Percepat Penyembuhan Stroke dengan Teknologi Robotik
A
A
A
JAKARTA - Penyakit stroke merupakan gangguan fungsi otak yang disebabkan karena aliran darah ke otak terganggu, dan stroke sendiri terbagi menjadi dua jenis yakni sumbatan dan perdarahan. Stroke juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia, dan nomor dua di dunia setelah penyakit jantung, serta banyak memberikan problem bagi masyarakat luas.
Founder & Director Klinik Wijaya, dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S menjelaskan bahwa kelemahan anggota tubuh akibat stroke dapat ditanggulangi dengan terapi rehabilitasi. Semakin cepat ditangani stroke saat awal serangan akan mempermudah pemulihan pasca stroke. Program rehabilitasi juga harus dimulai sesegera mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal.
dr Sukono menjelaskan, dalam mempercepat kesembuhan pasien, ada beberapa program rehabilitasi medik dan mencegah stroke berulang. "Rehabilitasi medik harus diterapkan dengan benar dan baik, industri 4.0 adalah industri dengan teknologi yang berkembang dan maju salah satunya dengan robot. Tujuan rehabilitasi agar bisa kembali jadi manusia yang kembali berfungsi, bisa bekerja lagi," ucap dr Sukono di Jakarta, Rabu (31/7).
Menurutnya, kelebihan dari teknologi robotik ini adalah dapat melatih mobilitas dan kemandirian pasien pasca stroke secara lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan terapi rehabilitasi medik konvensional. "Sudah banyak pasien pasca stroke yang menjalani terapi dan mendapatkan hasil yang sangat baik keluarga pasien pun akan senang dengan hasilnya," kata dr. Sukono.
Terdapat empat terapi robotik yang ada, antara lain Robotik Lokomat, Robotik Armeo, Robotik Fourier dan Robotik Andago. Robotik Lokomat memiliki fungsi untuk mengembalikan pola jalan normal dan melatih keseimbangan jalan dengan terapi seperti berjalan di atas treadmill yang dibantu penopang berat badan, sehingga pasien dapat dengan mandiri berlatih tanpa takut terjatuh.
Selain itu, Robotik Lokomat juga telah dilengkapi simulasi permainan, sehingga latihan menjadi menyenangkan. Berikutnya, Robotik Armeo memiliki fungsi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan atas dan koordinasi otak. Dibantu dengan simulasi permainan, proses latihan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Kemudian, Robotik Andago merupakan proses lanjutan setelah pasien berhasil melewati Robotik Lokomat. Pada Robotik Andago ini, pasien sudah memiliki kemandirian lebih, tetapi membutuhkan support untuk dapat berjalan dengan normal.
Terakhir, Robotik Fourier yang berfungsi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan bawah, pergelangan tangan dan jari tangan. Alat ini juga dilengkapi permainan untuk menstimulasi gerakan tangan.
"Adanya terapi robotik ini, akan mempercepat proses pemulihan fleksibilitas anggota gerak dikarenakan pasien dibantu dengan robotik akan bergerak lebih lama dan dengan jarak tempuh yang cukup jauh jika dibandingkan dengan terapi manual. Dengan ini, maka akan mencapai hasil penyembuhan yang optimal," papar dr Sukono.
Founder & Director Klinik Wijaya, dr Sukono Djojoatmodjo, Sp.S menjelaskan bahwa kelemahan anggota tubuh akibat stroke dapat ditanggulangi dengan terapi rehabilitasi. Semakin cepat ditangani stroke saat awal serangan akan mempermudah pemulihan pasca stroke. Program rehabilitasi juga harus dimulai sesegera mungkin untuk mencapai hasil yang maksimal.
dr Sukono menjelaskan, dalam mempercepat kesembuhan pasien, ada beberapa program rehabilitasi medik dan mencegah stroke berulang. "Rehabilitasi medik harus diterapkan dengan benar dan baik, industri 4.0 adalah industri dengan teknologi yang berkembang dan maju salah satunya dengan robot. Tujuan rehabilitasi agar bisa kembali jadi manusia yang kembali berfungsi, bisa bekerja lagi," ucap dr Sukono di Jakarta, Rabu (31/7).
Menurutnya, kelebihan dari teknologi robotik ini adalah dapat melatih mobilitas dan kemandirian pasien pasca stroke secara lebih cepat dan dengan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan terapi rehabilitasi medik konvensional. "Sudah banyak pasien pasca stroke yang menjalani terapi dan mendapatkan hasil yang sangat baik keluarga pasien pun akan senang dengan hasilnya," kata dr. Sukono.
Terdapat empat terapi robotik yang ada, antara lain Robotik Lokomat, Robotik Armeo, Robotik Fourier dan Robotik Andago. Robotik Lokomat memiliki fungsi untuk mengembalikan pola jalan normal dan melatih keseimbangan jalan dengan terapi seperti berjalan di atas treadmill yang dibantu penopang berat badan, sehingga pasien dapat dengan mandiri berlatih tanpa takut terjatuh.
Selain itu, Robotik Lokomat juga telah dilengkapi simulasi permainan, sehingga latihan menjadi menyenangkan. Berikutnya, Robotik Armeo memiliki fungsi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan atas dan koordinasi otak. Dibantu dengan simulasi permainan, proses latihan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Kemudian, Robotik Andago merupakan proses lanjutan setelah pasien berhasil melewati Robotik Lokomat. Pada Robotik Andago ini, pasien sudah memiliki kemandirian lebih, tetapi membutuhkan support untuk dapat berjalan dengan normal.
Terakhir, Robotik Fourier yang berfungsi untuk mengembalikan fleksibilitas anggota gerak lengan bawah, pergelangan tangan dan jari tangan. Alat ini juga dilengkapi permainan untuk menstimulasi gerakan tangan.
"Adanya terapi robotik ini, akan mempercepat proses pemulihan fleksibilitas anggota gerak dikarenakan pasien dibantu dengan robotik akan bergerak lebih lama dan dengan jarak tempuh yang cukup jauh jika dibandingkan dengan terapi manual. Dengan ini, maka akan mencapai hasil penyembuhan yang optimal," papar dr Sukono.
(nug)