Mi Instan FitMee Bisa Jadi Alternatif Pilihan Berbuka Puasa
A
A
A
JAKARTA - Indonesia tercatat sebagai negara nomor dua yang mengonsumsi mi instan paling banyak di dunia. Berdasarkan data yang diambil dari World Instant Noodles Association, penduduk Indonesia mengonsumsi 12,54 miliar porsi mi instan di sepanjang 2018, melampaui Jepang dengan total 5,66 miliar porsi dan India dengan total 5,42 miliar porsi.
Mulai dari warung kaki lima hingga cafe modern tempat berkumpul anak muda, mi instan merupakan santapan favorit dalam setiap kesempatan, termasuk untuk berbuka puasa. Sadar akan hal tersebut, The FIT Company melalui FitMee menghadirkan pilihan alternatif untuk berbuka puasa yang mudah dihidangkan dengan rasa yang lezat, serta lebih sehat dibanding mi instan biasa."Mi instan adalah jenis makanan yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, termasuk penduduk Indonesia. Kemudahan penyajian dan rasanya yang nikmat membuat mi instan menjadi salah satu makanan favorit di berbagai kesempatan, termasuk saat berbuka puasa," tutur Co-founder The FIT Company, Bambang Reguna Bukit (Bams) di FX Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
FitMee merupakan mi instan rendah kalori dan berserat tinggi. Berbeda dari mi instan biasa yang dibuat dari tepung terigu atau tepung beras, FitMee dibuat dari bahan dasar konnyaku yang mengandung 97 persen air dan 3 persen fiber glucomannan, sehingga memiliki kadar kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan mi instan biasa.
Konnyaku berasal dari tanaman konjac, banyak tumbuh di negara sub-tropis serta tropis seperti Jepang dan Indonesia. Kandungan yang tersimpan pada konnyaku dipercaya baik bagi tubuh, dapat membantu mengontrol gula darah, menurunkan berat badan, mengurangi LDL kolesterol, serta menyimpan beragam manfaat lainnya.
"Konnyaku yang menjadi kandungan utama dalam FitMee mempunyai tingkat kalori yang sangat rendah dan sering digunakan sebagai pengganti karbohidrat oleh pelaku diet ketogenic. Tingkat kalori pada FitMee berkisar antara 60 sampai 150 kkal, sementara mi instan biasa menyimpan sekitar 350 hingga 500 kkal," ungkap Bams.
FitMee tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu FitMee rasa soto (60 kkal) dan FitMee rasa goreng Korea (150 kkal).
Mulai dari warung kaki lima hingga cafe modern tempat berkumpul anak muda, mi instan merupakan santapan favorit dalam setiap kesempatan, termasuk untuk berbuka puasa. Sadar akan hal tersebut, The FIT Company melalui FitMee menghadirkan pilihan alternatif untuk berbuka puasa yang mudah dihidangkan dengan rasa yang lezat, serta lebih sehat dibanding mi instan biasa."Mi instan adalah jenis makanan yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, termasuk penduduk Indonesia. Kemudahan penyajian dan rasanya yang nikmat membuat mi instan menjadi salah satu makanan favorit di berbagai kesempatan, termasuk saat berbuka puasa," tutur Co-founder The FIT Company, Bambang Reguna Bukit (Bams) di FX Sudirman, Jakarta, belum lama ini.
FitMee merupakan mi instan rendah kalori dan berserat tinggi. Berbeda dari mi instan biasa yang dibuat dari tepung terigu atau tepung beras, FitMee dibuat dari bahan dasar konnyaku yang mengandung 97 persen air dan 3 persen fiber glucomannan, sehingga memiliki kadar kalori yang jauh lebih rendah dibandingkan mi instan biasa.
Konnyaku berasal dari tanaman konjac, banyak tumbuh di negara sub-tropis serta tropis seperti Jepang dan Indonesia. Kandungan yang tersimpan pada konnyaku dipercaya baik bagi tubuh, dapat membantu mengontrol gula darah, menurunkan berat badan, mengurangi LDL kolesterol, serta menyimpan beragam manfaat lainnya.
"Konnyaku yang menjadi kandungan utama dalam FitMee mempunyai tingkat kalori yang sangat rendah dan sering digunakan sebagai pengganti karbohidrat oleh pelaku diet ketogenic. Tingkat kalori pada FitMee berkisar antara 60 sampai 150 kkal, sementara mi instan biasa menyimpan sekitar 350 hingga 500 kkal," ungkap Bams.
FitMee tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu FitMee rasa soto (60 kkal) dan FitMee rasa goreng Korea (150 kkal).
(nug)