Hari Kedua Sekaligus Penutupan Ubud Village Jazz Festival 2019
A
A
A
UBUD - Gelaran Ubud Village Jazz Festival (UVJF) 2019 yang diadakan tepat pada Hari Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8/2019) merangkum seluruh gambaran keindahan esensi, yang sejatinya, dapat dirasakan setiap pendengar musik: menenteramkan, menenangkan, menggembirakan, mengharukan, dan memanjakan telinga.
Bagaimana tidak, pergelaran hari kedua yang sekaligus merupakan penutupan acara UVJF ini dipenuhi oleh sederet nama-nama musisi yang tampil memukau di setiap panggungnya. Dimulai pada pukul 15.30 Wita, ada sekitar dua belas band yang mengisi tiga panggung UVJF kali ini. Subak menjadi panggung pertama sebagai saksi di mana aksi pianis muda berbakat Jacob Jayasena Trio (14) Feat Nadine Adriana (15) boleh menunjukan kelihaiannya.
Setelahnya, musik mengaliri panggung padi, panggung di mana terdapat penampilan yang apik dari Kopi Jazz Kediri Feat Cendana Singers, sebuah band jazz yang berasal dari komunitas pecinta jazz di Kediri (Kediri Jazz Coffee). Beralih ke panggung utama, Giri, penonton disuguhkan oleh penampilan menarik dari Voyager 4, band asal Perancis yang mengusung genre musik modern jazz. Penampilan berlanjut dari panggung ke panggung dengan pukaunya sendiri.
Sebut saja setelahnya di panggung Giri ada sederet musisi yang tampil di atasnya dengan format band: Otti Jamalus Trio feat Yance Manusama, Hajar Bleh Big Band dan juga terdapat penampilan line up utama berasal dari New York, USA, yang paling ditunggu-tunggu penikmat jazz yaitu Aaron Goldberg Trio yang mampu membuat semua penonton bangkit berdiri dengan tepuk tangan setelah penampilannya.
Tak mau kalah, panggung Padi-pun menampilkan musisi yang menambah semarak pergelaran ini, di antaranya: Daniel Gorgone yang merupakan seorang pianis enerjik dan brilian yang sangat peduli terhadap persoalan rasa tradisi jazz Amerika dan kebudayaan di Itali; Eurasian Quintet Feat Dian Pratiwi; Nancy Ponto “Tribute to Ismail Marzuki”. Sedangkan di panggung Subak diramaikan oleh permainan Caleb Fortuin & Bali Friends, Reza Askari, Trio “Roar”, Yuri Mahatma “Straight and Stretch”. Penampilan demi penampilan mempesona dibalut dengan video mapping yang mampu menambah elok suasana.
Di tengah-tengah pertunjukan tersebut, ada hal yang istimewa yaitu pemberian penghargaan Lifetime Achievement kepada pemain bass ternama yang lahir di Bandung, 64 tahun yang lalu: Yance Manusama. Ketika naik di atas panggung, Yance menuturkan pandangannya mengenai penghargaan dan ajang UVJF ini, “Speechless. Bangga sekali rasanya mendapatkan apresiasi ini , dan Ubud Village Jazz Festival memang selalu menjadi event yang istimewa, yang terbaik yang pernah ada di Indonesia,” tuturnya.
Berlokasi di Arma Museum & Resort, tak elak, hari terakhir dari pergelaran utama UVJF 2019 ini pun mampu menggaet sekitar 2.000 penonton yang senantiasa bahagia menyaksikan line up demi line up acara ini sampai ke penutupannya.
Bagaimana tidak, pergelaran hari kedua yang sekaligus merupakan penutupan acara UVJF ini dipenuhi oleh sederet nama-nama musisi yang tampil memukau di setiap panggungnya. Dimulai pada pukul 15.30 Wita, ada sekitar dua belas band yang mengisi tiga panggung UVJF kali ini. Subak menjadi panggung pertama sebagai saksi di mana aksi pianis muda berbakat Jacob Jayasena Trio (14) Feat Nadine Adriana (15) boleh menunjukan kelihaiannya.
Setelahnya, musik mengaliri panggung padi, panggung di mana terdapat penampilan yang apik dari Kopi Jazz Kediri Feat Cendana Singers, sebuah band jazz yang berasal dari komunitas pecinta jazz di Kediri (Kediri Jazz Coffee). Beralih ke panggung utama, Giri, penonton disuguhkan oleh penampilan menarik dari Voyager 4, band asal Perancis yang mengusung genre musik modern jazz. Penampilan berlanjut dari panggung ke panggung dengan pukaunya sendiri.
Sebut saja setelahnya di panggung Giri ada sederet musisi yang tampil di atasnya dengan format band: Otti Jamalus Trio feat Yance Manusama, Hajar Bleh Big Band dan juga terdapat penampilan line up utama berasal dari New York, USA, yang paling ditunggu-tunggu penikmat jazz yaitu Aaron Goldberg Trio yang mampu membuat semua penonton bangkit berdiri dengan tepuk tangan setelah penampilannya.
Tak mau kalah, panggung Padi-pun menampilkan musisi yang menambah semarak pergelaran ini, di antaranya: Daniel Gorgone yang merupakan seorang pianis enerjik dan brilian yang sangat peduli terhadap persoalan rasa tradisi jazz Amerika dan kebudayaan di Itali; Eurasian Quintet Feat Dian Pratiwi; Nancy Ponto “Tribute to Ismail Marzuki”. Sedangkan di panggung Subak diramaikan oleh permainan Caleb Fortuin & Bali Friends, Reza Askari, Trio “Roar”, Yuri Mahatma “Straight and Stretch”. Penampilan demi penampilan mempesona dibalut dengan video mapping yang mampu menambah elok suasana.
Di tengah-tengah pertunjukan tersebut, ada hal yang istimewa yaitu pemberian penghargaan Lifetime Achievement kepada pemain bass ternama yang lahir di Bandung, 64 tahun yang lalu: Yance Manusama. Ketika naik di atas panggung, Yance menuturkan pandangannya mengenai penghargaan dan ajang UVJF ini, “Speechless. Bangga sekali rasanya mendapatkan apresiasi ini , dan Ubud Village Jazz Festival memang selalu menjadi event yang istimewa, yang terbaik yang pernah ada di Indonesia,” tuturnya.
Berlokasi di Arma Museum & Resort, tak elak, hari terakhir dari pergelaran utama UVJF 2019 ini pun mampu menggaet sekitar 2.000 penonton yang senantiasa bahagia menyaksikan line up demi line up acara ini sampai ke penutupannya.
(akn)