Wayang Guyon Turut Merihakan HUT ke-472 Kota Semarang

Minggu, 30 Juni 2019 - 10:19 WIB
Wayang Guyon Turut Merihakan HUT ke-472 Kota Semarang
Wayang Guyon Turut Merihakan HUT ke-472 Kota Semarang
A A A
Meski disibukkan dengan seabrek aktivitas, kepiawaian Wali Kota (Wako) Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota (Wawako) Hevearita G Rahayu serta para pemain Wayang Guyon dalam lakon Punakawan The Peace Maker yang tampil di Taman Indonesia Kaya, Semarang, Jumat (28/6) malam, terbilang luar biasa.

Sepanjang pertunjukan, pentas seni tradisi dalam rangka HUT ke-472 Kota Semarang, Wako dan jajarannya sukses mengocok perut penonton. Kelucuan, ke konyolan, kekikukan terjadi ketika para pemain yang memerankan tokoh punakawan berubah wujud menjadi tokoh Pandawa, Kresna dan Baladewa.

Kendati wajah dan busana sudah berubah, perilaku dan mentalitas tidak berubah. Mbilung yang berwajah hitam dan penuh bisul memerankan Puntadewa, Togog dengan mulutnya yang lebar menjadi Werkudara, Petruk menjadi Baladewa dan Bagong memerankan Arjuna.

Pementasan semakin menghibur berkat banyolanbanyolan segar para figur publik yang dihadirkan, di antaranya Indy Barends dan Indra Bekti. Hebatnya lagi, meski ada yang lupa dialog, para pemain bisa melakukan improvisasi dengan baik. Hidupnya pergelaran malam itu sebagai bukti seluruh pemain menunjukkan semangat yang besar untuk mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat Kota Semarang.

Selain jajaran Pemerintah Kota Semarang, acara yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan kelompok seni Wayang Orang Bharata dan Tirang Community ini juga melibatkan Wayang Jurnalis dari Kota Semarang, mulai dari reporter, fotografer hingga presenter lintas media.

“Pergelaran Wayang Guyon di Taman Indonesia Kaya ini merupakan salah satu rangkaian dari perayaan HUT Kota Semarang yang jatuh pada 2 Mei kemarin. Segenap jajaran Pemerintah Kota Semarang, rekan jurnalis Semarang, dan kelompok seniman asal Jakarta dan Semarang bekerja sama untuk memberikan sajian yang menghibur bagi masyarakat Kota Semarang.

Ditambah penampilan istimewa dari Indy Barends dan Indra Bekti turut menyemarakkan panggung Taman Indonesia Kaya malam ini,” ujar Wako Hendrar Prihadi. Pergelaran ini juga menjadi acara pembuka dari program Semarang Great Sale (SemarGres) yang dilaksanakan mulai 28 Juni hingga 28 Juli 2019.

Dengan konsep berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Pemerintah Kota berharap rangkaian perayaan HUT Kota Semarang dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Kota Semarang serta melihat keindahan Kota Semarang.

“Terlebih dalam bulan Juli mendatang akan banyak sekali event bertaraf nasional hingga internasional yang digelar di Kota Semarang, mulai Apeksi, Semarang Night Carnival dan pawai budaya, Kejuaraan MXGP of Asia 2019 hingga ASEAN School Games.

Karenanya ini akan menjadi sebuah momentum yang baik untuk semakin banyak menarik kunjungan wisatawan ke Kota Semarang,” kata Hendrar Prihadi. Selama kurang lebih satu setengah jam, Punakawan The Peace Maker yang dalam tradisi dikenal dengan Punakawan Sungging menceritakan liku-liku cinta antara Abimanyu dan Siti Sendari yang dibumbui dengan canda dan romantika.

