Sambut Mudik 2019, Kemenkes Siapkan 6.047 Fasilitas Layanan Kesehatan

Selasa, 28 Mei 2019 - 04:26 WIB
Sambut Mudik 2019, Kemenkes Siapkan 6.047 Fasilitas Layanan Kesehatan
Sambut Mudik 2019, Kemenkes Siapkan 6.047 Fasilitas Layanan Kesehatan
A A A
JAKARTA - Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan setiap tahun menjelang Idul Fitri. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, dr. Bambang Wibowo, SpOG (K), MARS mengatakan, pemerintah memiliki kewajiban untuk memastikan arus mudik dapat berjalan dengan baik dan mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan. Demikian pula sektor kesehatan memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan mudik yang sehat, aman, dan selamat.

Terkait hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan 6.047 fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang terdiri dari 923 pos kesehatan, 4.210 puskesmas, 375 RS sekitar Jalur Pantura, 144 RS rujukan, 207 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 188 Public Safety Center (PSC) 119. Jumlah ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 3.910.

''Salah satu fokus utama dukungan kesehatan yang diberikan Kemenkes pada mudik tahun ini adalah pemeriksaan kesehatan pengemudi, khususnya pengemudi angkutan umum. Pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi penting untuk mengurangi faktor risiko kecelakaan di jalan raya pada saat mudik lebaran,'' terang dr. Bambang.

Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pada pengemudi yang memiliki jarak tempuh cukup lama setidaknya lebih dari empat jam atau mempunyai rute yang padat dan sering, seperti pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Pemeriksaan kesehatan diberlakukan juga bagi pengemudi pengganti dalam satu armada tersebut.

''Kegiatan deteksi dini faktor risiko cedera akibat kecelakaan lalu lintas darat yang dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah, alkohol dalam darah melalui pernapasan, kadar amphetamine di urine dan kadar gula darah,'' kata dia.

Selain itu, perlu dilakukan sosialisasi kesehatan khususnya untuk manajemen PO bus dan pengemudinya untuk selalu menanamkan perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bambang menilai hal tersebut penting dalam upaya pencegahan faktor risiko kecelakaan di jalan raya khususnya dalam menghadapi arus mudik lebaran.

''Sehat fisik dan mental menjadi prasyaratan dasar. Karena, menempuh perjalanan jauh, bisa jadi tak sesuai dengan rencana awal jadwal perjalanan yang diperkirakan sebelumnya,'' jelasnya.

Kemacetan lalu lintas, dan terjadinya kecelakaan tak jarang membuat perjalanan menjadi molor berjam-jam dari semestinya. Dengan kesehatan fisik dan mental yang prima, perjalanan panjang dapat ditempuh dengan keadaan awas dan terkendali.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5738 seconds (0.1#10.140)