Dari Model Sejak Usia 11 Tahun, Amanda Kini Menembus Hollywood
A
A
A
SUKSES yang diraihnya bukanlah tanpa tantangan. Sebelum menjadi bintang yang diperhitungkan seperti sekarang, Amanda Seyfried merintis karier dari bawah. Bermula dari pekerjaan sebagai model di usianya yang masih amat belia, 11 tahun, serta tawaran main iklan yang datang kepadanya, Amanda juga sempat muncul di sampul buku fiksi remaja yang populer di Amerika Serikat.
Dia tahu bahwa kalau hanya mengandalkan kemampuannya yang ada tanpa menambah skill-nya, maka tidak dapat menjadi bintang besar. Paling mentok hanya sebagai pemain pendukung. Karena itu, dia meminta kepada kedua orang tuanya untuk membiayai kelas vokal dan akting langsung dari pelatih vokal Broadway. Padahal, waktu itu dia masih berusia 13 tahun.
Ketika menginjak usia 15 tahun, wanita berambut pirang itu mendapat kesempatan untuk menjajal dunia akting sebagai Lucy di opera sabun berjudul As the World Turns pada tahun 2000 silam. Selanjutnya dia bermain di All My Children. Namun, film yang menjadi batu loncatan sekaligus mengubah hidupnya adalah ketika ditawari bermain di Mean Girls.
Tanpa berpikir dua kali, Amanda mengikuti audisi untuk film itu. Di film ini dia dipasangkan dengan gadis-gadis lainnya, yaitu Rachel McAdams dan Lindsay Lohan. Akting Amanda di film tersebut meninggalkan kesan positif di mata sang produser. Film itu juga disambut hangat di kalangan penonton remaja.
Selama satu dekade lebih, Amanda sudah membintangi berbagai film, sebut saja Red Riding Hood, A Million Ways to Die in the West, Ted 2, dan Twin Peaks. Dia juga membuktikan bahwa dirinya dapat tampil maksimal di film musikal Mamma Mia!. Perlu diketahui, dia menyanyikan sendiri lagu-lagu yang menjadi bagiannya di film yang dibintangi Merryl Streep dan Pierce Brosnan itu.
Latihan olah vokal yang didapatnya dari pelatih vokal terkenal sewaktu masih remaja, terbukti membawa hasil yang manis. Di film Dear John dan Red Riding Hood, dia juga menyanyikan sendiri lagulagunya. Suaranya yang merdu pun bisa didengar di soundtrack film Les Miserables. Dengan segala talenta yang ia miliki, maka jangan heran jika Amanda memiliki gaya hidup yang glamor dengan pendapatan tak kurang dari Rp14 miliar dalam setahun.
Amanda memiliki kondominium yang mewah di Kota New York dan mansion yang megah di Kota Los Angeles. Dia membeli rumah pertamanya pada tahun 2010 sewaktu usianya masih 24 tahun. Dia harus merogoh kocek sebesar Rp28 miliar untuk membeli tempat tinggal di lantai empat sebuah apartemen. Ada dua kamar tidur berukuran besar dan dua kamar mandi.
Kondominium ini memiliki ruang tamu yang besar dilengkapi dengan dapur modern dan ruang makan yang juga tak kalah mewahnya. Kondominium itu dibangun sejak tahun 1928. Karena itu, dia merenovasi kembali kediamannya agar membuat rumah itu terasa nyaman dihuni. Butuh waktu beberapa bulan sampai proses renovasi rumahnya selesai dan hasilnya tidak mengecewakan.
Amanda mengganti perabotan yang standar menjadi lebih modern dan menambah jacuzzi di dua kamar mandi yang ada. Lalu, dia kembali merogoh kocek kali ini untuk membeli lukisan kontemporer dan barang seni lainnya. Berbeda dengan interior rumahnya di Los Angeles yang berada di kawasan bergengsi Hollywood Hills.
Dibangun dengan gaya kolonial dan menawarkan udara yang sejuk dengan pemandangan pepohonan hijau yang sejuk serta rumput yang terjaga. Dia membeli rumah itu pada tahun 2011 sebesar Rp26 miliar. Rumah itu memiliki tiga kamar tidur, tiga kamar mandi, bioskop mini, dan ruang makan formal. Lalu, apa yang dikendarai Amanda sehari-hari? Dia mempercayakan Audi A4 sebagai moda transportasinya.
Di balik rumah mentereng, kendaraan mewah, busana keluaran desainer papan atas, dan gaya hidup yang juga mewah, Amanda tidaklah lupa untuk berbagi. Sejak awal kariernya, dia memang sudah berkomitmen untuk membantu sesama dari penghasilan yang ia terima. Dia secara aktif mendukung berbagai yayasan amal dan organisasi nonprofit seperti March of Dimes, Believe in Dreams, dan Autism Speaks.
