Simu Liu Bintang Marvel Berdarah China
A
A
A
HIDUP bagaikan roller coaster bagi Simu Liu. Berangkat sebagai model stok foto yang berakhir pada peran utama di film produksi Marvel.
Ya, ketenaran dan kesuksesan tidaklah datang dalam semalam bagi Liu yang lahir di China dan besar di Mississauga, Kanada. Seperti aktor lain yang memulai karier dari bawah, Simu bekerja serabutan agar bisa membayar berbagai tagihan.
Salah satu pekerjaan yang diambil adalah menjadi model stok foto dari situs Getty Images. Simu tidak malu mengunggah foto-fotonya kala itu. Seperti stok foto dirinya yang digunakan untuk keperluan cover buku akuntansi. Diketahui, Simu juga pernah bekerja sebagai seorang akuntan yang memutuskan berhenti dan mengejar karier aktingnya.
Menjadi pemeran utama di film keluaran Marvel, tentu merupakan impian yang menjadi kenyataan. “Ini adalah mimpi yang sangat gila,” tutur Simu. Marvel memang berkomitmen untuk mencari aktor yang betul-betul keturunan China.
Seperti diketahui, Simu lahir di China dan dibesarkan oleh kakek neneknya selama kedua orang tuanya menempuh studi di Queen’s University di Kingston, Ontario, Kanada, demikian ia katakan kepada The Canadian Press pada 2015 lalu.
Ayahnya kembali ke China untuk memboyong Simu kecil ke Kanada ketika usianya belum lagi genap enam tahun. “Aku ingat bertemu dengan ayahku untuk pertama kalinya dan kemudian ibuku ketika mendarat di Toronto,” kenangnya.
Sejak saat itu, mereka menjalani kehidupan di Kanada. Saat Simu beranjak dewasa, orang tuanya mendorong ia untuk masuk sekolah bisnis di Ivey School of Business yang berlokasi di Western University. Padahal, sebenarnya dia ingin mengambil sekolah seni.
Setelah lulus, Simu mendapatkan pekerjaan sebagai akuntan pada 2012. Saat itu dia berusia 23 tahun. Dia tidak menyianyiakan peluang itu walau akhirnya sadar tempatnya tidaklah di situ. Tanpa bilang kepada orang tuanya, Simu malah sibuk mengejar impian berakting di hadapan kamera.
“Orang tuaku sangat tidak setuju aku mengejar karier di bidang seni,” katanya. Menurut Simu, orang tuanya memiliki mindset layaknya imigran lainnya yang menilai kemapanan yang stabil di atas segalanya. Karena itu, orang tuanya tidak setuju Simu keluar dari pekerjaannya sebagai seorang akuntan.
“Membuang karier yang bagus hanya untuk mengejar karier di bidang akting yang tidak bisa dipastikan masa depannya, menjadi kekhawatiran mereka dan itu cukup beralasan,” imbuh Simu. Namun, keputusan Simu untuk masuk ke bisnis pertunjukan yang tengah membuka diri terhadap keragaman rasial, sepertinya juga beralasan.
Lihat saja kesuksesan serial Master of None dan Fresh Off the Boat yang diperankan aktor dan aktris dari golongan bukan kulit putih. Tentunya, hal ini menjadi angin segar bagi para penampil yang terpinggirkan ini.
Namun, tetap saja itu bukanlah keputusan yang mudah bagi Simu mengingat tekanan dari pihak keluarga yang membuatnya sulit untuk berfokus di jalur akting. “Ketika aku mendapatkan iklan nasional yang pertama, sehari sebelum iklan itu tayang di TV, aku bilang ke orang tuaku, ‘kalian akan mulai melihat wajahku di televisi.
Aku tidak ingin kalian terkejut tapi ini adalah keputusan hidupku,” sebut Simu. Sejak saat itu, Simu mulai mencoba menekuni dunia yang ia pilih. Aktingnya salah satunya bisa dilihat di serial sitkom Kim’s Convenience . Di sini dia berperan sebagai karakter Korea-Kanada yang bekerja di perusahaan rental mobil dan memiliki sifat membangkang yang membuatnya tidak akur dengan sang ayah.
