Pesona Surabaya Bius Media dan Blogger
A
A
A
SURABAYA - Majapahit International Travel Fair 2019 memiliki rangkaian acara yang terkonsep matang. Lihat saja famtrip city tour yang dilakukan Jumat (3/5/2019), kegiatan ini mampu membuat 20 penggiat media dan blogger dari berbagai kota bergembira berwisata di Surabaya.
Mereka diajak mengunjungi Museum House of Sampoerna, Masjid Cheng Ho, serta Wisata Mangrove Wonorejo. "Ini keren. Destinasi sejarah di Surabaya sangat kuat. Banyak spot-spot foto yang bagus untuk dieksplore. Seperti House of Sampoerna. Banyak cerita dibalik sebuah pabrik rokok terkenal yang legendaris ini," ucap Hafidh Akbar
Ucapan vlogger pemilik akun youtube Monyoku itu memang tak terbantahkan. Sebagai kota besar Surabaya mampu merawat eksistensi bangunan bersejarahnya. Meski telah modern, tetapi tidak serta merta menggerus keberadaan bangunan bersejarahnya. Hal ini menjadikan Surabaya hadir sebagai destinasi heritage yang luar biasa.
Bahkan paket wisata haritage menjadi menu yang paling laris jika wisatawan mancanegara (wisman) kapal pesiar datang. Soal wisata kuliner sudah pasti ikut masuk ke dalam program city tour. Seluruh peserta diajak berwisata kuliner khas Surabaya di Rumah Makan Bu Rudy. Sebuah destinasi kuliner terkenal di Surabaya.
"Pisang gorengnya, beda dengan yang lain. Apalagi nasi udang empalnya. Enak banget," ujar Humas GenPI Nasional Ang Tek Khun yang ikut dalam rombongan famtrip.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, famtrip kali ini sengaja diset untuk menciptakan perjalanan wisata yang menyenangkan. Semua digiring untuk mendapatkan angle-angle menarik.
Apalagi yang ikut famtrip kali ini para penggiat medsos. Dimana medsos menjadi sarana yang baik dalam berpromosi, terutama untuk wisatawan millenial.
"Kita sengaja menciptakan sebuah famtrip untuk mengangkat destinasi- terbaik yang dimiliki Jawa Timur (Jatim). City tour ini salah satunya. Dengan itu diharapkan kekuatan pariwisata Jatim akan semakin terkenal," ujarnya.
Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti sangat mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Jatim menggelar famtrip untuk meramaikan gelaran MITF 2019. Menurutnya famtrip merupakan cara pintar mempromosikan pariwisata Jawa Timur.
"Ini sangat bagus. Karena tidak bisa dipungkiri socmed saat ini adalah cara paling efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat socmed, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan," kata Esthy yang juga dibenarkan Kepala Bidang Promosi Area Jawa Wawan Gunawan yang hadir di tempat acara.
Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Arief menilai famtrip ini menjadi pembuktian kekuatan pariwisata Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.
"Famtrip, mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya famtrip sangat berpengaruh. Mereka diajak melihat dan merasakan sendiri dahsyatnya pariwisata Jatim, khususnya Surabaya," kata Menpar Arief Yahya.
Mereka diajak mengunjungi Museum House of Sampoerna, Masjid Cheng Ho, serta Wisata Mangrove Wonorejo. "Ini keren. Destinasi sejarah di Surabaya sangat kuat. Banyak spot-spot foto yang bagus untuk dieksplore. Seperti House of Sampoerna. Banyak cerita dibalik sebuah pabrik rokok terkenal yang legendaris ini," ucap Hafidh Akbar
Ucapan vlogger pemilik akun youtube Monyoku itu memang tak terbantahkan. Sebagai kota besar Surabaya mampu merawat eksistensi bangunan bersejarahnya. Meski telah modern, tetapi tidak serta merta menggerus keberadaan bangunan bersejarahnya. Hal ini menjadikan Surabaya hadir sebagai destinasi heritage yang luar biasa.
Bahkan paket wisata haritage menjadi menu yang paling laris jika wisatawan mancanegara (wisman) kapal pesiar datang. Soal wisata kuliner sudah pasti ikut masuk ke dalam program city tour. Seluruh peserta diajak berwisata kuliner khas Surabaya di Rumah Makan Bu Rudy. Sebuah destinasi kuliner terkenal di Surabaya.
"Pisang gorengnya, beda dengan yang lain. Apalagi nasi udang empalnya. Enak banget," ujar Humas GenPI Nasional Ang Tek Khun yang ikut dalam rombongan famtrip.
Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto mengatakan, famtrip kali ini sengaja diset untuk menciptakan perjalanan wisata yang menyenangkan. Semua digiring untuk mendapatkan angle-angle menarik.
Apalagi yang ikut famtrip kali ini para penggiat medsos. Dimana medsos menjadi sarana yang baik dalam berpromosi, terutama untuk wisatawan millenial.
"Kita sengaja menciptakan sebuah famtrip untuk mengangkat destinasi- terbaik yang dimiliki Jawa Timur (Jatim). City tour ini salah satunya. Dengan itu diharapkan kekuatan pariwisata Jatim akan semakin terkenal," ujarnya.
Ketua Pelaksana Calender of Event 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti sangat mengapresiasi upaya Dinas Pariwisata Jatim menggelar famtrip untuk meramaikan gelaran MITF 2019. Menurutnya famtrip merupakan cara pintar mempromosikan pariwisata Jawa Timur.
"Ini sangat bagus. Karena tidak bisa dipungkiri socmed saat ini adalah cara paling efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Blogger, vlogger, selebgram, youtuber, pegiat socmed, kini sudah bermetamorfosis menjadi media. Mereka adalah channel penyampai pesan yang makin efektif dan punya impact signifikan," kata Esthy yang juga dibenarkan Kepala Bidang Promosi Area Jawa Wawan Gunawan yang hadir di tempat acara.
Acungan jempol pun diberikan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Arief menilai famtrip ini menjadi pembuktian kekuatan pariwisata Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi pariwisata yang efektif.
"Famtrip, mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata, media, itu penting untuk serangan udara, efektif mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya famtrip sangat berpengaruh. Mereka diajak melihat dan merasakan sendiri dahsyatnya pariwisata Jatim, khususnya Surabaya," kata Menpar Arief Yahya.
(alf)