Menikmati Alunan Musik Orkestra di Dinginnya Hutan di Lembang
A
A
A
LEMBANG - Menikmati konser orkestra di dalam gedung memang sudah menjadi sesuatu yang biasa. Lalu bagaimana rasanya menikmati sajian alunan lagu-lagu orchestra yang ditampilkan di tengah hutan, di dinginnya udara kawasan Bandung Utara? Penasaran?
Sensasi inilah yang dihadirkan oleh The Lodge Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam merayakan hari jadinya yang ketiga. Mengusung tema magical journey, pengelola The Lodge Maribaya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda bagi para pengunjungnya dengan menggelar orchestra di tengah hutan pinus pada Sabtu (27/4/2019).
Sesuatu yang out of the box ini mampu menyihir penikmat musik orkestra untuk merasakan sensasi berbeda. Konsep outdoor dengan nuansa alam, semakin menambah kesakralan suasana meski di tengah guyuran hujan cukup deras.
"Di tahun ketiga manakala The Lodge dibuka untuk umum, kami ingin celebrate yang berbeda, unik, menarik, dan berkesan. Karena ini hutan dimana musik yang keras, kurang pas, maka kami tampilkan Forest Orchestra Concert di area The Pines Café," tutur Director The Lodge Grop, Heni Smith kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).
Dia menilai alam memiliki kekuatan dan energi yang sangat luar biasa. Jika manusia bisa menjaga dan mampu hidup damai berdampingan bersama alam, maka niscaya alam akan memberikan “magic”-nya kepada mahluk hidup. Selama The Lodge berdiri, dirinya menjadi sangat menghargai alam, sehingga tak pernah sekalipun ada pohon yang ditebang. Sebaliknya, dia selalu mengajak tamu yang datang untuk melestarikan alam dengan menanam pohon.
Terkait soal Forest Orchestra Concert, Heni menjelaskan, dalam kegiatan ini hadir sejumlah tamu dari berbagai kalangan. Seperti dari duta besar negara luar, Dinas Pariwisata KBB dan Kota Bandung, seniman, sekolah musik, hingga Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan. Konser orchestra ini berkolaborasi dengan Bandung Philharmonic Orchestra dan anak-anak dari The Lodge Foundation binaan dari The Lodge Group yang memiliki talenta dan bakat seni luar biasa.
"Semoga event ini bisa menginspirasi dan mengenalkan Bandung Barat, Jawa Barat, dan Indonesia ke dunia luar. Sebab salah satu kebahagiaan saya di sini (The Lodge) adalah bagaimana bisa memberdayakan warga sekitar, from zero to hero," ucapnya.
Co-founder dan CEO Bandung Philharmonic Orchestra, Airin Efferin mengaku, bermain orkestra di hutan alam terbuka memberikan tantangan tersendiri. Meski sudah beberapa kali melakukannya namun tetap perlu ada persiapan matang sebelum pentas. Pada kesempatan ini pihaknya membawakan sekitar 10 lagu dengan berbagai segmen dari lagu Indonesia sampai lagu-lagu luar seperti Disney dan lain-lain.
"Kami membawakan lagu-lagu sesuai tema yakni 'Magical Journey' sehingga flow-nya juga harus disesuaikan, apalagi ini bermain di hutan yang pastinya exciting banget," ujarnya.
Sensasi inilah yang dihadirkan oleh The Lodge Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam merayakan hari jadinya yang ketiga. Mengusung tema magical journey, pengelola The Lodge Maribaya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda bagi para pengunjungnya dengan menggelar orchestra di tengah hutan pinus pada Sabtu (27/4/2019).
Sesuatu yang out of the box ini mampu menyihir penikmat musik orkestra untuk merasakan sensasi berbeda. Konsep outdoor dengan nuansa alam, semakin menambah kesakralan suasana meski di tengah guyuran hujan cukup deras.
"Di tahun ketiga manakala The Lodge dibuka untuk umum, kami ingin celebrate yang berbeda, unik, menarik, dan berkesan. Karena ini hutan dimana musik yang keras, kurang pas, maka kami tampilkan Forest Orchestra Concert di area The Pines Café," tutur Director The Lodge Grop, Heni Smith kepada wartawan, Sabtu (27/4/2019).
Dia menilai alam memiliki kekuatan dan energi yang sangat luar biasa. Jika manusia bisa menjaga dan mampu hidup damai berdampingan bersama alam, maka niscaya alam akan memberikan “magic”-nya kepada mahluk hidup. Selama The Lodge berdiri, dirinya menjadi sangat menghargai alam, sehingga tak pernah sekalipun ada pohon yang ditebang. Sebaliknya, dia selalu mengajak tamu yang datang untuk melestarikan alam dengan menanam pohon.
Terkait soal Forest Orchestra Concert, Heni menjelaskan, dalam kegiatan ini hadir sejumlah tamu dari berbagai kalangan. Seperti dari duta besar negara luar, Dinas Pariwisata KBB dan Kota Bandung, seniman, sekolah musik, hingga Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan. Konser orchestra ini berkolaborasi dengan Bandung Philharmonic Orchestra dan anak-anak dari The Lodge Foundation binaan dari The Lodge Group yang memiliki talenta dan bakat seni luar biasa.
"Semoga event ini bisa menginspirasi dan mengenalkan Bandung Barat, Jawa Barat, dan Indonesia ke dunia luar. Sebab salah satu kebahagiaan saya di sini (The Lodge) adalah bagaimana bisa memberdayakan warga sekitar, from zero to hero," ucapnya.
Co-founder dan CEO Bandung Philharmonic Orchestra, Airin Efferin mengaku, bermain orkestra di hutan alam terbuka memberikan tantangan tersendiri. Meski sudah beberapa kali melakukannya namun tetap perlu ada persiapan matang sebelum pentas. Pada kesempatan ini pihaknya membawakan sekitar 10 lagu dengan berbagai segmen dari lagu Indonesia sampai lagu-lagu luar seperti Disney dan lain-lain.
"Kami membawakan lagu-lagu sesuai tema yakni 'Magical Journey' sehingga flow-nya juga harus disesuaikan, apalagi ini bermain di hutan yang pastinya exciting banget," ujarnya.
(alv)