Akting lainnya bisa dilihat di drama Blood and Water yang berdialog Inggris, Mandarin, dan China. Dia juga membintangi beberapa serial lainnya, sebut saja Nikita , Warehouse 13 , Beauty and the Beast , dan Taken . Kita tunggu saja akting pria yang masuk dalam daftar 50 Most Beautiful Canadians dan 25 Hottest Bachelor ini di film besutan Marvel tersebut. (Sri Noviarni)
Ya, ketenaran dan kesuksesan tidaklah datang dalam semalam bagi Liu yang lahir di China dan besar di Mississauga, Kanada. Seperti aktor lain yang memulai karier dari bawah, Simu bekerja serabutan agar bisa membayar berbagai tagihan.
Salah satu pekerjaan yang diambil adalah menjadi model stok foto dari situs Getty Images. Simu tidak malu mengunggah foto-fotonya kala itu. Seperti stok foto dirinya yang digunakan untuk keperluan cover buku akuntansi. Diketahui, Simu juga pernah bekerja sebagai seorang akuntan yang memutuskan berhenti dan mengejar karier aktingnya.
Menjadi pemeran utama di film keluaran Marvel, tentu merupakan impian yang menjadi kenyataan. “Ini adalah mimpi yang sangat gila,” tutur Simu. Marvel memang berkomitmen untuk mencari aktor yang betul-betul keturunan China.
Seperti diketahui, Simu lahir di China dan dibesarkan oleh kakek neneknya selama kedua orang tuanya menempuh studi di Queen’s University di Kingston, Ontario, Kanada, demikian ia katakan kepada The Canadian Press pada 2015 lalu.
Ayahnya kembali ke China untuk memboyong Simu kecil ke Kanada ketika usianya belum lagi genap enam tahun. “Aku ingat bertemu dengan ayahku untuk pertama kalinya dan kemudian ibuku ketika mendarat di Toronto,” kenangnya.
Sejak saat itu, mereka menjalani kehidupan di Kanada. Saat Simu beranjak dewasa, orang tuanya mendorong ia untuk masuk sekolah bisnis di Ivey School of Business yang berlokasi di Western University. Padahal, sebenarnya dia ingin mengambil sekolah seni.
Setelah lulus, Simu mendapatkan pekerjaan sebagai akuntan pada 2012. Saat itu dia berusia 23 tahun. Dia tidak menyianyiakan peluang itu walau akhirnya sadar tempatnya tidaklah di situ. Tanpa bilang kepada orang tuanya, Simu malah sibuk mengejar impian berakting di hadapan kamera.
“Orang tuaku sangat tidak setuju aku mengejar karier di bidang seni,” katanya. Menurut Simu, orang tuanya memiliki mindset layaknya imigran lainnya yang menilai kemapanan yang stabil di atas segalanya. Karena itu, orang tuanya tidak setuju Simu keluar dari pekerjaannya sebagai seorang akuntan.
“Membuang karier yang bagus hanya untuk mengejar karier di bidang akting yang tidak bisa dipastikan masa depannya, menjadi kekhawatiran mereka dan itu cukup beralasan,” imbuh Simu. Namun, keputusan Simu untuk masuk ke bisnis pertunjukan yang tengah membuka diri terhadap keragaman rasial, sepertinya juga beralasan.
Lihat saja kesuksesan serial Master of None dan Fresh Off the Boat yang diperankan aktor dan aktris dari golongan bukan kulit putih. Tentunya, hal ini menjadi angin segar bagi para penampil yang terpinggirkan ini.
Namun, tetap saja itu bukanlah keputusan yang mudah bagi Simu mengingat tekanan dari pihak keluarga yang membuatnya sulit untuk berfokus di jalur akting. “Ketika aku mendapatkan iklan nasional yang pertama, sehari sebelum iklan itu tayang di TV, aku bilang ke orang tuaku, ‘kalian akan mulai melihat wajahku di televisi.
Aku tidak ingin kalian terkejut tapi ini adalah keputusan hidupku,” sebut Simu. Sejak saat itu, Simu mulai mencoba menekuni dunia yang ia pilih. Aktingnya salah satunya bisa dilihat di serial sitkom Kim’s Convenience . Di sini dia berperan sebagai karakter Korea-Kanada yang bekerja di perusahaan rental mobil dan memiliki sifat membangkang yang membuatnya tidak akur dengan sang ayah.
Akting lainnya bisa dilihat di drama Blood and Water yang berdialog Inggris, Mandarin, dan China. Dia juga membintangi beberapa serial lainnya, sebut saja Nikita , Warehouse 13 , Beauty and the Beast , dan Taken . Kita tunggu saja akting pria yang masuk dalam daftar 50 Most Beautiful Canadians dan 25 Hottest Bachelor ini di film besutan Marvel tersebut. (Sri Noviarni)
(nfl)