Wanita Hamil Harus Waspadai Musim Panas
A
A
A
JAKARTA - Tidak ada yang suka dengan cuaca panas dan itu bisa sangat berisiko bagi wanita hamil. Terlalu panas dapat menyebabkan dehidrasi yang berisiko pada kehamilan. Jadi, sangat penting untuk tetap terhidrasi bagi mereka yang tengah mengandung.
Ibu hamil juga berisiko terkena hipertermia, setelah demam atau akibat cuaca panas yang berlebihan di luar ruangan. Beberapa penelitian mengaitkan suhu yang lebih hangat dengan peningkatan risiko kematian bayi, kelahiran prematur dan berat lahir rendah pada bayi.
Berdasarkan studi yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal (CMAJ), suaca panas bisa memicu diabetes gestasional tiga persen lebih tinggi, utamanya pada bulan-bulan sebelum melahirkan.
Apa itu diabetes gestasional? Diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang berkembang selama kehamilan dan biasanya merupakan kondisi sementara. Tetapi wanita yang mengalami masalah ini berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari.
Sebuah studi baru-baru ini mengaitkan diabetes gestasional dengan depresi pascapersalinan. Diabetes gestasional juga meningkatkan risiko bayi mengalami berat lahir berlebihan, kelahiran prematur, dan diabetes tipe 2 pada usia lanjut. (Baca juga: BTS Pecahkan Rekor Penjualan Celine Dion Selama 24 Tahun ).
Sementara, kehamilan di musim dingin dinilai lebih baik. Studi menunjukkan bahwa paparan suhu dingin meningkatkan sensitivitas insulin dan mengaktifkan jaringan lemak tubuh. Lemak coklat tidak seperti jenis lemak lainnya membantu Anda membakar kalori dan melindungi Anda dari kondisi metabolisme seperti diabetes dan obesitas.
Dalam studi yang melibatkan 4.00 ribu wanita yang tinggal di Kanada di daerah dengan fluktuasi suhu mencatat, selama 12 tahun para wanita ini melahirkan lebih dari 5.55.000 anak. Para peneliti mengamati suhu rata-rata 30 hari sebelum wanita-wanita ini melahirkan. Mereka menemukan bahwa wanita yang terpapar suhu terlalu dingin memiliki risiko diabetes gestasional 4,6 persen dibandingkan dengan 7,7 persen di antara mereka yang terpapar suhu panas.
Berdasarkan temuan penelitian, dapat dikatakan bahwa wanita yang hamil di iklim yang lebih hangat lebih berisiko terkena diabetes gestasional. Studi ini tidak termasuk informasi tentang BMI, penambahan berat badan, aktivitas fisik dan diet para wanita yang terlibat dalam penelitian ini.
Namun, saat hamil di musim panas, wanita dapat melindungi diri dari diabetes gestasional dengan mengikuti strategi yang terbukti menurunkan risiko diabetes gestasional.
Ibu hamil juga berisiko terkena hipertermia, setelah demam atau akibat cuaca panas yang berlebihan di luar ruangan. Beberapa penelitian mengaitkan suhu yang lebih hangat dengan peningkatan risiko kematian bayi, kelahiran prematur dan berat lahir rendah pada bayi.
Berdasarkan studi yang diterbitkan di Canadian Medical Association Journal (CMAJ), suaca panas bisa memicu diabetes gestasional tiga persen lebih tinggi, utamanya pada bulan-bulan sebelum melahirkan.
Apa itu diabetes gestasional? Diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang berkembang selama kehamilan dan biasanya merupakan kondisi sementara. Tetapi wanita yang mengalami masalah ini berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari.
Sebuah studi baru-baru ini mengaitkan diabetes gestasional dengan depresi pascapersalinan. Diabetes gestasional juga meningkatkan risiko bayi mengalami berat lahir berlebihan, kelahiran prematur, dan diabetes tipe 2 pada usia lanjut. (Baca juga: BTS Pecahkan Rekor Penjualan Celine Dion Selama 24 Tahun ).
Sementara, kehamilan di musim dingin dinilai lebih baik. Studi menunjukkan bahwa paparan suhu dingin meningkatkan sensitivitas insulin dan mengaktifkan jaringan lemak tubuh. Lemak coklat tidak seperti jenis lemak lainnya membantu Anda membakar kalori dan melindungi Anda dari kondisi metabolisme seperti diabetes dan obesitas.
Dalam studi yang melibatkan 4.00 ribu wanita yang tinggal di Kanada di daerah dengan fluktuasi suhu mencatat, selama 12 tahun para wanita ini melahirkan lebih dari 5.55.000 anak. Para peneliti mengamati suhu rata-rata 30 hari sebelum wanita-wanita ini melahirkan. Mereka menemukan bahwa wanita yang terpapar suhu terlalu dingin memiliki risiko diabetes gestasional 4,6 persen dibandingkan dengan 7,7 persen di antara mereka yang terpapar suhu panas.
Berdasarkan temuan penelitian, dapat dikatakan bahwa wanita yang hamil di iklim yang lebih hangat lebih berisiko terkena diabetes gestasional. Studi ini tidak termasuk informasi tentang BMI, penambahan berat badan, aktivitas fisik dan diet para wanita yang terlibat dalam penelitian ini.
Namun, saat hamil di musim panas, wanita dapat melindungi diri dari diabetes gestasional dengan mengikuti strategi yang terbukti menurunkan risiko diabetes gestasional.
(tdy)