Bens Leo Miliki Banyak Kenangan dengan Mendiang Arswendo
A
A
A
JAKARTA - Jurnalis yang juga diakui sebagai pengamat musik, Bens Leo merasa sangat kehilangan dengan kepergian penulis yang juga wartawan Arswendo Atmowiloto. Banyak kenangan dan teladan yang sangat diingat Bens Leo dari mendiang Arswendo.
Menurut Bens Leo, Arswendo merupakan orang yang sangat asyik dan kalau berbicara ceplas-ceplos, serta suka bercanda. "Interest pada politik tapi tidak tercebur langsung ke organisasi partai, akhirnya Mas Wendo banyak dipakai sebagai narasumber termasuk di TV," sambungnya ketika ditemui SINDO di Jakarta, Jumat (19/7) malam.
Selain itu, Bens Leo juga mengenal Arswendo sebagai seorang yang pekerja keras, terutama di bidang penulisan skenario buat film dan sinetron. "Mas Wendo juga jadi role model jurnalis yang penulis buku atau skenario itu. Wendo juga biasa menulis lagu dan cerita buat sinetron/film seperti Keluarga Cemara," ujarnya.
"Punya usaha penerbitan media, infotainment, membuat sinetron adalah kreativitas lainnya di bidang bisnis. Pantas ditiru jika kita mampu," pria bernama lengkap Benny Hadi Utomo itu menambahkan.
Bens Leo pun mengungkapkan salah satu kekecewaan yang pernah dirasakan Arswendo semasa hidupnya. "Belakangan Mas Wendo kecewa skenarionya untuk rencana film Koes Bersaudara/Koes Plus gagal dieksekusi keluarga Koeswoyo sendiri. Dianggap kurang pas," terang Bens Leo.
Sementara pengalaman paling berkesan yang pernah dirasakan Bens Leo bersama mendiang Arswendo adalah menjadi juri musik di Bandung.
"Dijemput panitia pagi hari dari Jakarta menuju Bandung, dengan bercanda dia bilang, 'Soal penjurian band saya harus belajar dari sampeyan, nanti nyontek penjuriannya ya'. Pasti itu gaya merendahnya Mas Wendo, karena saya yakin di dunia seni, Mas Wendo ini semuanya bisa dia kuasai dengan baik," ungkapnya.
Sebagai salah satu penghormatan terhadap mendiang, Bens Leo turut hadir dalam misa requiem untuk mendoakan Mas Wendo di Gereja Katholik di Bintaro, Jakarta pada Sabtu (20/7) pukul 10.00 WIB.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Arswendo Atmowiloto tutup usia pada Jumat (17/7) pukul 17.50 WIB. Arswendo mengembuskan napas terakhirnya pada usia 70 tahun di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kabar duka ini kali pertama datang dari penulis Maman Suherman alias Kang Maman melalui akun Twitter pribadinya @maman1965. Kang Maman mengucapkan rasa dukanya sekaligus mengunggah foto dirinya bersama Arswendo dan empat tokoh lainnya. "Selamat Jalan Mas Arswendo Atmowiloto," tulisnya.
Menurut Bens Leo, Arswendo merupakan orang yang sangat asyik dan kalau berbicara ceplas-ceplos, serta suka bercanda. "Interest pada politik tapi tidak tercebur langsung ke organisasi partai, akhirnya Mas Wendo banyak dipakai sebagai narasumber termasuk di TV," sambungnya ketika ditemui SINDO di Jakarta, Jumat (19/7) malam.
Selain itu, Bens Leo juga mengenal Arswendo sebagai seorang yang pekerja keras, terutama di bidang penulisan skenario buat film dan sinetron. "Mas Wendo juga jadi role model jurnalis yang penulis buku atau skenario itu. Wendo juga biasa menulis lagu dan cerita buat sinetron/film seperti Keluarga Cemara," ujarnya.
"Punya usaha penerbitan media, infotainment, membuat sinetron adalah kreativitas lainnya di bidang bisnis. Pantas ditiru jika kita mampu," pria bernama lengkap Benny Hadi Utomo itu menambahkan.
Bens Leo pun mengungkapkan salah satu kekecewaan yang pernah dirasakan Arswendo semasa hidupnya. "Belakangan Mas Wendo kecewa skenarionya untuk rencana film Koes Bersaudara/Koes Plus gagal dieksekusi keluarga Koeswoyo sendiri. Dianggap kurang pas," terang Bens Leo.
Sementara pengalaman paling berkesan yang pernah dirasakan Bens Leo bersama mendiang Arswendo adalah menjadi juri musik di Bandung.
"Dijemput panitia pagi hari dari Jakarta menuju Bandung, dengan bercanda dia bilang, 'Soal penjurian band saya harus belajar dari sampeyan, nanti nyontek penjuriannya ya'. Pasti itu gaya merendahnya Mas Wendo, karena saya yakin di dunia seni, Mas Wendo ini semuanya bisa dia kuasai dengan baik," ungkapnya.
Sebagai salah satu penghormatan terhadap mendiang, Bens Leo turut hadir dalam misa requiem untuk mendoakan Mas Wendo di Gereja Katholik di Bintaro, Jakarta pada Sabtu (20/7) pukul 10.00 WIB.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Arswendo Atmowiloto tutup usia pada Jumat (17/7) pukul 17.50 WIB. Arswendo mengembuskan napas terakhirnya pada usia 70 tahun di kediamannya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kabar duka ini kali pertama datang dari penulis Maman Suherman alias Kang Maman melalui akun Twitter pribadinya @maman1965. Kang Maman mengucapkan rasa dukanya sekaligus mengunggah foto dirinya bersama Arswendo dan empat tokoh lainnya. "Selamat Jalan Mas Arswendo Atmowiloto," tulisnya.
(nug)