Kemenkes Fokus Temukan Penderita HIV untuk Diobati
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI menjamin penderita HIV mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Selain pengobatan, pemerintah mengupayakan penemuan penderita HIV agar mendapatkan pelayanan kesehatan.
"HIV ini fenomena gunung es, yang ditemukan hanya sebagian, dasarnya lebih banyak. Kita harus menemukan penderita HIV, kami mendorong untuk menemukan penderita HIV untuk bisa diobati," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek.
HIV ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik yang sama, transfusi darah dan penularan ibu ke anak saat dalam kandungan. Penemuan penderita HIV masih terus diupayakan pemerintah. Saat ini baru 338.000 orang sudah ditemukan sebagai penderita HIV. Namun, dari angka tersebut, baru 118.000 orang di antaranya yang patuh minum obat.
Penderita HIV tidak akan normal sebagaimana orang bukan penderita. Namun, virusnya dapat ditekan dan tidak akan menulari orang lain jika patuh minum obat secara teratur. Karena itu pemerintah masih terus mencari penderita HIV untuk kemudian diberikan pengobatan secara teratur.
"Maka untuk pengobatannya seumur hidup. Kami sudah mendorong agar masyarakat, ibu-ibu hamil seharusnya diperiksa HIV-nya, kalau positif bisa diobati dan anak bisa terhindar dari HIV," kata dia.
Pemerintah menjamin ketersediaan ARV. Menkes Nila meminta penderita HIV harus mamatuhi aturan minum obat, jangan putus minum obat. Penyakit HIV ini berbahaya bagi ibu hamil. Bila tidak ditekan dengan meminum obat ARV, maka akan menular kepada anak dalam kandungan dan memperbanyak penderita HIV di Indonesia. Solusinya hanya dengan patuh minum obat ARV secara teratur.
"Obat untuk anak positif HIV tersedia. Kami menyediakannya dalam bentuk sirup dan larutan. Obat sudah ada," papar Menkes.
Menkes Nila menekankan kepada masyarakat yang menduga dirinya terkena HIV untuk segara melakukan pengecekan HIV di fasilitas layanan kesehatan. Obat sudah disediakan pemerintah dan secara umum pemeriksaan HIV sudah dilakukan di 7.000 puskesmas di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau kita menyadari ada HIV dalam diri kita, baiknya melakukan pemeriksaan. Tapi yang saya inginkan kesadaran sendiri untuk memeriksakan diri ke Fasyankes. Jangan menularkan ke yang lain," ucap Menkes Nila.
Dalam mengatasi masalah HIV, Kemenkes juga merangkul komunitas ODHA. Menkes mengimbau kepada siapapun bahwa ODHA tidak usah dikucilkan, kalau ODHA sudah minum obat ARV secara teratur tidak akan menular sama sekali.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes menambahkan upaya untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi salah satu komponennya adalah calon pengantin dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan terutama HIV/AIDS.
"Penderita HIV mendapatkan perlakuan khusus. Yang penting begitu ketemu ibu hamil positif HIV langsung diberi obat agar virus HIV tidak menular pada anak. Setelah anaknya lahir langsung diperiksa, kalau anak tersebut positif HIV langsung diobati, tapi Kalau ibunya taat minum ARV tidak akan menular ke anaknya," ujar Anung.
Pencegahan HIV sejak dini perlu dilakukan, maka dari itu bagi siapa saja yang menduga dirinya tertular HIV untuk segera melakukan pengecekan HIV agar langsung diberi obat.
"HIV ini fenomena gunung es, yang ditemukan hanya sebagian, dasarnya lebih banyak. Kita harus menemukan penderita HIV, kami mendorong untuk menemukan penderita HIV untuk bisa diobati," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek.
HIV ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik yang sama, transfusi darah dan penularan ibu ke anak saat dalam kandungan. Penemuan penderita HIV masih terus diupayakan pemerintah. Saat ini baru 338.000 orang sudah ditemukan sebagai penderita HIV. Namun, dari angka tersebut, baru 118.000 orang di antaranya yang patuh minum obat.
Penderita HIV tidak akan normal sebagaimana orang bukan penderita. Namun, virusnya dapat ditekan dan tidak akan menulari orang lain jika patuh minum obat secara teratur. Karena itu pemerintah masih terus mencari penderita HIV untuk kemudian diberikan pengobatan secara teratur.
"Maka untuk pengobatannya seumur hidup. Kami sudah mendorong agar masyarakat, ibu-ibu hamil seharusnya diperiksa HIV-nya, kalau positif bisa diobati dan anak bisa terhindar dari HIV," kata dia.
Pemerintah menjamin ketersediaan ARV. Menkes Nila meminta penderita HIV harus mamatuhi aturan minum obat, jangan putus minum obat. Penyakit HIV ini berbahaya bagi ibu hamil. Bila tidak ditekan dengan meminum obat ARV, maka akan menular kepada anak dalam kandungan dan memperbanyak penderita HIV di Indonesia. Solusinya hanya dengan patuh minum obat ARV secara teratur.
"Obat untuk anak positif HIV tersedia. Kami menyediakannya dalam bentuk sirup dan larutan. Obat sudah ada," papar Menkes.
Menkes Nila menekankan kepada masyarakat yang menduga dirinya terkena HIV untuk segara melakukan pengecekan HIV di fasilitas layanan kesehatan. Obat sudah disediakan pemerintah dan secara umum pemeriksaan HIV sudah dilakukan di 7.000 puskesmas di seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau kita menyadari ada HIV dalam diri kita, baiknya melakukan pemeriksaan. Tapi yang saya inginkan kesadaran sendiri untuk memeriksakan diri ke Fasyankes. Jangan menularkan ke yang lain," ucap Menkes Nila.
Dalam mengatasi masalah HIV, Kemenkes juga merangkul komunitas ODHA. Menkes mengimbau kepada siapapun bahwa ODHA tidak usah dikucilkan, kalau ODHA sudah minum obat ARV secara teratur tidak akan menular sama sekali.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Anung Sugihantono, M.Kes menambahkan upaya untuk mencegah masalah kesehatan reproduksi salah satu komponennya adalah calon pengantin dianjurkan melakukan pemeriksaan kesehatan terutama HIV/AIDS.
"Penderita HIV mendapatkan perlakuan khusus. Yang penting begitu ketemu ibu hamil positif HIV langsung diberi obat agar virus HIV tidak menular pada anak. Setelah anaknya lahir langsung diperiksa, kalau anak tersebut positif HIV langsung diobati, tapi Kalau ibunya taat minum ARV tidak akan menular ke anaknya," ujar Anung.
Pencegahan HIV sejak dini perlu dilakukan, maka dari itu bagi siapa saja yang menduga dirinya tertular HIV untuk segera melakukan pengecekan HIV agar langsung diberi obat.
(alv)