Guido Palau Penata Rambut Favorit Selebriti
A
A
A
DI setiap peragaan busana, selain baju, tatanan rambut juga menjadi perhatian.
Guido Palau menjadi hairstylist yang sering dipercaya para desainer untuk menciptakan gaya rambut kekinian. Guido Palau lahir pada 4 Februari 1962 di Dorset, Inggris.
Laki-laki yang akrab disapa Guido ini tumbuh dalam keluarga keturunan Anglo-Spanyol. Tumbuh di pedesaan barat daya London, ia adalah putra keempat dari seorang ayah keturunan Spanyol dan seorang ibu keturunan Inggris.
Guido berkeliling Eropa setelah lulus sekolah menengah. Dia kemudian kembali ke London untuk bekerja di Vidal Sassoon Salon. Namun, kariernya di salon tidak berumur panjang.
“Suatu hari saya mengisi lembar janji temu rahasia dengan nama-nama terkenal, seperti Barbra Streisan. Saya ketahuan dan dipecat. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan pernah menjadi penata rambut,” ujar Guido, seperti dilansir Vogue.com.
Kejadian ini menyebabkan Guido mengevaluasi kembali kariernya. Dia pun menganggap pekerjaannya lebih serius dan lebih profesional.
Setelah bekerja di banyak salon rambut, ia memutuskan bahwa hasratnya adalah penataan rambut untuk sesi pemotretan dan peragaan busana.
Titik balik awal dalam karier Guido adalah ketika menata gaya rambut model di video musik George Michael. Video musik ini menampilkan supermodel, termasuk Naomi Campbell, Linda Evangelista, Christy Turlington, Tatjana Patitz, dan Cindy Crawford.
“Saya mulai pada tahun 1984. Gaya jalanan baru saja terjadi, dengan majalah seperti i-D dan The Face yang memopulerkannya. Alexander McQueen dan John Galliano adalah orang-orang kreatif di London yang memopulerkan gaya itu,” ujar Guido.
Pada awal tahun 1990-an, tepat ketika era supermodel berakhir dan momen grunge akan segera terjadi, Guido mulai bekerja dengan fotografer David Sims. Hasil kolaborasi David dan Guido menuai kesuksesan.
“Calvin Klein tertarik dengan pekerjaan kami. Akhirnya keduanya menata rambut dan memotret James King dan Kate Moss untuk kampanye iklan,” ujar Guido. Sukses dengan kampanye iklan, Guido diminta Calvin Klein untuk menjadi penata rambut di peragaan busana musim gugur 1994.
“Kesuksesan peragaan busana Calvin Klein membawa perhatian global. Saya menerima lebih banyak pekerjaan kelas atas seperti mengerjakan kampanye Versacecamp pada tahun 1996 dengan Richard Avedon,” ujar Guido.
Guido bersama dengan teman dekatnya, penata rias, Diane Kendal, dianggap sebagai kekuatan utama di balik gerakan grunge pertengahan 1990-an. Bahkan, Guido disebut oleh British Vogue sebagai penata rambut paling laris di dunia.
Guido secara teratur berkolaborasi dengan fotografer fashion Steven Meisel dan terus bekerja sama dengan David Sims. Karyanya ditampilkan secara teratur di majalah Vogue, Love, V, dan W Italia. Setiap musim ia menciptakan tampilan rambut untuk lebih dari 30 peragaan busana.
“Berada di industri kreatif, selalu ada tanggung jawab untuk membuat laki-laki, perempuan, dan semua orang terlihat cantik, tetapi saya selalu mencoba untuk melihat hal-hal yang tidak tradisional konvensional. Saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai tradisional.
Jadi, saya selalu ingin mengambil antihero di rambut dan merayakannya,” ujar Guido. Selama 25 tahun terakhir, Guido telah menjadi salah satu penata rambut yang paling dicari di dunia fashion.
Gaya rambut ciptaannya terlihat di landasan pacu rumah mode, termasuk Prada, Balenciaga, Marc Jacobs, Lanvin, Alexander Wang, Calvin Klein, Versace, Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Ralph Lauren, dan Alexander McQueen.
“Dia seorang seniman dan semua orang tahu bahwa dia bertanggung jawab atas beberapa penampilan paling ikonik dan gaya inovatif,” kata Alex Bedia, direktur gaya untuk Women’s Wear Daily. Meski sudah puluhan tahun bekerja dengan desainer ternama, Guiso selalu terbuka untuk bekerja dengan desainer muda.
Belum lama ini dia bekerja dengan Virgil Abloh di peragaan busana laki-laki Louis Vuitton. Hal ini menjadi tantangan yang sangat menarik bagi Guido.
“Saya sudah bekerja dengan Vuitton selama bertahun-tahun, tetapi Virgil Abloh adalah desainer baru bagi saya sehingga sangat menyenangkan untuk menjadi bagian dari proses kreatifnya. Saya selalu sangat tersanjung untuk diminta oleh talenta baru untuk menjadi bagian dari perjalanan kreatif mereka,” kata Guido. (Dwi Nur Ratnaningsih)
Guido Palau menjadi hairstylist yang sering dipercaya para desainer untuk menciptakan gaya rambut kekinian. Guido Palau lahir pada 4 Februari 1962 di Dorset, Inggris.
