Vaksin HPV Dapat Turunkan Risiko Kanker Serviks

Senin, 01 Juli 2019 - 12:32 WIB
Vaksin HPV Dapat Turunkan...
Vaksin HPV Dapat Turunkan Risiko Kanker Serviks
A A A
NEW DELHI - Sebuah penelitian telah menemukan bahwa penggunaan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) di kalangan anak sekolah di Inggris telah menyebabkan penurunan risiko kanker serviks. Semua siswi di Inggris telah ditawari vaksin HPV pada usia 12 atau 13 sejak 2008 dan akhir tahun ini, program ini akan diperluas ke anak laki-laki pada usia yang sama.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet mengamati program skrining yang melibatkan 60 juta orang di 14 negara dan menemukan tingkat dua untai virus HPV - yang bertanggung jawab atas kanker - turun 83 persen pada anak perempuan berusia 13 hingga 19 tahun setelah lima hingga delapan tahun vaksinasi, dan 66 persen pada wanita berusia 20 hingga 24 tahun.

Seperti dilansir The Indian Express, para peneliti yang dipimpin oleh Laval University di Kanada mengatakan jika jumlah orang yang memiliki vaksinasi tetap tinggi, kanker dapat segera dihilangkan.

Pemimpin studi, Profesor Marc Brisson mengatakan apa yang dikerjakan sekarang adalah mencoba menentukan kapan eliminasi akan terjadi. “Kami tidak memiliki tanggal yang pasti tetapi kami berusaha menentukan kapan itu akan terjadi,” kata Profesor Brisson.

Para ilmuwan Australia memperkirakan mereka dapat menghapus kanker serviks di negara mereka - yang mirip dengan Inggris - dalam beberapa dekade. Seperti diketahui, sekitar 3.200 wanita Inggris didiagnosis menderita penyakit ini setiap tahun, sementara hampir 1.000 meninggal setiap tahunnya.

Dr David Mesher dari Public Health England, menambahkan, "Akan ada waktu di masa depan di mana kita akan melihat tingkat kanker serviks yang sangat rendah,” bebernya.

Tim peneliti juga melihat dampak dari program vaksinasi pada tingkat sel abnormal dan lesi serviks yang dikenal sebagai cervical intraepithelial neoplasia (CIN), yang dapat menjadi tanda peringatan dini kanker serviks. Para peneliti menemukan pengurangan 51 persen pada lesi CIN2 + - salah satu bentuk paling serius - lima hingga sembilan tahun setelah vaksinasi.

"Karena temuan kami, kami percaya bahwa Organisasi Kesehatan Dunia menyerukan tindakan untuk menghilangkan kanker serviks mungkin di banyak negara jika cakupan vaksinasi yang cukup dapat dicapai,” beber Profesor Brisson.

Robert Music, kepala eksekutif di Jo's Cervical Cancer Trust di Inggris, mengatakan penetilian tersebutmenjadi berita yang benar-benar menarik, yang menunjukkan dampak vaksin HPV dalam melindungi kesehatan serviks generasi mendatang.

“Kami beruntung memiliki program vaksinasi HPV di sini di Inggris dan studi ini mendukung peluncuran segera dari vaksin HPV yang netral gender. Studi ini juga menunjukkan kebutuhan mendesak bagi semua negara tanpa program vaksinasi untuk didukung dalam membangun satu," jelas Robert.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0801 seconds (0.1#10.140)