Sebagaimana motif cerita Panji, di dalam cerita ini ada penyamaran, percintaan, petualangan, konflik, lalu diakhiri dengan akhir yang bahagia. Singkat cerita, seorang Resi bernama Begawan Jolo Watoro memiliki anak pungut, seorang gadis bernama Endang Nirasmara. Keelokan wajahnya mengundang banyak pelamar datang untuk mempersun ting nya. Nirasmara kemudian mengumumkan sebuah sayembara untuk mencari pasangan hidup.

Datanglah para pelamar dari seluruh penjuru negeri, bahkan para konglomerat, saudagar dari Tionghoa dan pedagang dari Arab yang awalnya akan melakukan bisnis di SemarGress (Semarang Great Sale) justru ikut melamar Endang Nirasmara. Prabu Baladewa, Raja Mandura, datang melamar untuk Pangeran Lesmana, Putera Mahkota Astina. Para punakawan, Gareng, Petruk, dan Bagong, juga datang melamar.

Mereka diutus oleh Semar melamar Nirasmara untuk dijodohkan dengan Joko Panandhang, anak pungut Semar. Nirasmara kemudian mengumumkan syarat, siapa pun boleh meminangnya asalkan bisa menghadirkan Pandawa, Kresna, dan Baladewa lengkap dengan pusakanya. Prabu Baladewa segera pergi ke Amarta, di sana ia minta kepada Pandawa dan Kresna untuk membantunya meminjamkan pusaka dan hadir ketika punakawan melapor ke Semar mengenai syarat yang diminta Nirasmara.

Semar lalu memanggil Wisanggeni untuk mencari solusi. Wisanggeni kemudian menyulap para punakawan, Togog dan Mbilung menyamar sebagai Pandawa, Kresna dan Baladewa. Kisah asmara Joko Panandang dan Endang Nirasmara yang tidak lain adalah Abimanyu dan istrinya Siti Sendari serta kelucuan para punakawan dalam membawakan misi kedamaian, inilah yang menggerakkan alur sehingga cerita mengalir lancar dan segar.

Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation Renitasari Adrian mengungkapkan, kerja sama antara Bakti Budaya Djarum Foundation dengan Peme rintah Kota Semarang bukan terbilang baru, bahkan kerja sama itu diwujudkan dengan pemba ngun an Taman Indonesia Kaya sebagai bentuk komitmen dalam memperkenalkan dan meles tarikan kebudayaan Indonesia, khususnya seni pertunjukan kepada generasi muda.

“Taman dengan panggung seni pertunjukan terbuka pertama di Jawa Tengah ini kerap menampilkan ragam pergelaran menarik dari kelompok-kelom pok seni di Semarang dan sekitarnya. Kami berharap, taman yang dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini dapat menjadi ruang publik yang selalu bermanfaat,” ujar Renitasari Adrian.

Indra Bekti yang berperan sebagai Raden Lesmana Mandrakumara mengaku, bukan kali pertama dirinya berpartisipasi di pementasan wayang orang. “Namun pementasan kali ini terasa unik. Saya beradu akting dengan jajaran Pemerintah Kota Semarang dan juga rekan jurnalis Kota Semarang di panggung Taman Indonesia Kaya yang indah ini.

Semoga penampilan saya sebagai Raden Lesmana Mandrakumara dapat menghibur dan menginspirasi para penikmat seni di Semarang,” ujarnya. Hal senada juga disampaikan Indy Barends yang berperan sebagai Dewi Nawangsih. Dia mengaku sangat senang akhirnya dapat tampil di panggung Taman Indonesia Kaya, Semarang dan berpartisipasi dalam pergelaran wayang orang yang juga melibatkan jajaran Pemerintah Kota Semarang dan para jurnalis.

“Terima kasih Bakti Budaya Djarum Foundation karena telah melibatkan saya untuk kembali bermain wayang orang dan melihat keindahan Taman Indonesia Kaya. Terima kasih juga untuk sambutan hangat yang diberikan para penonton Punakawan The Peace Maker malam hari ini,” kata Indy Barends.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5961 seconds (0.1#10.140)