Chef Internasional Diperkenalkan dengan Street Food dan Pasar Tradisional Bali
A
A
A
DENPASAR - Restaurant Famtrip yang digelar Kementerian Pariwisata benar-benar menampilkan kuliner Indonesia secara utuh. Sejumlah chef internasional asal London, diajak menikmati street food dan pasar tradisional.
Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata Vita Datau, Jumat (12/7/2019), para Chef mengikuti Denpasar Day Foodie Tour bersama Good Indonesian Food. “Selama 4,5 jam, mereka berjalan kaki hingga merasakan serunya naik ojek. Para chef mengelilingi kota Denpasar yang sarat sejarah,” ujar Vita Datau, Senin (15/7/2019).
Saat mengikuti street food, mereka merasakan lebih dari tujuh menu Populer street food Denpasar. Ada Soto, Nasi Goreng, Bakso, Sate, Kopi, Serombotan, Bubur Manis, Rendang hingga tipat tahu.
Tak hanya itu, para chef juga mengunjungi pasar Badung. Mereka mempelajari berbagai bahan makanan lokal Bali dan Indonesia dijajakan. Pelajaran itu didapat langsung dari para pedagang sebagai bagian dari ekosistem gastronomi.
“Di akhir kegiatan, mereka sangat terpesona dan terkagum-kagum. Karena, tidak menyangka Indonesia menyimpan berjuta pesona kuliner dan bahan dasar lokal yang luar biasa,” terangnya.
Menurut Vita, para chef mengatakan hidangan Indonesia sangat menginspirasi. Daya tarik kuliner ini bisa menyihir para tamu di restoran mereka. Chef-chef asal London ini juga sangat yakin konsep kuliner street food yg disajikan secara menarik bisa membuat tamu-tamu mereka berkunjung ke Indonesia.
Pernyataan itu bukannya tanpa alasan. Sebab, fenomena ini sudah sangat sering terjadi di restoran mereka. Para tamu kerap memutuskan berkunjung ke destinasi di Asia karena terpesona oleh masakan yang telah mereka kembangkan.
“Dan mereka yakin, setelah perjalanan ini dimana kemudian mereka menyajikan masakan khas Indonesia, tamu-tamu di restoran mereka akan tertarik pergi ke Indonesia! Dan ini memang tujuan kita,” terang Vita Datau.
Konsep street food sendiri sedang naik daun di Inggris. Dan Asia adalah tempat paling tepat untuk merasakan street food. Termasuk Indonesia tentunya yang walaupun food safety dan higienis harus ditingkatkan.
“Landsekap kuliner dunia, terutama di Inggris Raya, beberapa tahun belakangan ini berubah drastis. Street food kini menjadi primadona. Terutama di kalangan milenial,” paparnya.
Para peserta Restaurant Famtrip Wonderful Indonesia sangat menyukai pengalaman street food. Karena, merepresentasikan pengalaman makan di destinasi yang sangat otentik. Serta dekat dengan kehidupan masyarakat lokal.
Vita menambahkan, hal ini menjadi inspirasi berbagai chef di dunia untuk dapat menyajikan masakan street food di restoran mereka.
“Berbicara tentang street food, Indonesia memiliki segudang destinasi street food. Destinasi yang sangat mempesona, termasuk di Denpasar Bali. Hanya saja, mereka sering mengalami kesulitan untuk mengakses street food terbaik di Indonesia. Karena keterbatasan informasi yang tersedia dalam Bahasa Inggris,” kata Vita.
Masalah ini ditangkap dengan baik oleh Good Indonesian Food, sebuah gastronomic tourism activities operator terbesar di Indonesia. Good Indonesian Food senantiasa membantu foodies dunia dalam mengeksplorasi kekayaan kuliner lokal Indonesia.
Salah satu produk dari Good Indonesian Food yang telah menjadi primadona para wisatawan mancanegara sejak 3 tahun yang lalu adalah Denpasar Day Foodie Tour bersama Local Foodie Buddy. Dengan alasan itulah maka Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Good Indonesian Food.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol kegiatan ini. Sebab, Restaurant Famtrip ini menjadi cara yang tidak biasa untuk mengangkat kuliner Indonesia ke mancanegara.
“Salah satu masalah kita adalah belum ada kuliner nasional. Kenapa? Karena kuliner yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Dan semuanya berkualitas serta enak,” papar Menpar Arief Yahya.
Dengan kegiatan ini, chef internasional akan melihat dan merasakan langsung kekayaan cita rasa otentik kuliner Indonesia. “Dengan jenisnya yang beragam, kita harapkan kuliner Indonesia akan banyak bertebaran di mancanegara. Khususnya di London, kota asal para Chef peserta famtrip. Dan harapan kita lebih banyak kuliner Indonesia yang go international, selain rendang,” paparnya.
Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Belanja dan Kuliner Kementerian Pariwisata Vita Datau, Jumat (12/7/2019), para Chef mengikuti Denpasar Day Foodie Tour bersama Good Indonesian Food. “Selama 4,5 jam, mereka berjalan kaki hingga merasakan serunya naik ojek. Para chef mengelilingi kota Denpasar yang sarat sejarah,” ujar Vita Datau, Senin (15/7/2019).
Saat mengikuti street food, mereka merasakan lebih dari tujuh menu Populer street food Denpasar. Ada Soto, Nasi Goreng, Bakso, Sate, Kopi, Serombotan, Bubur Manis, Rendang hingga tipat tahu.
Tak hanya itu, para chef juga mengunjungi pasar Badung. Mereka mempelajari berbagai bahan makanan lokal Bali dan Indonesia dijajakan. Pelajaran itu didapat langsung dari para pedagang sebagai bagian dari ekosistem gastronomi.
“Di akhir kegiatan, mereka sangat terpesona dan terkagum-kagum. Karena, tidak menyangka Indonesia menyimpan berjuta pesona kuliner dan bahan dasar lokal yang luar biasa,” terangnya.
Menurut Vita, para chef mengatakan hidangan Indonesia sangat menginspirasi. Daya tarik kuliner ini bisa menyihir para tamu di restoran mereka. Chef-chef asal London ini juga sangat yakin konsep kuliner street food yg disajikan secara menarik bisa membuat tamu-tamu mereka berkunjung ke Indonesia.
Pernyataan itu bukannya tanpa alasan. Sebab, fenomena ini sudah sangat sering terjadi di restoran mereka. Para tamu kerap memutuskan berkunjung ke destinasi di Asia karena terpesona oleh masakan yang telah mereka kembangkan.
“Dan mereka yakin, setelah perjalanan ini dimana kemudian mereka menyajikan masakan khas Indonesia, tamu-tamu di restoran mereka akan tertarik pergi ke Indonesia! Dan ini memang tujuan kita,” terang Vita Datau.
Konsep street food sendiri sedang naik daun di Inggris. Dan Asia adalah tempat paling tepat untuk merasakan street food. Termasuk Indonesia tentunya yang walaupun food safety dan higienis harus ditingkatkan.
“Landsekap kuliner dunia, terutama di Inggris Raya, beberapa tahun belakangan ini berubah drastis. Street food kini menjadi primadona. Terutama di kalangan milenial,” paparnya.
Para peserta Restaurant Famtrip Wonderful Indonesia sangat menyukai pengalaman street food. Karena, merepresentasikan pengalaman makan di destinasi yang sangat otentik. Serta dekat dengan kehidupan masyarakat lokal.
Vita menambahkan, hal ini menjadi inspirasi berbagai chef di dunia untuk dapat menyajikan masakan street food di restoran mereka.
“Berbicara tentang street food, Indonesia memiliki segudang destinasi street food. Destinasi yang sangat mempesona, termasuk di Denpasar Bali. Hanya saja, mereka sering mengalami kesulitan untuk mengakses street food terbaik di Indonesia. Karena keterbatasan informasi yang tersedia dalam Bahasa Inggris,” kata Vita.
Masalah ini ditangkap dengan baik oleh Good Indonesian Food, sebuah gastronomic tourism activities operator terbesar di Indonesia. Good Indonesian Food senantiasa membantu foodies dunia dalam mengeksplorasi kekayaan kuliner lokal Indonesia.
Salah satu produk dari Good Indonesian Food yang telah menjadi primadona para wisatawan mancanegara sejak 3 tahun yang lalu adalah Denpasar Day Foodie Tour bersama Local Foodie Buddy. Dengan alasan itulah maka Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Good Indonesian Food.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memberikan acungan jempol kegiatan ini. Sebab, Restaurant Famtrip ini menjadi cara yang tidak biasa untuk mengangkat kuliner Indonesia ke mancanegara.
“Salah satu masalah kita adalah belum ada kuliner nasional. Kenapa? Karena kuliner yang dimiliki Indonesia sangat banyak. Dan semuanya berkualitas serta enak,” papar Menpar Arief Yahya.
Dengan kegiatan ini, chef internasional akan melihat dan merasakan langsung kekayaan cita rasa otentik kuliner Indonesia. “Dengan jenisnya yang beragam, kita harapkan kuliner Indonesia akan banyak bertebaran di mancanegara. Khususnya di London, kota asal para Chef peserta famtrip. Dan harapan kita lebih banyak kuliner Indonesia yang go international, selain rendang,” paparnya.
(alf)