Pentingnya Membatasi Waktu Nonton Anak untuk Usia Balita

Sabtu, 04 Mei 2019 - 17:28 WIB
Pentingnya Membatasi...
Pentingnya Membatasi Waktu Nonton Anak untuk Usia Balita
A A A
JAKARTA - Anak-anak berusia dua hingga empat tahun seharusnya tidak diperbolehkan nonton televisi lebih dari satu jam. Pasalnya, bayi yang berusia kurang dari satu tahun tidak boleh terkena layar elektronik sama sekali. Hal itu diungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Badan PBB yang mengeluarkan pedoman pertamanya mengatakan bahwa balita juga harus aktif secara fisik dan mendapatkan tidur yang cukup untuk membantu mengembangkan kebiasaan seumur hidup yang baik dan mencegah obesitas dan penyakit lain di kemudian hari.

Tak hanya menonton televise, termasuk juga video dan bermain game komputer. Mereka baiknya dihindarkan pada alat tersebut. (Baca juga: PSM, Fakta Atau Mitos?) .

"Aktivitas fisik yang sehat, perilaku menetap dan kebiasaan tidur ditetapkan sejak dini dalam kehidupan, memberikan kesempatan untuk membentuk kebiasaan melalui masa kanak-kanak, remaja dan menjadi dewasa," kata WHO seperti dilansir Times Of India.
Anak-anak yang berusia satu hingga empat tahun harus menghabiskan, setidaknya tiga jam dalam berbagai kegiatan fisik yang tersebar sepanjang hari. sementara, bayi di bawah satu harus berinteraksi dalam permainan berbasis lantai dan menghindari semua layar.

WHO juga mengatakan menjadi tidak aktif karena menonton adalah "faktor risiko utama" untuk kematian dan memicu kenaikan global kelebihan berat badan dan obesitas.

Dalam laporan dua tahun lalu, WHO mengatakan jumlah anak-anak dan remaja gemuk di seluruh dunia melonjak sepuluh kali lipat, menjadi 120 juta dalam 40 tahun terakhir dan kenaikan itu meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di Asia. “Berat badan berlebih dapat menyebabkan penyakit, termasuk diabetes, hipertensi dan beberapa bentuk kanker,” bebernya.

Dijelaskannya, anak usia dini adalah periode perkembangan fisik dan kognitif yang cepat, dimana kebiasaan terbentuk dan rutinitas gaya hidup keluarga dapat diadaptasi.

“Perilaku menetap, apakah mengendarai kendaraan bermotor daripada berjalan atau bersepeda, duduk di meja di sekolah, menonton TV atau bermain game berbasis layar yang tidak aktif semakin lazim dan terkait dengan hasil kesehatan yang buruk,” jelas WHO.

Kurang tidur kronis pada anak-anak juga telah dikaitkan dengan peningkatan akumulasi lemak berlebihan yang diukur dengan indeks massa tubuh (BMI). Durasi tidur yang lebih pendek dikaitkan dengan lebih banyak menonton TV dan menghabiskan waktu bermain game komputer.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7645 seconds (0.1#10.140)