Laki-laki yang akrab disapa Guido ini tumbuh dalam keluarga keturunan Anglo-Spanyol. Tumbuh di pedesaan barat daya London, ia adalah putra keempat dari seorang ayah keturunan Spanyol dan seorang ibu keturunan Inggris.
Guido berkeliling Eropa setelah lulus sekolah menengah. Dia kemudian kembali ke London untuk bekerja di Vidal Sassoon Salon. Namun, kariernya di salon tidak berumur panjang.
“Suatu hari saya mengisi lembar janji temu rahasia dengan nama-nama terkenal, seperti Barbra Streisan. Saya ketahuan dan dipecat. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan pernah menjadi penata rambut,” ujar Guido, seperti dilansir Vogue.com.
Kejadian ini menyebabkan Guido mengevaluasi kembali kariernya. Dia pun menganggap pekerjaannya lebih serius dan lebih profesional.
Setelah bekerja di banyak salon rambut, ia memutuskan bahwa hasratnya adalah penataan rambut untuk sesi pemotretan dan peragaan busana.
Titik balik awal dalam karier Guido adalah ketika menata gaya rambut model di video musik George Michael. Video musik ini menampilkan supermodel, termasuk Naomi Campbell, Linda Evangelista, Christy Turlington, Tatjana Patitz, dan Cindy Crawford.
“Saya mulai pada tahun 1984. Gaya jalanan baru saja terjadi, dengan majalah seperti i-D dan The Face yang memopulerkannya. Alexander McQueen dan John Galliano adalah orang-orang kreatif di London yang memopulerkan gaya itu,” ujar Guido.
Pada awal tahun 1990-an, tepat ketika era supermodel berakhir dan momen grunge akan segera terjadi, Guido mulai bekerja dengan fotografer David Sims. Hasil kolaborasi David dan Guido menuai kesuksesan.
“Calvin Klein tertarik dengan pekerjaan kami. Akhirnya keduanya menata rambut dan memotret James King dan Kate Moss untuk kampanye iklan,” ujar Guido. Sukses dengan kampanye iklan, Guido diminta Calvin Klein untuk menjadi penata rambut di peragaan busana musim gugur 1994.
“Kesuksesan peragaan busana Calvin Klein membawa perhatian global. Saya menerima lebih banyak pekerjaan kelas atas seperti mengerjakan kampanye Versacecamp pada tahun 1996 dengan Richard Avedon,” ujar Guido.
Guido bersama dengan teman dekatnya, penata rias, Diane Kendal, dianggap sebagai kekuatan utama di balik gerakan grunge pertengahan 1990-an. Bahkan, Guido disebut oleh British Vogue sebagai penata rambut paling laris di dunia.
Guido secara teratur berkolaborasi dengan fotografer fashion Steven Meisel dan terus bekerja sama dengan David Sims. Karyanya ditampilkan secara teratur di majalah Vogue, Love, V, dan W Italia. Setiap musim ia menciptakan tampilan rambut untuk lebih dari 30 peragaan busana.
“Berada di industri kreatif, selalu ada tanggung jawab untuk membuat laki-laki, perempuan, dan semua orang terlihat cantik, tetapi saya selalu mencoba untuk melihat hal-hal yang tidak tradisional konvensional. Saya tidak pernah menganggap diri saya sebagai tradisional.
Jadi, saya selalu ingin mengambil antihero di rambut dan merayakannya,” ujar Guido. Selama 25 tahun terakhir, Guido telah menjadi salah satu penata rambut yang paling dicari di dunia fashion.
Gaya rambut ciptaannya terlihat di landasan pacu rumah mode, termasuk Prada, Balenciaga, Marc Jacobs, Lanvin, Alexander Wang, Calvin Klein, Versace, Louis Vuitton, Yves Saint Laurent, Ralph Lauren, dan Alexander McQueen.
“Dia seorang seniman dan semua orang tahu bahwa dia bertanggung jawab atas beberapa penampilan paling ikonik dan gaya inovatif,” kata Alex Bedia, direktur gaya untuk Women’s Wear Daily. Meski sudah puluhan tahun bekerja dengan desainer ternama, Guiso selalu terbuka untuk bekerja dengan desainer muda.
Belum lama ini dia bekerja dengan Virgil Abloh di peragaan busana laki-laki Louis Vuitton. Hal ini menjadi tantangan yang sangat menarik bagi Guido.
“Saya sudah bekerja dengan Vuitton selama bertahun-tahun, tetapi Virgil Abloh adalah desainer baru bagi saya sehingga sangat menyenangkan untuk menjadi bagian dari proses kreatifnya. Saya selalu sangat tersanjung untuk diminta oleh talenta baru untuk menjadi bagian dari perjalanan kreatif mereka,” kata Guido. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)