperti itu, tapi 'mbok-mbok' yang didatangkan langsung dari kampung di Jawa maupun Sumatera," tandas Christian.
Seperti yang diungkapkan Public Relations Manager Tugu Group, Christian Mangundap, pasar ta'jil merupakan pusat perkumpulan penjual dadakan yang diadakan setiap tahun saat bulan puasa.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
"Terdapat berbagai macam ta'jil yang dijual dari makanan pembuka, makanan utama bahkan sampai minuman dingin," terang Christian saat ditemui di Restoran Lara Djonggarang yang terletak di kawasan Jalan Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/4) sore.
Sembari menanti saat berbuka puasa tiba, para tamu di restoran Lara Djonggrang bisa melihat secara langsung cara meracik makanan pembuka ta'jil dan minuman, yang kesemuanya ini disebut sebagai open pantry.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Di dalam ta'jil panas bisa ditemukan kolak pisang ketela manis, kolak labu kuning, bubur pisang nangka, bubur mutiara jahe, bubur ketan hitam dan bubur sumsum. Sedangkan ta'jil dingin pilihannya antara lain es kelapa muda, es kolak ubi muda, es cendol nangka, es campur mahameru, es dawet ketan hitam dan es cincau hijau djonggrang.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
"Setiap tamu yang datang cukup merogoh kocek sebesar Rp75.000++ untuk memperoleh tiga macam ta'jil, mau yang panas maupun yang dingin. Tamu juga bisa mengonsumsinya di restoran atau dibawa pulang," jelas Christian.
Bukan hanya pasar ta'jil, Lara Djonggrang juga menyiapkan set menu buka puasa imperial Indonesia cuisine, dengan dua pilihan paket. Pertama, set menu Mayu Gede yang dibanderol Rp275.000++/pax. Kemudian, pilihan lainnya adalah set menu Banten Gede dengan harga Rp350.000++/pax.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Christian pun memaparkan bahwa Mayu Gede terdiri dari ta'jil dingin dan ta'jil panas, soto ayam ta' kemplang, cumi goreng tepung saus bumbu lengkuas, ayam masak cabe hijau, gado-gado, lalapan timun, nasi putih, krupuk udang, sambal bawang, dan pisang goreng raja dhalu sebagai penutup.
Sementara itu, Banten Gede berisikan ta'jil dingin dan ta'jil panas, soto ayam daha, ikan gurame goreng, ayam bakar Lara Djonggrang, rendang Padang, lalapan, timun, nasi putih, krupuk udang, sambal terasi, dan es dawet ketan hitam sebagai makanan penutup.
(Foto: SINDOnews/Isra Triansyah)
Uniknya, seluruh masakan yang disajikan di restoran yang dibuka sejak 2005 ini bukan dibuat oleh chef yang mengenyam pendidikan memasak atau sejenisnya. "Bukan koki yang seperti itu, tapi 'mbok-mbok' yang didatangkan langsung dari kampung di Jawa maupun Sumatera," tandas Christian.
(nug)