Ini Pertanyaan yang Kerap Ditanyakan Ibu Hamil kepada Dokter Kandungan
A
A
A
JAKARTA - Umumnya ibu hamil memiliki banyak pertanyaan seputar kehamilannya. Saat berkunjung ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan, mereka akan melontarkan beragam pertanyaan. Hal ini tak terlepas dari kekhawatiran ibu, ayah bahkan keluarga besar terhadap kesehatan ibu maupun bayi.
Kendati demikian, ini merupakan hal yang wajar. Terutama ketika sedang hamil muda dan kehamilan pertama. Lantas pertanyaan apa saja yang umumnya ditanyakan ibu hamil kepada dokter kandungan?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Jakarta, dr. Ardiansjah Dara SpoG menjelaskan, pertanyaan yang banyak ditanyakan ibu hamil saat berkonsultasi adalah perihal makanan. Tak sedikit, ibu hamil yang merasa bingung dan khawatir dengan makanan yang boleh dan tidak dimakannya.
Meskipun saat ini sudah banyak informasi kehamilan yang bisa didapatkan dengan mudah, hal ini tidak selalu membantu. Justru dengan semakin banyaknya informasi seputar kehamilan, tak jarang membuat calon orang tua dan orang tua baru bingung mana yang harus diterapkan.
"Kehamilan itu suatu hal yang dinanti-nanti. Banyak yang tanya apa yang boleh dilakukan dan enggak boleh dilakukan. Biasanya diawali makanan," jelas dr. Dara saat acara peluncuran buku Kehamilan Tanpa Galau dan Parenting Tanpa Galau di Gramedia Matraman, Jakarta, Rabu (26/6).
"Ada yang tanya, 'Dok saya makan sate boleh enggak? Boleh. Arangnya gimana?'. Banyak yang takut konsumsi karena berpikir akan mempengaruhi kondisi bayi dalam rahim. Masalahnya kadang-kadang enggak sedikit juga baca di internet yang bertolak belakang kaya enggak boleh makan yang mentah-mentah," tambahnya.
Untuk makanan, dr. Dara menyarankan ibu hamil untuk menghindari makanan mentah. Pasalnya, makanan mentah dinilai dapat meningkatkan risiko ibu hamil untuk terkena penyakit toksoplasma dari binatang kucing.
"Dari kebidanan itu, mentah-mentah takutnya ada paparan dari toksoplasma dari kucing. Kaya sayuran yang dari kebun gitu ya. Kaya karedok itu enggak boleh. Tapi ada yang boleh, sushi. Sushi itu sebenernya enggak apa-apa karena paparan kemungkinan toksoplasma ke seafood lebih kecil. Secara keseluruhan, orang enggak boleh makan mentah," tutupnya.
Kendati demikian, ini merupakan hal yang wajar. Terutama ketika sedang hamil muda dan kehamilan pertama. Lantas pertanyaan apa saja yang umumnya ditanyakan ibu hamil kepada dokter kandungan?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Rumah Sakit Jakarta, dr. Ardiansjah Dara SpoG menjelaskan, pertanyaan yang banyak ditanyakan ibu hamil saat berkonsultasi adalah perihal makanan. Tak sedikit, ibu hamil yang merasa bingung dan khawatir dengan makanan yang boleh dan tidak dimakannya.
Meskipun saat ini sudah banyak informasi kehamilan yang bisa didapatkan dengan mudah, hal ini tidak selalu membantu. Justru dengan semakin banyaknya informasi seputar kehamilan, tak jarang membuat calon orang tua dan orang tua baru bingung mana yang harus diterapkan.
"Kehamilan itu suatu hal yang dinanti-nanti. Banyak yang tanya apa yang boleh dilakukan dan enggak boleh dilakukan. Biasanya diawali makanan," jelas dr. Dara saat acara peluncuran buku Kehamilan Tanpa Galau dan Parenting Tanpa Galau di Gramedia Matraman, Jakarta, Rabu (26/6).
"Ada yang tanya, 'Dok saya makan sate boleh enggak? Boleh. Arangnya gimana?'. Banyak yang takut konsumsi karena berpikir akan mempengaruhi kondisi bayi dalam rahim. Masalahnya kadang-kadang enggak sedikit juga baca di internet yang bertolak belakang kaya enggak boleh makan yang mentah-mentah," tambahnya.
Untuk makanan, dr. Dara menyarankan ibu hamil untuk menghindari makanan mentah. Pasalnya, makanan mentah dinilai dapat meningkatkan risiko ibu hamil untuk terkena penyakit toksoplasma dari binatang kucing.
"Dari kebidanan itu, mentah-mentah takutnya ada paparan dari toksoplasma dari kucing. Kaya sayuran yang dari kebun gitu ya. Kaya karedok itu enggak boleh. Tapi ada yang boleh, sushi. Sushi itu sebenernya enggak apa-apa karena paparan kemungkinan toksoplasma ke seafood lebih kecil. Secara keseluruhan, orang enggak boleh makan mentah," tutupnya.
(nug)