Famtrip Kemenpar Sempurnakan Penerbangan Perdana AirAsia Perth-Lombok
A
A
A
LOMBOK - Transformasi Lombok sebagai Bali baru bakal lebih maksimal dengan hadirnya maskapai AirAsia yang memperlancar aksesibilitas jalur udara. Selain menjadikannya sebagai pusat operasi (hub), AirAsia juga membuka rute baru Perth-Lombok. Di sisi lain, Kemenpar akan mengadakan familiarization trip (Famtrip) sebagai strategi promosi kepada masyarakat Australia.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, peluncuran rute Perth-Lombok secara tidak langsung akan memperkenalkan keelokan pantai-pantai Lombok. Termasuk situs-situs selancar dan penyelaman terbaik. Serta indahnya pemandangan alam dan pegunungan di Lombok kepada puluhan ribu warga Australia.
“Untuk mendukung hal itu, kita juga akan menggelar Famtrip pada 10-12 Juni nanti. Pesertanya antara lain travel writer, dan awak media dari Australia. Ada enam orang yang akan kita ajak dalam kegiatan tersebut,” ujarnya, Kamis (6/6/2019).
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV (Australia, Selandia Baru, dan Oseania) Kemenpar, Edy Wardoyo menambahkan, famtrip sangat efektif untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Cara ini lebih murah ketimbang memasang iklan di luar negeri dan media. Karenanya, Kemenpar sering menggunakan metode tersebut untuk memperkenalkan pariwisata di Indonesia. Termasuk di Lombok nanti.
“Kita akan bawa peserta famtrip mengunjungi Gili Trawangan dan Pantai Senggigi. Kedua destinasi tersebut kami kedepankan karena sejauh ini memang dikenal memiliki pemandangan yang eksotis dan paling banyak dikunjungi wisatawan, mudah-mudahan wisatawan semakin penasaran dengan Lombok dan tertarik untuk mengeksplorasi destinasi lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menjelaskan, penerbangan perdana Perth-Lombok akan dilakukan pada 9 Juni nanti. Pembukaan rute baru tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen AirAsia untuk membuka hub di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Harapannya, ini dapat mempercepat pemulihan pariwisata Lombok pasca gempa 2018 silam.
“Dalam beberapa bulan ke depan, Lombok akan menjadi tujuan wisata yang semakin diminati warga Australia. Apalagi, dengan penerbangan yang relatif singkat dari Perth. Ini merupakan awal pembentukan hub terbaru AirAsia,” ucapnya.
Dendy menjelaskan, pengembangan Lombok sebagai hub AirAsia, sekaligus berperan sebagai katalis untuk pertumbuhan dan persaingan yang sehat di Indonesia. Dengan merangsang pasar melalui harga tiket yang murah, AirAsia ingin memberikan lebih banyak peluang bagi masyarakat Australia dan Indonesia untuk terbang.
“AirAsia menjadi yang terdepan dalam revolusi maskapai berbiaya rendah. Kami memberikan opsi perjalanan yang mudah didapat dengan harga terjangkau. Layanan baru ke Perth-Lombok jelas akan menaikkan posisi AirAsia di pasar Australia,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, kerjasama dengan AirAsia bertujuan mempromosikan penerbangan ke Indonesia melalui kampanye pemasaran bersama di Australia. Ini dilakukan demi meningkatkan jumlah kunjungan wisman Australia ke Indonesia.
Dalam hal ini, Kementerian Pariwisata akan berkontribusi sebesar Rp4,3 miliar. Hal itu bagian dari agreement untuk mendukung kegiatan promosi AirAsia. Sementara AirAsia wajib mendatangkan 15,552 wisatawan melalui rute baru Perth-Lombok. “AirAsia juga berkomitmen meningkatkan jumlah kunjungan wisman Australia lewat penerbangan rute Perth-Denpasar,” bebernya.
Menteri Pariwisata terbaik Asia Pasifik ini menegaskan, kesepakatan pemasaran ini berlaku efektif dari tanggal penandatanganan oleh kedua belah pihak, yakni 2 Mei 2019 hingga 30 November 2019.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, peluncuran rute Perth-Lombok secara tidak langsung akan memperkenalkan keelokan pantai-pantai Lombok. Termasuk situs-situs selancar dan penyelaman terbaik. Serta indahnya pemandangan alam dan pegunungan di Lombok kepada puluhan ribu warga Australia.
“Untuk mendukung hal itu, kita juga akan menggelar Famtrip pada 10-12 Juni nanti. Pesertanya antara lain travel writer, dan awak media dari Australia. Ada enam orang yang akan kita ajak dalam kegiatan tersebut,” ujarnya, Kamis (6/6/2019).
Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional IV (Australia, Selandia Baru, dan Oseania) Kemenpar, Edy Wardoyo menambahkan, famtrip sangat efektif untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Cara ini lebih murah ketimbang memasang iklan di luar negeri dan media. Karenanya, Kemenpar sering menggunakan metode tersebut untuk memperkenalkan pariwisata di Indonesia. Termasuk di Lombok nanti.
“Kita akan bawa peserta famtrip mengunjungi Gili Trawangan dan Pantai Senggigi. Kedua destinasi tersebut kami kedepankan karena sejauh ini memang dikenal memiliki pemandangan yang eksotis dan paling banyak dikunjungi wisatawan, mudah-mudahan wisatawan semakin penasaran dengan Lombok dan tertarik untuk mengeksplorasi destinasi lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan menjelaskan, penerbangan perdana Perth-Lombok akan dilakukan pada 9 Juni nanti. Pembukaan rute baru tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen AirAsia untuk membuka hub di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Harapannya, ini dapat mempercepat pemulihan pariwisata Lombok pasca gempa 2018 silam.
“Dalam beberapa bulan ke depan, Lombok akan menjadi tujuan wisata yang semakin diminati warga Australia. Apalagi, dengan penerbangan yang relatif singkat dari Perth. Ini merupakan awal pembentukan hub terbaru AirAsia,” ucapnya.
Dendy menjelaskan, pengembangan Lombok sebagai hub AirAsia, sekaligus berperan sebagai katalis untuk pertumbuhan dan persaingan yang sehat di Indonesia. Dengan merangsang pasar melalui harga tiket yang murah, AirAsia ingin memberikan lebih banyak peluang bagi masyarakat Australia dan Indonesia untuk terbang.
“AirAsia menjadi yang terdepan dalam revolusi maskapai berbiaya rendah. Kami memberikan opsi perjalanan yang mudah didapat dengan harga terjangkau. Layanan baru ke Perth-Lombok jelas akan menaikkan posisi AirAsia di pasar Australia,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, kerjasama dengan AirAsia bertujuan mempromosikan penerbangan ke Indonesia melalui kampanye pemasaran bersama di Australia. Ini dilakukan demi meningkatkan jumlah kunjungan wisman Australia ke Indonesia.
Dalam hal ini, Kementerian Pariwisata akan berkontribusi sebesar Rp4,3 miliar. Hal itu bagian dari agreement untuk mendukung kegiatan promosi AirAsia. Sementara AirAsia wajib mendatangkan 15,552 wisatawan melalui rute baru Perth-Lombok. “AirAsia juga berkomitmen meningkatkan jumlah kunjungan wisman Australia lewat penerbangan rute Perth-Denpasar,” bebernya.
Menteri Pariwisata terbaik Asia Pasifik ini menegaskan, kesepakatan pemasaran ini berlaku efektif dari tanggal penandatanganan oleh kedua belah pihak, yakni 2 Mei 2019 hingga 30 November 2019.
(akn)