Banyuwangi Ethno Carnival Usung Tema Kejayaan Kerajaan Blambangan
A
A
A
BANYUWANGI - Parade fashion etnik, yang dikemas dalam Banyuwangi Ethno Carnival (BEC), kembali digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (27/7). Mengeksplorasi tradisi daerah, BEC 2019 kali ini mengangkat tema The Kingdom of Blambangan.
Banyuwangi Ethno Carnival tahun ini awali dengan pagelaran massal yang menggambarkan kebesaran Kerajaan Blambangan pada masa kejayaannya dulu. Tari massal ini mengisahkan tentang amuke ksatria Blambangan atau kemarahan seorang ksatria di Kerajaan Blambangan. Dengan mengenakan pakaian layaknya prajurit kerajaan, tari kolosal tersebut mampu menggambarkan kemakmuran Blambangan di masa itu.
Tak hanya tari kolosal, BEC juga dimeriahkan dengan parade busana etnik kontemporer. Busana-busana ini dikenakan oleh Putri Pariwisata Indonesia 2018 Gabriella Patricia dan Miss Tourism Culture Universe Indonesia 2019 Salsa Billa Oktaria.
Bec 2019 digagas sebagai media campaing untuk menumbuhkankan kreativitas generasi muda serta meningkatkan arus kunjungan wisata dan arus tujuan investasi, dan wahana promosi (brand image) kabupaten banyuwangi di kancah nasional dan internasional. Atraksi wisata budaya daerah yang dibalut dalam kemegahan karnaval modern ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan secara global tentang makna filosofis dari sepuluh sub tema yang diusung dengan menghadirkan 120 talent yang mengenakan busana ethik bumi blambangan, banyuwangi.
Sepuluh sub tema tersebut adalah kedhaton (kerajaan), raja, putri, resi sapta manggala, pusaka kerajaan, pelabuhan loh pampang, pura agung Blambangan, kapal jong Blambangan, setinggil dan nelayan. Para peserta parade ini mengatakan, tema besar yang diambil pada peragaan busana adalah tentang kerajaan macan putih. Warna-warna yang dipilih pun sesuai tema, yaitu putih, biru dan juga cokelat.
“Tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya,” ujar David Setiawan, salah satu peserta BEC 2019.
Pagelaran banyuwangi ethno carnival 2019 ini, begitu menyedot perhatian warga. Ribuan warga memadati sepanjang jalan di jalur ditengah kota yang merupakan catwork talent memamerkan busana ethik tersebut. Mereka pun tak ketinggalan berswafoto bersama para talent yang mengenakan busana unik.
Tradisi dan budaya daerah yang dibalut kemegahan karnaval modern ini jga menjadi ajang promosi wisata daerah Banyuwangi. Dalam promosinya, pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggunakan tagline Banyuwangi Sunrise of Java.
Banyuwangi Ethno Carnival tahun ini awali dengan pagelaran massal yang menggambarkan kebesaran Kerajaan Blambangan pada masa kejayaannya dulu. Tari massal ini mengisahkan tentang amuke ksatria Blambangan atau kemarahan seorang ksatria di Kerajaan Blambangan. Dengan mengenakan pakaian layaknya prajurit kerajaan, tari kolosal tersebut mampu menggambarkan kemakmuran Blambangan di masa itu.
Tak hanya tari kolosal, BEC juga dimeriahkan dengan parade busana etnik kontemporer. Busana-busana ini dikenakan oleh Putri Pariwisata Indonesia 2018 Gabriella Patricia dan Miss Tourism Culture Universe Indonesia 2019 Salsa Billa Oktaria.
Bec 2019 digagas sebagai media campaing untuk menumbuhkankan kreativitas generasi muda serta meningkatkan arus kunjungan wisata dan arus tujuan investasi, dan wahana promosi (brand image) kabupaten banyuwangi di kancah nasional dan internasional. Atraksi wisata budaya daerah yang dibalut dalam kemegahan karnaval modern ini mampu memberikan pengetahuan dan wawasan secara global tentang makna filosofis dari sepuluh sub tema yang diusung dengan menghadirkan 120 talent yang mengenakan busana ethik bumi blambangan, banyuwangi.
Sepuluh sub tema tersebut adalah kedhaton (kerajaan), raja, putri, resi sapta manggala, pusaka kerajaan, pelabuhan loh pampang, pura agung Blambangan, kapal jong Blambangan, setinggil dan nelayan. Para peserta parade ini mengatakan, tema besar yang diambil pada peragaan busana adalah tentang kerajaan macan putih. Warna-warna yang dipilih pun sesuai tema, yaitu putih, biru dan juga cokelat.
“Tahun ini lebih meriah dari tahun sebelumnya,” ujar David Setiawan, salah satu peserta BEC 2019.
Pagelaran banyuwangi ethno carnival 2019 ini, begitu menyedot perhatian warga. Ribuan warga memadati sepanjang jalan di jalur ditengah kota yang merupakan catwork talent memamerkan busana ethik tersebut. Mereka pun tak ketinggalan berswafoto bersama para talent yang mengenakan busana unik.
Tradisi dan budaya daerah yang dibalut kemegahan karnaval modern ini jga menjadi ajang promosi wisata daerah Banyuwangi. Dalam promosinya, pemerintah Kabupaten Banyuwangi menggunakan tagline Banyuwangi Sunrise of Java.
(alv)