Jadi Desainer Kesayangan Lady Gaga, Brandon Maxwell Tenar
A
A
A
BRANDON MAXWELL mulanya adalah stylist yang kemudian menjadi pemilik label fashion. Dalam waktu relatif singkat, namanya kian melambung setelah menjadi desainer kesayangan Lady Gaga. Laki-laki yang akrab disapa Maxwell ini lahir di Longview, Texas, Amerika Serikat, pada 18 September 1984.
Neneknya bekerja di sebuah butik di Longview, tempat dia sering menghabiskan waktunya pada masa kecil. “Saya pikir di butik neneklah saya belajar bagaimana menjadi seorang stylist. Itu memberi saya pendekatan yang sangat praktis untuk fashion,” ujar Maxwell, dilansir people.com. Sedikit demi sedikit hal ini membuat Maxwell jatuh cinta pada dunia fashion.
Dia pun sering mengumpulkan pakaian dari butik dan memotret teman-temannya mengenakan pakaian yang dipilihnya. “Fashion selalu menjadi jalan keluar bagi saya untuk membantu orang melihat sesuatu dalam diri mereka yang belum tentu mereka lihat sebelumnya,” kata Maxwell.
Pada 2002, Maxwell pindah ke Kota New York untuk belajar seni lukis di Marymount Manhattan College sebelum pindah ke Universitas St Edward di Austin, Texas. Maxwell lulus dengan gelar Bachelor of Arts di bidang Komunikasi Foto. Setelah lulus, Maxwell kembali ke Kota New York untuk mulai bekerja. Maxwell pun tertarik memasuki industri fashion sebagai stylist.
Dia mulai membantu Deborah Afshani pada 2009, kemudian menjadi asisten Nicola Formichetti pada 2010 yang saat itu bekerja sebagai stylist Lady Gaga. Sejak itulah dia mulai berteman dengan Lady Gaga. Dia juga berteman dekat dengan Kepala Editor Vogue Inggris Edward Enninful yang mendukungnya menjadi stylist profesional.
Pada 2012, Maxwell pun menggantikan Formichetti sebagai stylist Lady Gaga hingga saat ini. “Saya pikir Lady Gaga salah satu orang yang paling autentik, orisinal, pekerja keras, dan salah satu teman paling setia yang pernah saya miliki dalam hidup saya,” ujar Maxwell.
Berbeda dengan Formichetti yang selalu mendandani Lady Gaga dengan gaya avant garde yang eksentrik di karpet merah, Maxwell lebih menampilkan sisi feminin yang klasik sarat gaya tahun 1960-an dan 1980-an. Siluet busana yang dipilih Maxwell terlihat minimalis tapi berkesan mewah.
“Sebagai seorang stylist, pekerjaan nomor satu Anda adalah mendengarkan apa yang diinginkan perempuan yang bekerja dengan Anda. Apa yang dia sukai dari dirinya sendiri, apa yang tidak dia sukai dari dirinya sendiri, apa yang dia ingin dunia lihat,” ungkap Maxwell. Namun, untuk tampilan panggung Lady Gaga, Maxwell lebih mengedepankan sisi artistik yang tetap wearable bagi Lady Gaga.
Hal ini tecermin dalam acara Super Bowl Halftime Show 2017 yang menampilkan kembali sisi unik Lady Gaga. Maxwell memilihkan bodysuit custom dari Atelier Versace. Bodysuit Gaga ini memiliki kombinasi warna ungu, biru, dan metalik. Dia tampil bak rocker glamor tahun 1980-an. Belum lama ini, nama Maxwell kian populer ketika merancang busana untuk Lady Gaga di Met Gala 2019.
Penampilan pemain film A Star is Born ini di karpet merah mencuri perhatian publik karena dia tidak hanya menggunakan satu busana mewah, tetapi empat busana yang heboh dan meriah. Dia mengenakan gaun pink cerah yang memiliki buntut dramatis. Di tengah karpet merah, Lady Gaga membuka gaun pink yang besar dan menampilkan busana keduanya. Dia menggunakan gaun strapless panjang berwarna hitam yang cukup besar.
Setelah itu, dia membuka gaun hitam tersebut dan terlihat menampilkan dalaman yang penuh kristal, dipadukan stoking jaring-jaring dan sepatu bot tinggi. Namun, pada akhirnya dia menggunakan gaun pink cerah lagi yang lebih pas di badan. Selain sukses menjadi stylist dan desainer kesayangan Lady Gaga, Maxwell juga sukses meluncurkan label fashion atas namanya sendiri pada 2015.