Dia bahkan menggunakan popularitasnya di Hollywood untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai kampanye sosial yang digaungkan. Tidaklah berlebihan kiranya, Vanity Fair memujinya sebagai sosok anak muda Hollywood yang cemerlang dan “si cantik di segala usia”.
Dia tahu bahwa kalau hanya mengandalkan kemampuannya yang ada tanpa menambah skill-nya, maka tidak dapat menjadi bintang besar. Paling mentok hanya sebagai pemain pendukung. Karena itu, dia meminta kepada kedua orang tuanya untuk membiayai kelas vokal dan akting langsung dari pelatih vokal Broadway. Padahal, waktu itu dia masih berusia 13 tahun.
Ketika menginjak usia 15 tahun, wanita berambut pirang itu mendapat kesempatan untuk menjajal dunia akting sebagai Lucy di opera sabun berjudul As the World Turns pada tahun 2000 silam. Selanjutnya dia bermain di All My Children. Namun, film yang menjadi batu loncatan sekaligus mengubah hidupnya adalah ketika ditawari bermain di Mean Girls.
Tanpa berpikir dua kali, Amanda mengikuti audisi untuk film itu. Di film ini dia dipasangkan dengan gadis-gadis lainnya, yaitu Rachel McAdams dan Lindsay Lohan. Akting Amanda di film tersebut meninggalkan kesan positif di mata sang produser. Film itu juga disambut hangat di kalangan penonton remaja.
Selama satu dekade lebih, Amanda sudah membintangi berbagai film, sebut saja Red Riding Hood, A Million Ways to Die in the West, Ted 2, dan Twin Peaks. Dia juga membuktikan bahwa dirinya dapat tampil maksimal di film musikal Mamma Mia!. Perlu diketahui, dia menyanyikan sendiri lagu-lagu yang menjadi bagiannya di film yang dibintangi Merryl Streep dan Pierce Brosnan itu.
Latihan olah vokal yang didapatnya dari pelatih vokal terkenal sewaktu masih remaja, terbukti membawa hasil yang manis. Di film Dear John dan Red Riding Hood, dia juga menyanyikan sendiri lagulagunya. Suaranya yang merdu pun bisa didengar di soundtrack film Les Miserables. Dengan segala talenta yang ia miliki, maka jangan heran jika Amanda memiliki gaya hidup yang glamor dengan pendapatan tak kurang dari Rp14 miliar dalam setahun.
Amanda memiliki kondominium yang mewah di Kota New York dan mansion yang megah di Kota Los Angeles. Dia membeli rumah pertamanya pada tahun 2010 sewaktu usianya masih 24 tahun. Dia harus merogoh kocek sebesar Rp28 miliar untuk membeli tempat tinggal di lantai empat sebuah apartemen. Ada dua kamar tidur berukuran besar dan dua kamar mandi.
Kondominium ini memiliki ruang tamu yang besar dilengkapi dengan dapur modern dan ruang makan yang juga tak kalah mewahnya. Kondominium itu dibangun sejak tahun 1928. Karena itu, dia merenovasi kembali kediamannya agar membuat rumah itu terasa nyaman dihuni. Butuh waktu beberapa bulan sampai proses renovasi rumahnya selesai dan hasilnya tidak mengecewakan.
Amanda mengganti perabotan yang standar menjadi lebih modern dan menambah jacuzzi di dua kamar mandi yang ada. Lalu, dia kembali merogoh kocek kali ini untuk membeli lukisan kontemporer dan barang seni lainnya. Berbeda dengan interior rumahnya di Los Angeles yang berada di kawasan bergengsi Hollywood Hills.
Dibangun dengan gaya kolonial dan menawarkan udara yang sejuk dengan pemandangan pepohonan hijau yang sejuk serta rumput yang terjaga. Dia membeli rumah itu pada tahun 2011 sebesar Rp26 miliar. Rumah itu memiliki tiga kamar tidur, tiga kamar mandi, bioskop mini, dan ruang makan formal. Lalu, apa yang dikendarai Amanda sehari-hari? Dia mempercayakan Audi A4 sebagai moda transportasinya.
Di balik rumah mentereng, kendaraan mewah, busana keluaran desainer papan atas, dan gaya hidup yang juga mewah, Amanda tidaklah lupa untuk berbagi. Sejak awal kariernya, dia memang sudah berkomitmen untuk membantu sesama dari penghasilan yang ia terima. Dia secara aktif mendukung berbagai yayasan amal dan organisasi nonprofit seperti March of Dimes, Believe in Dreams, dan Autism Speaks.
Dia bahkan menggunakan popularitasnya di Hollywood untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai kampanye sosial yang digaungkan. Tidaklah berlebihan kiranya, Vanity Fair memujinya sebagai sosok anak muda Hollywood yang cemerlang dan “si cantik di segala usia”.
(don)