Influenza, Penyakit Saluran Napas Akut yang Mudah Menular
A
A
A
JAKARTA - Influenza merupakan penyakit saluran napas akut yang mudah menular dan virusnya telah menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia. Penularan virus influenza dapat terjadi melalui udara dan percikan ludah akibat kontak langsung dari seseorang yang sudah lebih dulu terinfeksi bisa membuat penyebaran virus tak terbendung.
"Sekali batuk, ribuan virus langsung keluar dari tubuhnya menyebar melalui udara dan menular dengan manusia. Bisa juga ditutup dengan tangan, virus menempel di tangan dan menyebar lewat sentuhan," kata Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. Dr. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K), PhD saat acara Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia dan Tenaga Kesehatan bersama Sanofi di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
"Batuk, bersin, dan berbicara bisa menimbulkan percikan sebesar 10-15 nanometer yang bisa menyebarkan virus secara tidak langsung. Bila terciprat kena mata maka akan menyebabkan mata merah," tambahnya.
Dr. Cissy menjelaskan, influenza paling banyak menyerang pada anak pada usia 4-12 tahun. Anak memiliki potensi influenza musiman sebesar 19,5% di sekolah dan di rumah 3,8%. Jika ada penyakit influenza, sekolah biasanya diliburkan untuk mencegah terjadinya penularan.
"Influenza ini disebabkan oleh virus influenza yang bisa menyebabkan pandemi. Timbulnya penyakit lama yang diderita sehingga menimbulkan gejala berat dan meninggal. Virus influenza ada terdiri dari beberapa jenis yakni a, b, c biasanya yang menyebabkan penyakit berat adalah a, namun b juga bisa berbahaya bagi anak," jelas Dr. Cissy.
"Virus itu mengalami mutasi dan jika bersikulasi dengan udara maka bisa menyebabkan pandemi. Pembawaannya bisa dari orang luar negeri yang naik ke pesawat," lanjutnya. (Baca juga: 3 Barang Rumah Tangga yang Memicu Penyakit Berbahaya ).
Sementara, data WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian per tahun dan sebanyak 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan.
Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.
"Influenza menjadi penyakit yang perlu diperhatikan karena transmisinya 5-10% untuk dewasa sementara 20-30% untuk anak kecil. Yang berisiko adalah wanita hamil, anak anak, lansia, penderita penyakit kronik dan pekerja kesehatan. Jika 80% orang diimunisasi maka penyebaran juga akan menjadi kecil," tandasnya.
"Sekali batuk, ribuan virus langsung keluar dari tubuhnya menyebar melalui udara dan menular dengan manusia. Bisa juga ditutup dengan tangan, virus menempel di tangan dan menyebar lewat sentuhan," kata Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Prof. Dr. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K), PhD saat acara Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia dan Tenaga Kesehatan bersama Sanofi di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
"Batuk, bersin, dan berbicara bisa menimbulkan percikan sebesar 10-15 nanometer yang bisa menyebarkan virus secara tidak langsung. Bila terciprat kena mata maka akan menyebabkan mata merah," tambahnya.
Dr. Cissy menjelaskan, influenza paling banyak menyerang pada anak pada usia 4-12 tahun. Anak memiliki potensi influenza musiman sebesar 19,5% di sekolah dan di rumah 3,8%. Jika ada penyakit influenza, sekolah biasanya diliburkan untuk mencegah terjadinya penularan.
"Influenza ini disebabkan oleh virus influenza yang bisa menyebabkan pandemi. Timbulnya penyakit lama yang diderita sehingga menimbulkan gejala berat dan meninggal. Virus influenza ada terdiri dari beberapa jenis yakni a, b, c biasanya yang menyebabkan penyakit berat adalah a, namun b juga bisa berbahaya bagi anak," jelas Dr. Cissy.
"Virus itu mengalami mutasi dan jika bersikulasi dengan udara maka bisa menyebabkan pandemi. Pembawaannya bisa dari orang luar negeri yang naik ke pesawat," lanjutnya. (Baca juga: 3 Barang Rumah Tangga yang Memicu Penyakit Berbahaya ).
Sementara, data WHO (World Health Organization) menyebutkan bahwa influenza menyebabkan 500.000 kematian per tahun dan sebanyak 70% dari kasus kematian tersebut dialami oleh lansia. Sayangnya, influenza kerap dianggap sebagai penyakit ringan.
Komplikasi akibat influenza pun dapat terjadi pada kelompok berisiko tinggi yaitu anak-anak, orang lanjut usia (lansia) di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, dan ibu hamil.
"Influenza menjadi penyakit yang perlu diperhatikan karena transmisinya 5-10% untuk dewasa sementara 20-30% untuk anak kecil. Yang berisiko adalah wanita hamil, anak anak, lansia, penderita penyakit kronik dan pekerja kesehatan. Jika 80% orang diimunisasi maka penyebaran juga akan menjadi kecil," tandasnya.
(tdy)