Meski merupakan label baru di industri fashion, dia sudah rutin melakukan peragaan busana di New York Fashion Week. Hanya dalam waktu relatif singkat, pada 2016 dia menjadi pemenang CFDA Awards 2016 kategori Swarovski Award for Womenswear.
Neneknya bekerja di sebuah butik di Longview, tempat dia sering menghabiskan waktunya pada masa kecil. “Saya pikir di butik neneklah saya belajar bagaimana menjadi seorang stylist. Itu memberi saya pendekatan yang sangat praktis untuk fashion,” ujar Maxwell, dilansir people.com. Sedikit demi sedikit hal ini membuat Maxwell jatuh cinta pada dunia fashion.
Dia pun sering mengumpulkan pakaian dari butik dan memotret teman-temannya mengenakan pakaian yang dipilihnya. “Fashion selalu menjadi jalan keluar bagi saya untuk membantu orang melihat sesuatu dalam diri mereka yang belum tentu mereka lihat sebelumnya,” kata Maxwell.
Pada 2002, Maxwell pindah ke Kota New York untuk belajar seni lukis di Marymount Manhattan College sebelum pindah ke Universitas St Edward di Austin, Texas. Maxwell lulus dengan gelar Bachelor of Arts di bidang Komunikasi Foto. Setelah lulus, Maxwell kembali ke Kota New York untuk mulai bekerja. Maxwell pun tertarik memasuki industri fashion sebagai stylist.
Dia mulai membantu Deborah Afshani pada 2009, kemudian menjadi asisten Nicola Formichetti pada 2010 yang saat itu bekerja sebagai stylist Lady Gaga. Sejak itulah dia mulai berteman dengan Lady Gaga. Dia juga berteman dekat dengan Kepala Editor Vogue Inggris Edward Enninful yang mendukungnya menjadi stylist profesional.
Pada 2012, Maxwell pun menggantikan Formichetti sebagai stylist Lady Gaga hingga saat ini. “Saya pikir Lady Gaga salah satu orang yang paling autentik, orisinal, pekerja keras, dan salah satu teman paling setia yang pernah saya miliki dalam hidup saya,” ujar Maxwell.
Berbeda dengan Formichetti yang selalu mendandani Lady Gaga dengan gaya avant garde yang eksentrik di karpet merah, Maxwell lebih menampilkan sisi feminin yang klasik sarat gaya tahun 1960-an dan 1980-an. Siluet busana yang dipilih Maxwell terlihat minimalis tapi berkesan mewah.
“Sebagai seorang stylist, pekerjaan nomor satu Anda adalah mendengarkan apa yang diinginkan perempuan yang bekerja dengan Anda. Apa yang dia sukai dari dirinya sendiri, apa yang tidak dia sukai dari dirinya sendiri, apa yang dia ingin dunia lihat,” ungkap Maxwell. Namun, untuk tampilan panggung Lady Gaga, Maxwell lebih mengedepankan sisi artistik yang tetap wearable bagi Lady Gaga.
Hal ini tecermin dalam acara Super Bowl Halftime Show 2017 yang menampilkan kembali sisi unik Lady Gaga. Maxwell memilihkan bodysuit custom dari Atelier Versace. Bodysuit Gaga ini memiliki kombinasi warna ungu, biru, dan metalik. Dia tampil bak rocker glamor tahun 1980-an. Belum lama ini, nama Maxwell kian populer ketika merancang busana untuk Lady Gaga di Met Gala 2019.
Penampilan pemain film A Star is Born ini di karpet merah mencuri perhatian publik karena dia tidak hanya menggunakan satu busana mewah, tetapi empat busana yang heboh dan meriah. Dia mengenakan gaun pink cerah yang memiliki buntut dramatis. Di tengah karpet merah, Lady Gaga membuka gaun pink yang besar dan menampilkan busana keduanya. Dia menggunakan gaun strapless panjang berwarna hitam yang cukup besar.
Setelah itu, dia membuka gaun hitam tersebut dan terlihat menampilkan dalaman yang penuh kristal, dipadukan stoking jaring-jaring dan sepatu bot tinggi. Namun, pada akhirnya dia menggunakan gaun pink cerah lagi yang lebih pas di badan. Selain sukses menjadi stylist dan desainer kesayangan Lady Gaga, Maxwell juga sukses meluncurkan label fashion atas namanya sendiri pada 2015.
Meski merupakan label baru di industri fashion, dia sudah rutin melakukan peragaan busana di New York Fashion Week. Hanya dalam waktu relatif singkat, pada 2016 dia menjadi pemenang CFDA Awards 2016 kategori Swarovski Award for Womenswear.
(don)