Perasa Vape Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskuler

Rabu, 29 Mei 2019 - 17:30 WIB
Perasa Vape Meningkatkan...
Perasa Vape Meningkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskuler
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan cairan perasa yang digunakan rokok elektrik (vape) bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular saat terisap. Hal itu terungkap dari penelitian yang dilakukan Stanford itu yang menginvestigasi efek cairan elektrik terhadap sel yang disebut sel endothelial yang melapisi bagian dalam aliran darah.

Sel endothelial yang terekspos cairan elektrik—atau ke darah yang terkumpul dari para pengguna vape setelah mereka mengisap vape—kurang layak dan memperlihatkan kenaikan level molekul yang terimplikasi dalam kerusakan DNA dan kematian sel. Sel-sel ini juga kurang mampu membentuk tabung pembuluh baru dan bergerak dan berpartisipasi dalam penyembuhan luka. Besarnya kerusakan, aspek yang terjadi bahkan tanpa kehadiran nikotin, beragam di antara rasa yang favorit. Kayu manis (cinnamon) dan menthol adalah yang berbahaya.

“Sampai sekarang, kami tidak punya data tentang pengaruh cairan elektrik ini terhadap sel endothelial manusia. Kajian ini jelas memperlihatkan kalau rokok elektrik bukan alternatif yang aman dari rokok tradisional. Ketika kita terekspos sel ke enam rasa cairan elektrik berbeda dengan level nikotin yang berbeda, kita melihat kerusakan signifikan. Sel-sel ini jadi kurang layak dalam kultur dan mereka mulai memperlihatkan berbagai gejala disfungsi,” papar Direktur Stanford University, Joseph Wu, seperti dikutip Times Now News.

Para periset mengkaji sel endothelial manusia yang dibuat di laboratorium dari apa yang disebut sel punca pluripotent yang diinduksi atau sel iPS. Sel iPS manusia bisa menjadi banyak tipe sel berbeda dan memberikan cara ideal bagi periset untuk secara mendekat mengkaji sel yang akan sulit untuk langsung diisolasi dari seorang pasien. Sel endothelial ini melapisi permukaan pembuluh darah dan memainkan peranan penting dalam kesehatan jantung dan kardiovaskular.

“Kami menemukan cairan elektrik menyebabkan perubahan di dalam sel endothelial yang secara dekat terkait dengan yang terlihat selama perkembangan penyakit kardiovaskular,” ujar Won Hee Lee, seorang mahasiswa pascakedoktoran di Stanford.

Dalam penelitian tersebut, para periset menginvestigasi efek enam rasa cairan elektrik populer—buah-buahan, tembakau, tembakau manis dengan caramel dan vanilla, butterscotch manis, kayu manis dan menthol—dengan level nikotin 0,6 dan 18 miligram per milliliter di sel endothelial yang diambil dari sel iPS manusia. Mereka menemukan, sementara sejumlah cairan cukup beracun terhadap sel endothelial, cairan elektrik berasa kayu manis dan mentol secara signifikan menurunkan kemampuan sel dalam kultur meskin tanpa kehadiran nikotin.

Paparan terhadap cairan elektrik juga meningkatkan level spesies oksigen reaktif—molekul yang bisa menyebabkan kerusakan DNA—dan level molekul yang diasosiasikan dengan kematian sel terprogram. Periset juga menemukan paparan terhadap cairan elektrik rasa kayu manis dan menthol secara signifikan mengganggu kemampuan sel terkultur membentuk struktur tubular mirip kapiler yang terasosiasi dengan pertumbuhan pembuluh darah baru.

Cairan elektrik dengan rasa caramel dan vanilla juga menganggu pertumbuhan, tapi tidak berat. Sel yang terekspos rasa kayu manis dan caramel dan vanilla memperlihatkan peningkatan penyerapan lipoprotein dan lipid—proses yang biasanya diasosiasikan dengan peradangan dan disfungsi endothelial—dan pengurangan kemampuan bermigrasi untuk menyembuhkan luka atau lecet.

Sejumlah efek eksposur terhadap beragam cairan elektrik tergantung pada konsentrasi nikotin. Namun, yang lainnya, seperti migrasi sel dan penurunan kelayakan sel, tergantung pada nikotin, yang mengindikasikan efek kombinasi konsentrasi nikotin dan senyawa rasa.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)