NTT Diminta Maksimalkan Potensi di Pasific Exposition 2019
A
A
A
JAKARTA - Sebagai wakil Indonesia, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan tampil maksimal dalam perhelatan Pacific Exposition 2019. Kegiatan yang akan digelar di Auckland tersebut, rencananya berlangsung tanggal 11-14 Juli mendatang.
Indonesia sendiri mengirimkan lima perwakilan pada Pacific Exposition 2019. Selain NTT, ditunjuk pula Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Untuk setiap peserta telah disiapkan stan masing-masing dengan ukuran 4x4 meter.
“Semua peserta bisa menjual segenap potensi yang dimiliki daerahnya. Terutama perdagangan dan investasi,” kata Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, baru-baru ini.
Tantowi menyebut, NTT punya peluang untuk menarik minat masyarakat Pasifik. Terlebih, wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste ini memiliki destinasi tingkat dunia yaitu Labuan Bajo. Kawasan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat ini terbukti mampu menarik wisatawan dari berbagai penjuru.
“Labuan Bajo sudah menjadi pusat pariwisata. Di sini, wisatawan bisa mengunjungi sejumlah destinasi. Antara lain Pantai Pede, Pantai Gorontalo, Puncak Waringin, Gua Batu Cermin, Pantai Wae Cicu, dan Pulau Bidadari. Termasuk Taman Nasional Komodo, dimana wisatawan bisa melihat reptil raksasa yaitu komodo,” bebernya.
Selain pusat pariwisata, Labuan Bajo juga menjadi pusat perdagangan. Sejak dulu, daerah ini merupakan tempat berlabuhnya para pedagang dari Makassar. Karenanya, dibangunlah Dermaga Ferry, Pelabuhan PELNI, dan Bandar Udara Komodo.
Diakui Tantowi, Kementerian Pariwisata memang tengah giat mempromosikan sembilan destinasi wisata unggulan di Indonesia, yang disebut Bali Baru. Tiga di antaranya berada di Indonesia Timur yaitu Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo.
“Kawasan Pasifik akan menjadi destinasi lengkap yang sulit ditandingi. Terlebih jika ditambah dengan Labuan Bajo dan Komodo di NTT, wisata musik di Maluku, serta keindahan Raja Ampat. Ini luar biasa,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Pacific Exposition 2019 akan diikuti 20 negara. Di samping Indonesia, antara lain ada Australia, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru, Solomon Islands, dan Tuvalu.
Beragam produk dan peluang investasi serta keelokan masing-masing negara akan dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Atraksi dan pertunjukan yang ditampilkan sepanjang acara, diyakini mampu menarik pengunjung sedikitnya 5.000 orang.
“Pacific Exposition adalah pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di kawasan Pasifik. Kegiatan ini diinisiasi Indonesia dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia. Ini adalah manifestasi dari keinginan kita untuk meningkatkan presensi di kawasan yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh,” ungkapnya.
Kegiatan Pasific Exposition akan diawali dengan Tourism Forum berupa seminar pariwisata dengan tema ‘Menuju Pasar Tunggal Pasifik’. Pada kesempatan itu, Menpar Arief Yahya akan tampil sebagai pembicara.
Indonesia sendiri mengirimkan lima perwakilan pada Pacific Exposition 2019. Selain NTT, ditunjuk pula Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Untuk setiap peserta telah disiapkan stan masing-masing dengan ukuran 4x4 meter.
“Semua peserta bisa menjual segenap potensi yang dimiliki daerahnya. Terutama perdagangan dan investasi,” kata Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya, baru-baru ini.
Tantowi menyebut, NTT punya peluang untuk menarik minat masyarakat Pasifik. Terlebih, wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste ini memiliki destinasi tingkat dunia yaitu Labuan Bajo. Kawasan yang berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat ini terbukti mampu menarik wisatawan dari berbagai penjuru.
“Labuan Bajo sudah menjadi pusat pariwisata. Di sini, wisatawan bisa mengunjungi sejumlah destinasi. Antara lain Pantai Pede, Pantai Gorontalo, Puncak Waringin, Gua Batu Cermin, Pantai Wae Cicu, dan Pulau Bidadari. Termasuk Taman Nasional Komodo, dimana wisatawan bisa melihat reptil raksasa yaitu komodo,” bebernya.
Selain pusat pariwisata, Labuan Bajo juga menjadi pusat perdagangan. Sejak dulu, daerah ini merupakan tempat berlabuhnya para pedagang dari Makassar. Karenanya, dibangunlah Dermaga Ferry, Pelabuhan PELNI, dan Bandar Udara Komodo.
Diakui Tantowi, Kementerian Pariwisata memang tengah giat mempromosikan sembilan destinasi wisata unggulan di Indonesia, yang disebut Bali Baru. Tiga di antaranya berada di Indonesia Timur yaitu Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo.
“Kawasan Pasifik akan menjadi destinasi lengkap yang sulit ditandingi. Terlebih jika ditambah dengan Labuan Bajo dan Komodo di NTT, wisata musik di Maluku, serta keindahan Raja Ampat. Ini luar biasa,” tegasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Pacific Exposition 2019 akan diikuti 20 negara. Di samping Indonesia, antara lain ada Australia, Caledonia Baru, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, Nieu, Palau, Papua Nugini, Samoa, Selandia Baru, Solomon Islands, dan Tuvalu.
Beragam produk dan peluang investasi serta keelokan masing-masing negara akan dipamerkan dalam kegiatan tersebut. Atraksi dan pertunjukan yang ditampilkan sepanjang acara, diyakini mampu menarik pengunjung sedikitnya 5.000 orang.
“Pacific Exposition adalah pameran dagang, investasi dan pariwisata untuk negara-negara di kawasan Pasifik. Kegiatan ini diinisiasi Indonesia dan didukung sepenuhnya oleh Selandia Baru dan Australia. Ini adalah manifestasi dari keinginan kita untuk meningkatkan presensi di kawasan yang selama ini belum mendapatkan perhatian penuh,” ungkapnya.
Kegiatan Pasific Exposition akan diawali dengan Tourism Forum berupa seminar pariwisata dengan tema ‘Menuju Pasar Tunggal Pasifik’. Pada kesempatan itu, Menpar Arief Yahya akan tampil sebagai pembicara.
(alf)